Perumusan Langkah-langkah Pemecahan Masalah

perdagangan Kabupaten Tegal, yang bisa dijadikan tempat masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha, sehingga BKM perlu perencanaan modal bergulir untuk usaha masyarakat miskin.

5.2. Perumusan Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Langkah-langkah pemecahan masalah oleh BKM, bertujuan untuk membahas masalah yang dirasakan oleh masyarakat miskin di Kelurahan Pakembaran, agar dicarikan pemecahanya melalui program-program pemerintah dan kegiatan masyarakat secara partisipatif. Proses perumusan langkah-langkah pemecahan masalah yang dilakukan BKM Kelurahan Pakembaran, melalui pertemuan warga yang diprakarsai anggota BKM, didampingi fasilitator kelurahan dengan strategi diskusi terarah FGD, untuk menentukan prioritas masalah hasil identifikasi yang akan dijadikan usulan kegiatan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan, melalui dana stimulan program P2KP dan partisipasi masyarakat. Pelaksanaan perumusan pemecahan masalah dihadiri perwakilan tiap-tiap RT dan aparat kelurahan, yang dilaksanakan di ruang pertemuan Kelurahan Pakembaran, dengan agenda pembahasannya yaitu membahas hasil identifikasi yang dilaksanakan BKM dan tim perencana program untuk mendorong masyarakat, agar mampu melakukan gerakan penanganan masalah kemiskinan di Kelurahan Pakembaran, seperti penuturan DM koordinator BKM dalam penyampaian sebelum pembahasan yaitu : “ .... Maksud dari pelaksanaan rembug warga dalam fokus group discusion FGD, untuk mencari kesepakatan langkah-langkah rencana penanggulangan bersama masyarakat, hasil dari identifikasi masalahkebutuhan, yang menghasilkan temuan-temuan masalah yang di rasakan masyarakat miskin di Kelurahan Pakembaran, untuk dilakukan penanggulangan kemiskinan melalui perencanaan program. Kemudian kita mempunyai kewajiban bersama untuk menyadarkan masyarakat bahwa kemiskinan bukan sekedar takdir tanpa ikhtiar usaha, sehingga kesadaran dalam upaya penanggulangan kemiskinan harus dimulai dari dirinya sendiri melalui perubahan mental, prilaku dan kerja keras yang membutuhkan sumberdaya masyarakat, SDM, SDA, sumberdaya ekonomi, komitmen, keahlian, organisasi dan lain-lain. Masalah penting hasil temuan dilapangan secara partisipatif berbagai masalah kebutuhan masyarakat miskin di Kelurahan Pakembaran, oleh BKM rencana dijadikan usulan dalam rembug warga, namun ditarik dari analisis pohon masalah, ada beberapa permasalahan pada masyarakat miskin yang penting, yang dijadikan prioritas masalah yaitu 1 Program Pembangunan infrastruktur lingkungan masyarakat miskin, berupa perbaikan sarana lingkungan perbaikan jalan gang dan saluran air limbah, aspal jalan, pembuatan bak sampah dan normalisasi sungai. Alasan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur pada lingkungan masyarakat miskin sangat diprioritaskan, bertujuan untuk memberdayakan masyarakat miskin agar bisa mengakses pembangunan, sehingga mempermudah mereka untuk melakukan aktifitasnya, dengan pelaksanaan penataan lingkungan yang sehat berguna untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan bagi masyarakat miskin, 2 Program penataan rumah keluarga miskin, melalui rehap rumah bagi warga masyarakat di Kelurahan Pakembaran yang masuk kriteria 1 rumah sangat sederhana, 2 rumah tidak layak huni, 3 rumah sangat tidak layak huni. Alasan masyarakat untuk mengusulkan penataan rumah bagi keluarga miskin, karena mereka sangat membutuhkan sekali bantuan pemerintah dan stakeholder serta masyarakat peduli, karena perbaikan rumah membutuhkan dana yang besar, mereka tidak akan mampu untuk membangun rumahnya. Seperti yang disampaikan oleh MK ketua RT 8 bahwa : “ Kebutuhan perumahan untuk masyarakat miskin itu sangat penting yang harus dimiliki oleh semua keluarga, karena sebagai perlindungan keluarga, tempat mendidik anak keturunannya. Untuk masyarakat miskin di Kelurahan Pakembaran sangat membutuhkannya, maka adanya program penanggulangan kemiskinan yang diberikan pemerintah merupakan harapan yang dinantikan oleh masyakat miskin karena rumahnya disulkan pada program yang akan di perbaiki, serta masyarakat juga merasa di fungsikan untuk menentukan dirinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah terlalu dalam, sehingga saya sebagai tokoh masyarakat, bisa menggerakkan warga saya turut berpartisipasi dalam pembangunan di wulayah masing-masing. 3 Program pemberdayaan masyarakat miskin, melalui pelatihan kerja bagi keluarga miskin, bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pemberdayaan, dengan mendapatkan ketrampilan kerja berupa perbengkelan, menjahid, perbaikan pompa dan elektronik, disamping ketrampilan kerja juga untuk remaja putri dan ibu-ibu rumah tangga keluarga miskin, juga mendapatkan pelatihan membuat jajan makanan ringan. Alasan masyarakat yang hadir dalam forum FGD bahwa masyarakat miskin perlu untuk diberdayakan melalui ketrampilan kerja, dengan mendapatkan pelatihan mereka bisa melakukan aktifitas sesuai kebutuhan pasar dengan bekal ketrampilan yang mereka miliki. Seperti penuturan YNS salah satu anggota BKM di Kelurahan Pakembaran bahwa : “Tujuan dari usulan dari masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat miskin yang ada di Kelurahan Pakembaran, berupa ketrampilan kerja dan ketrampilan praktis, untuk membekali mereka dalam mencari pekerjaan dan ketrampilan sehingga masyarakat miskin setelah selesai pelatihan mempunyai bekal untuk mencari kerja dan aktifitas yang lainnya, dengan demikian tidak ada alasan lagi mereka untuk menganggur karena tidak mempunyai ketrampilan.” Program pemberdayaan masyarakat miskin merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahtetaan mereka, melalui kegiatan bersama masyarakat pada penanggulangan kemiskinan, dengan dana bantuan pemerintah dan swadaya masyarakat, harapan pemerintah melalui kegiatan bersama, agar meraka saling membantu untuk bisa bekerja sama agar mampu menghidupi dirinya dan keluarganya, 4 Program peningkatan ekonomi mikro dan menengah melalui menyediaan modal bergulir, untuk membuka usaha bagi masyarakat miskin. Alasan masyarakat dengan program penyediaan modal usaha bagi masyarakat miskin, diharapkan mereka yang sudah dibekali ketrampilan atau yang sudah punya usaha mereka mampu berupaya untuk melakukan kegiatan usaha, sehingga mereka mampu meningkatkan kesejahteraanya. Perumusan langkah-langkah pemecahan masalah oleh BKM dengan melakukan diskusi terarah FGD yang dihadiri oleh pengurus dan tokoh masyarakat untuk merumuskan masalah yang ada di masing-masing RT, hakekatnya yaitu 1 Mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam merumuskan karasteristik dan persoalan kemiskinan yang dihadapinya, 2 Pemecahan masalah bermanfaat untuk masyarakat sebagai proses pembelajaran bersama, agar mampu menganalisis faktor-faktor penyebab kemiskinan, serta peluang mengakses potensi untuk menanggulangi kemiskinan melalui swadaya masyarakat, dalam menyelesaikan masalah tanpa menggantungkan orang lain dan bantuan pemerintah. Penilaian secara umum yang dilakukan BKM, pada perumusan langkah- langkah pemecahan masalah sebagai tahapan proses perencanaan. Pada tahapan tersebut BKM bersama masyarakat yang menjadi relawan perumus dan penyusun rencana program selayaknya bersama-sama menyusun pola langkah-langkah pemecahan masalah secara menyeluruh. Pembahasan tersebut menyangkut tujuan-tujuan khusus, strategi, prosedur yang ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah. Suatu rumusan pemecahan masalah biasanya dikembangkan dalam suatu pola yang sistematis dalam bentuk-bentuk kegiatan yang jelas. Penyusunan program biasanya dirumuskan sebagai suatu perangkat kegiatan yang saling tergantung dan diarahkan pada suatu pencapaian tujuan. Ada beberapa hal yang tidak dilakukan BKM dalam perumusan langkah-langkah pemecahan masalah yaitu : 1 Identifikasi program. Penyusunan program merupakan tahapan yang membutuhkan kreativitas, karena sebelum program yang direncanakan dipilih ada baiknya jika diidentifikasi beberapa program alternatif, 2 Penentuan Hasil. Bagian dari identifikasi program adalah penentuan hasil apa yang diperoleh dari setiap program. Hasil tersebut merujuk pada keluaran atau output yang terukur dengan dinyatakan dalam tiga tingkatan yaitu pelaksanaan kegiatan pemberdayaan, unit pelayanan pemberdayaan dan jumlah masyarakat yang diberdayakan, 3 Penentuan biaya. Penentuan biaya mencakup keseluruhan biaya program. Ada beberapa macam biaya antara lain biaya tetap, biaya berkala, biaya tambahan. 1 Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan hanya sutu kali saja dalam satu program, tetapi bisa berulang kali jika program berkelanjutan atau dikembangkan. Seperti program peberdayaan masyarakat yang saat ini, pemerintah memberi dana stimulan pada kegiatan yang akan dikelola BKM, 2 Biaya berkala. Biaya yang dikeluarkan setiap kurun waktu tertentu sesuai dengan tingkat kebutuhan program, 3 Biaya tambahan. Biaya yang keluarkan untuk tambahan pelayanan, misalnya biaya operasional kegiatan yang diterimakan pemerintah untuk BKM. 4 Kriteria pemilihan program. Dari program-program yang menjadikan usulan untuk pemberdayaan, maka harus dilakukan pilihan di antara program yang bisa dijadikan pemberdayaan, pilihan dapat dilakukan atas dasar rasional yakni bersandar pada kriteria tertentu yang menyangkut kepentingan bersama, efisiensi, efektivitas, fleksibilitas, keadilan dan hasil-hasil tertentu. Misalnya, mana yang lebih penting pada program penanggulangan kemiskinan apakah program pemenuhan kebutuhan dasar orang miskin atau program penyediaan modal usaha bagi orang miskin. perumusan langkah-langkah pemecahan masalah oleh BKM bertujuan agar masalah yang ada pada masing-masing warga dapat terselesaikan secara sistematik dan terarah yaitu ; 1 Masyarakat mampu mengidentifikasi faktor- faktor penyebab kemiskinan yang ada diwilayah masing-masing, 2 Memberi kesempatan bagi masyarakat miskin untuk terlibat dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan, 3 Mewujudkan rasa memiliki bersama pada program penanggulangan kemiskinan, 4 Menyerap aspirasi masyarakat miskin terhadap pemberdayaan bagi dirinya, 5 Menumbuhkan kesadaran masyarakat, bahwa penanggulangan kemiskinan harus dimulai dari diri sendiri, melalui perubahan mental dan prilaku serta kerja keras. Maka dirumuskan lebih lanjut pada pembahasan tingkat kelurahan, untuk bahan penyusunan perencanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan oleh masyarakat melalui pengajuan proposal kegiatan dengan menggunakan dana P2KP dan APBD yang sudah dikelola BKM. Analisis pemecahan masalah yang dilakukan BKM Kelurahan Pakembaran, perlu tahapan-tahapan yang benar sehingga pemecahan tersebut benar-benar partisipatif yaitu, melalui tahapan identifikasi partisipatif akan diperoleh hasil sesuai tujuan nama dan alamat bagi masyarakat miskin, adanya pengelompokanklasifikasi masyarakat miskin, pengelompokan masalah kebutuhan bagi masyarakat miskin, menentukan tingkat kewenangan masyarakat dalam pemecahan masalah kebutuhan masyarakat miskin, menentukan tingkat urgensi penanganannya, menentukan lingkup masalah. Hasil identifikasi oleh tim identifikasi secara partisipatif dalam pencarian fakta dilapangan dimaksudkan, untuk mencari kejelasan pokok masalah kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya dengan melakukan konfirmasi, investigasi dan klarifikasi di masyarakat, termasuk pengumpulan data dokumentasi pendukung yang dibutuhkan agar diperoleh data yang akurat. Kegiatan ini dapat dilakukan beberapa kali atau dari beberapa sumber informasi yang berbeda melalui pengecekan ulang hasil dari identifikasi dilapangan dapat disimpulkan identifikasi kebutuhan pokok, kriteria masyarakat miskin, jumlah masyarakat miskin dan potensi-potensi masyarakat miskin yang bisa diberdayakan untuk penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran. Dalam proses pelaksanaan pemecahan masalah, BKM memfasilitasi dan mengajak masyarakat yang dapat dipertanggungjawabkan untuk melakukan diskusi terarah FGD yaitu kader masyarakat dan aparat pemerintah kelembagaan yang ada di Kelurahan Pakembaran, untuk merumuskan pemecahan masalah dengan melihat prioritas masalah yaitu seberapa jauh kemendesakan masalah yang ada di masyarakat, sebagai proses pembelajaran masyarakat dalam terbentuknya BKM mandiri yang dapat memecahkan masalah di wilayahnya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat. Dari pembahasan melalui rembug warga, menghasilkan sejumlah usulan perencanaan program penanggulangan kemiskinan, namun masalah yang paling urgen dalam mengatasi kemiskinan, diputuskan beberapa pokok masalah melalui pembangunan dana P2KP dan swadaya masyarakat yaitu jumlah orang miskin, kriteria orang miskin, kebutuhan dasar orang miskin, pembangunan prasarana orang miskin, yang harus di tanggulangi untuk tujuan pengentasan kemiskinan di Kelurahan Pakembar, maka perlu untuk diusulkan masalah yang utama dari sejumlah usulan, pengajuan proposal kegiatan, perencanaan kegiatan melalui pembiayaan pada dana pemerintah dan melalui swadya masyarakat.

5.3. Pelaksanaan Kegiatan Pemecahan Masalah

Dokumen yang terkait

PERAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN (Studi Tentang BKM "MAKMUR SENTOSA" di Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri)

0 5 2

ANALISIS KINERJA KEUANGANUNIT PENGELOLAAN KEUANGAN (UPK) BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT(BKM) TUNJUNGSEKAR MALANG

13 68 30

ANALISIS AKUNTABILITAS KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) BERDASARKAN PERSPEKTIF STAKEHOLDER (Studi Pada BKM di Kota Malang)

2 8 19

Patisipasi masyarakt terhadap badan keswadayaan masyarakat (BKM) dalam program nasional pemberdayaan masyarakt (PNPM) Mandiri di kelurahan kalisuren-Bogor

0 8 72

UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Studi Kasus BKM Makmur Bersama Di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 2 18

PENDAHULUAN Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Studi Kasus BKM Makmur Bersama Di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 1 7

UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Studi Kasus BKM Makmur Bersama Di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 2 13

Partisipasi Masyarakat dalam Model Pembangunan "Community Agency" Studi kasus BKM ( Badan Keswadayaan Masyarakat ) Kelurahan Andalas, Kecamatan Padang Timur, Sumatera Barat.

0 0 9

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT STUDI KASUS BKM SARANA MAKMUR

0 0 8

KAPASITAS ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN ENDOGEN Studi Tentang Kapasitas Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Temas dalam Mengembangkan Kampung Wisata Tani di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu

0 0 10