BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Badan Keswadayaan Masyarakat BKM dan fungsi BKM
Badan Keswadayaan Masyarakat BKM merupakan suatu institusi lembaga masyarakat yang berbentuk paguyuban, dengan kedudukan sebagai
pimpinan kolektif di tingkat DesaKelurahan, yang bertanggungjawab menjamin keterlibatan semua lapisan masyarakat, dalam proses pengambilan keputusan
secara partisipatif yang kondusif. Untuk pengembangan keswadayaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan khususnya dan pembangunan
masyarakat kelurahan pada umumnya, BKM juga menjadi sumber energi dan inspirasi untuk membangun prakarsa dan kemandirian warga yang secara damai,
berupaya memenuhi kebutuhan atau kepentingan warga bersama, memecahkan persoalan bersama dan menyatakan kepedulian bersama yang berkaitan dengan
kemiskinan. BKM sebagai organisasi masyarakat di tingkat Desa Kelurahan dengan
berhimpun sesama warga setempat yang dipilih oleh masyarakat secara langsung melalui pemilihan umum dan bertumpu pada keputusan tertinggi ada
di tangan anggota. Kedudukan BKM sebagai wakil masyarakat diharapkan mampu memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat miskin, sehingga
mereka benar-benar terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan penting yang menyangkut diri orang miskin, agar mampu menyelenggarakan hidup
mereka secara layak. Tujuan BKM adalah membangun modal sosial capital social dengan menumbuhkan kembali nilai-nilai kemanusiaan, ikatan-ikatan
sosial dan menggalang solidaritas bersama masyarakat untuk saling bekerjasama demi kebaikan, kepentingan dan kebutuhan bersama yang akan memperkuat
keswadayaan masyarakat. Kriteria Badan Keswadayaan Masyarakat BKM sebagai organisasi
masyarakat, yang bertumpu pada kepentingan masyarakat miskin maka 1 lembaga yang prakarsa pembentukan maupun pengelolaannya ditentukan oleh
masyarakat sendiri, 2 Kekuatan kewenangan dan legimitasinya bersumber dari warga masyarakat setempat, 3 Berkedudukan sebagai lembaga kepemimpinan
kolektif pada pogram penanggulangan kemiskinan di perkotaan P2KP dan sebagai perwakilan masyarakat pada tingkat DesaKelurahan, dengan
pengambilan keputusan tertinggi pada tangan anggota secara kolektifr, demokratis, partisipatif transparan, akuntabilitas yang berakar pada lapisan
masyarakat. Dalam melakukan pelayanan masyarakat miskin, BKM mempunyai tugas pokok antara lain 1 Pemberdayaan masyarakat yaitu dengan melakukan
rumusan penetapan kebijakan secara demokrasi dan partisipatif yang menyangkut kebutuhan masyarakat miskin, untuk meningkatkan
kesejahteraanya melalui P2KP dan swadaya masyarakat, 2 BKM mampu mengorganisasi masyarakat untuk membuat perencanaan program
penanggulangan kemiskinan dan mendorong berlangsungnya proses pembangunan partisipatif, melalui tahapan identifikasi masalahkebutuhan,
perumusan langkah-langkah pemecahan masalah, melaksanaan kegiatan pemecahan masalah, monitoring dan evaluasi. Fungsi BKM dalam menjalankan
kegiatanya yaitu menghidupkan nilai-nilai luhur dalam bermasyarakat melalui modal sosial, untuk mendukung pembangunan yang berorientasi pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin dan berupaya membuka akses serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat, untuk melakukan
kontrol terhadap kebijakan, keputusan, kegiatan, keuangan yang di bawah kendali BKM, serta memfasilitasi jejaring networking dengan potensi
sumberdaya yang ada dimasyarakat. Fungsi Badan Keswadayaan Masyarakat dalam melaksanakan program
penanggulangan kemiskinan, salah satunya melakukan proses perencanaan. Pengertian perencanaan N.burhanudin 1984 mengatakan “proses berfikir” atau
suatu”latihan intelektual” dari suatu kumpulan proses, prosedur, struktur dan teknik untuk memperoleh hasil yang terbaik.
Menurut Suharto 2006 Perencanaan pada hakekatnya merupakan usaha secara sadar, terorganisir dan terus menerus dilakukan guna memilih alternatif
yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan juga dapat diartikan sebagai kegiatan ilmiah yang melibatkan
pengolahan fakta dan situasi sebagaimana adanya yang ditujukan untuk mencari jalan keluar dalam memecahkan masalah.
Perencanaan Jangka Menengah PJM dapat dirumuskan menjadi 4 tahapan: 1 Identifikasi kebutuhan, 2 Perumusan langka-langkah pemecahan
masalah 3 Pelaksanaan kegiatan pemecahan masalah 4 Monitoring Evaluasi Program Pedoman Teknis P2KP, 1999
Perencanaan jangka menengah PJM adalah dalam rangka menerapkan pendekatan pembangunan berbasis kebutuhan riil masyarakat yang dilakukan
melalui serangkaian kegiatan musyawarah atau rembug-rembug warga, untuk menyusun program penanggulangan kemiskinan berdasarkan hasil identifikasi
kebutuhan, sebagai alat pembelajaran masyarakat, agar lebih mampu melaksanakan upaya penanggulangan kemiskinan. Masyarakat DesaKelurahan
secara bersama-sama melaksanakan penanggulangan kemiskinan yang direncanakan dengan baik, melalui perencanaan jangka menengah PJM periode
tiga tahunan, yang mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan riil masyarakat dan mendapat dukungan baik dari masyarakat, pemerintah dan pihak swasta. Hasil
dari perencanaan jangka menengah PJM dilaksanakan melalui program penanggulangan kemiskinan yang partisipatif, melalui kegiatan-kegiatan
pemberdayaan masyarakat. Pedoman teknis P2KP, 2003
2.2. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat.