BABBBVI HASIL PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PRONANGKIS DI KELURAHAN PAKEMBARAN
Pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran pada hasil Perencanaan Jangka Menengah PJM menghasilkan 3 program yaitu, 1
Program Asistensi Sosial dan Jaminan Sosial yaitu memberikan bantuan perbaikan rumah keluarga miskin, perbaikan prasarana lingkungan masyarakat miskin, terdiri
dari aspal jalan, perbaikan jalan gang, perbaikan saluran limbah keluarga, penerangan jalan, pembuatan bak sampah, 2 Program Pemberdayaan Sosial, yaitu memberi
pelatihan ketrampilan bagi anak usia kerja dari keluarga miskin berupa bengkel motor, bengkel pompa air, bengkel kulkas, keterampilan menjahit, dan keterampilan
membuat makanan ringankue 3 Program Peningkatan Ekonomi Mikro dan Menengah yaitu memberikan modal perguliran bagi masyarakat miskin melalui
kelompok.
7.1. Program Asistensi Sosial dan Jaminan Sosial
Pelaksanaan program asistensi sosial dan jaminan sosial di Kelurahan Pakembaran menghasilkan kegiatan bantuan bagi masyarakat miskin yaitu :
7.1.1. Bantuan Perbaikan Rumah Keluarga Miskin
Bantuan perbaikan rumah keluarga miskin di Kelurahan Pakembaran, merupakan salah satu program pengentasan kemiskinan yang penangannya
dilaksanakan langsung oleh masyarakat, melalui pengendalian BKM sebagai penanggungjawab program. Bantuan perbaikan rumah keluarga miskin, merupakan
program usulan masyarakat untuk menangani permasalahan masyarakat miskin yang perlu juga tempat tinggal yang sehat, sehingga bisa mendidik dan memberi
perlindungan bagi keluarganya, untuk itu bantuan perbaikan rumah bagi keluarga miskin merupakan salah satu program yang diprioritaskan masyarakat saat
dilaksanakan FGD. Perumahan di masyarakat Kelurahan Pakembaran merupakan sifat kemendesakan yang harus dimiliki oleh masyarakat, karena Kelurahan
Pakembaran merupakan wilayah perkotaan yang ada di ibu kota Kabupaten. Proses dalam bantuan perbaikan perumahan bagi keluarga miskin di
Kelurahan Pakembaran, dilaksanakan adanya program penanggulangan kemiskinan
diperkotaan P2KP. Pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan perkotaan, merupakan program pembangunan untuk menanggulangi kemiskinan yang
direncanakan oleh masyarakat sendiri dan pelaksanaannya juga masyarakat sendiri, dengan adanya program bottom up, masyarakat diajak untuk menentukan dirinya
sendiri, dengan merencanakan kebutuhan masyarakat miskin melalui program penanggulangan kemiskinan dan menyerap aspirasi masyarakat dijadikan
perencanaan program oleh BKM bersama masyarakat. seperti dikatakan anggota BKM MM sebagai berikut :
“ program P2KP sangat memperhatikan kebutuhan masyarakat miskin, melalui BKM yang sudah dibentuk masyarakat untuk menerima aspirasi masyarakat miskin sesuai
dengan kebutuhan yang dinginkan, dengan harapan adanya program P2KP di Kelurahan Pakembaran kemiskinan lebih cepat teratasi, karena program tersebut
dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan melibatkan semua unsur masyarakat sehingga tergali partisipasi masyarakat untuk ikut berperan dalam pengentasan
kemiskinan “
Perencanaan jangka menengah pada bantuan perbaikan rumah keluarga miskin, menghasilkan data rumah sebanyak 819 rumah terdiri dari rumah sederhana
sebanyak 447 rumah, rumah sangat sederhana sebanyak 140 rumah, rumah tidak layak huni 150 rumah, rumah sangat tidak layak huni 78 rumah, akan tetapi
pelaksanaan perbaikan rumah miskin diprioritaskan hanya pada rumah sangat sederhana, rumah tidak layak huni, rumah sangat tidak layak huni, sedangkan
kriteria rumah sederhana hanya sebagai data rumah keluarga miskin yang dijadikan dokumen PJM pronangkis oleh BKM Kelurahan Pakembaran. Rumah keluarga
miskin yang diusulkan untuk diperbaiki sebanyak 368 unit selama periode 2004- 2009
Tabel 7. Jumlah dan presentase rumah yang diperbaiki menurut jenis rumah dan tahun pelaksanaan di Kelurahan Pakembaran
Tahun Pelaksanaan
Realisasi perbaikan rumah dari 368 rumah yang diusulkan
2004-2006 120 rumah
33 2007-2009
135 rumah 37
Jumlah 255 rumah
70
Sumber Data Buku laporan tahunan PJM Pronangkis BKM Kelurahan Pakembar periode 2007-2009
Untuk perbaikan rumah keluarga miskin yang masuk prioritas usulan perbaikan rumah oleh BKM dimulai tahun PJM 2004-2009, terealisasi
penggunaan anggaran setiap tahunya sebesar Rp 80 juta melalui dana P2KP
ditambah dana PAKET program penanggulangan kemiskinan terpadu tahun 2007-2009 yang merupakan dana dari APBN dan APBD sebagai hasil kompetisi
BKM yang mempunyai penilaian baik, setiap tahunya untuk rumah keluarga miskin di BKM Kelurahan Pakembaran mendapat dana Rp 100 juta. Secara
kwantitas program bantuan perbaikan rumah keluarga miskin di Kelurahan Pakembaran sudah mencapai 70 , dari usulan kegiatan yang masuk dalam PJM
Pronangkis pada pembangunan perbaikan rumah keluarga miskin. Perbaikan rumah keluarga miskin, melalui program penanggulangan
kemiskinan sangat bermanfaat sekali, karena masyarakat miskin yang rumahnya diperbaiki, merasakan terbantu adanya perhatian pemerintah terhadap masyarakat
miskin. Seperti yang dituturkan WS rumahnya yang dibangun total melalui dana BLM :
“..... saya mengucapkan banyak berterima kasih kepada pemerintah yang telah membangunkan rumah untuk saya, karena saya orang miskin, usia sudah 60 tahun
dengan tanggungan anak 6 yang masih kecil-kecil dan bekerja hanya sebagi tukang becak dan buruh serabutan yang penghasilanya cukup menghidupi keluarga, maka
dengan adanya program P2KP sangat bermanfaat bagi orang miskin karena istri saya juga mendapat modal pinjaman yang bisa untuk jualan di pasar”.
Dengan penggunaan bantuan langsung masyarakat di Kelurahan Pakembaran, bantuan rumah keluarga miskin yang dimulai dari 2004-2009 belum keseluruhan
bisa dilaksanakan perbaikanya melalui dana P2KP, karena anggaran tersebut tidak hanya untuk membangun rumah keluarga miskin saja, tetapi masih ada program
yang lain untuk pemberdayakan masyarakat miskin di Kelurahan Pakembaran oleh BKM. Dengan demikian untuk pencapaian pada hasil pembangunan rumah
keluarga miskin secara keseluruhan, belum sepenuhnya bisa dilaksanakan oleh BKM melalui program penanggulangan kemiskinan.
Harapan dari masyarakat adanya program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran bisa berkelanjutan setiap tahunya agar kemiskinan cepat
bisa teratasi, seperti dikatakan S P informen dari perengkat Kelurahan :
“bahwa program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran sangat membantu program Kelurahan untuk mampercepat pembangunan, mulai dari
perbaikan dan pembangunan infrastruktur kelurahan, perbaikan rumah milik orang miskin, serta adanya penyediaan dana untuk perguliran sehingga anggaran untuk
Kelurahan bisa dialihkan kepada pembangunan yang belum bisa didanai oleh P2KP” .
Penilaian pada program bantuan perbaikan rumah keluarga miskin, yang dilaksanakan di Kelurahan Pakembaran, pada P2KP merupakan program yang
langsung di kelola oleh BKM bersama masyarakat, melalui pendampingan konsultan program. Hasil temuan dilapangan dalam pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan, pada perbaikan rumah keluarga miskin di Kelurahan Pakembaran Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal, ada beberapa penilaian yang
menjadi cacatan BKM dan masyarakat serta konsultan sehingga diharapkan program penanggulangan kemiskinan bisa menjadi harapan bagi masyarakat
miskin, pemerintah, temuan-temuan di lapangan yaitu ; 1 Struktur bangunan rumah tidak ada model bangunan yang memberikan ciri khas bangunan, sehingga
tidak ada yang membedakan antara bangunan program penanggulangan kemiskinan perkotaan, dengan bangunan swadaya masyarakat sendiri, 2
Pelaksanan pembangunan maupun rehap rumah gakin tidak ada standar dari Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, sehingga mutu bangunan diragukan kwalitasnya,
3 Bantuan pembangunan dan rehab rumah keluarga miskin, hanya mengandalkan dana dari program P2KP yang belum melibatkan stakeholders dan partisipasi
masyarakat, sehingga keterbatasan dana berpengaruh pula pada mutu bangunan, 4 Panitia pelaksana bangunan rumah keluarga miskin atau KSM kurang berperan
aktif dan kurang pengawasan oleh BKM serta konsultan sehingga waktu yang ditentukan tidak tepat karena tenaga pelaksana beranggapan bahwa proyek
pemerintah tidak perlu tepat waktu, 5 Pada pelaksanaan pembangunan rumah gakin, belum ada tenaga bangunan yang ahli untuk menafsirkan bahan, harga,
waktu serta penggunaan tenaga bangunan. Saran pada BKM dan konsultan, bahwa program bantuan perbaikan rumah
keluarga miskin di Kelurahan Pakembaran, merupakan bantuan pemerintah yang pelaksanaannya oleh masyarakat, melalui kepanitiaan atau kelompok swadaya
masyarakat KSM pembangunan, namun perlu adanya pendampingan partisipasi masyarakat dimasing-masing lingkungan pembangunan, sebagai relawan peduli
kemiskinan, pelaksanaan di lapangan perlu adanya pendampingan dan pengawasan oleh BKM dan masyarakat sehingga dalam pelaksanaan kegiatan
benar-benar memenuhi kepentingan program untuk masyarakat miskin.
7.1.2. Bantuan Pembangunan Prasarana Lingkungan
Bantuan pembangunan prasarana lingkungan bagi masyarakat miskin di Kelurahan Pakembaran, merupakan program berkelanjutan untuk menanggulangi
kemiskinan secara partisipatif, yang pelaksanaannya melibatkan unsur masyarakat langsung, dengan pendampingan oleh BKM sebagai penanggungjawab program
yang ada di Kelurahan Pakembaran, bertujuan untuk membantu masyarakat miskin dengan membuka akses melalui pembangunan lingkungan pemukiman
masyarakat miskin, sehingga memberi kemudahan masyarakat miskin untuk melakukan aktifitasnya, serta memberi kesempatan bagi masyarakat miskin untuk
ikut aktif melaksanakan pembangunan dilingkungannya. Proses pembangunan prasarana lingkungan pada masyarakat miskin di
Kelurahan Pakembaran, dilaksanakan melalui kepanitaan pelaksana pembangunan atau KSM pembangunan, yang berperan, 1 Mengusulkan, merencanakan,
melaksanakan kegiatan pada wilayah RT masing-masing, 2 Sebagai pelaksana diharapkan mampu menggali dana atau bantuan lain yang ada diwilayah kerjanya.
Pelaksanaan pembangunan prasarana lingkungan di Kelurahan Pakembaran oleh BKM melalui dana P2KP pada PJM 2004-2009, serta didukung dana program
penanggulangan kemiskinan terpadu PAKET tahun 2007- 2009 dan swadaya masyarakat secara partisipatif.
Hasil pelaksanaan pembangunan prasarana lingkungan di Kelurahan Pakembaran, terdiri dari usulan perbaikan jalan gang sebanyak 146 ruas, dan
perbaikan saluran air drainase serta saluran limbah keluarga sebanyak 84 saluran, aspal jalan tingkat RTRW sebanyak 24 ruas, Pembuatan bak sampah 4 buah,
penerangan lampu jalan 53 titik, perbaikan jembatan sebanyak 4 buah. Pelaksanaan kegiatan perbaikan prasarana lingkungan di Kelurahan Pakembaran
sebagai beriku :
Tabel 8. Jumlah dan presentase realisasi perbaikan prasarana lingkungan menurut jenis usulan dan tahun pelaksanaan di Kelurahan Pakembaran.
Tahun Pelaksanaan Jumlah dan Jenis Usulan
Realisasi
2004-2006 - 146 ruas perbaikan jalan gang
- 84 buah pembuatan dan perbaikan saluran air
- 24 ruas aspal jalan - 4 buah pembuatan bak sampah
- 53 titik penerangan lampu jalan - 4 buah perbaikan jembatan
86 46 35 41,6
14 58 1 25
20 37,7 1 25
2007-2009 - 62 ruas perbaikan jalan gang
-44 buah pembuatan dan perbaikan saluran air
- 10 ruas Aspal jalan - 3 buah pembuatan bak sampah
- 33 titik penerangan lampu jalan -3 buah perbaikan jembatan
50 80,6 40 90,9
10 100 2 66,6
25 66,6 2 66,6
Jumlah 471 usulan 284 66,29
Sumber data: Laporan tahunan PJM Pronangkis BKM Kelurahan Pakembaran 2004-2009
Dari data PJM untuk Pembangunan prasarana lingkungan di Kelurahan Pakembaran oleh BKM, dimulai pada tahun 2004-2009 dengan alokasi anggaran
setiap tahunnya dana dari P2KP sebesar Rp 75 juta, dan PAKET 2007-2009 masing-masing 85 juta, ditambah swadaya masyarakat yang dikerjakan oleh tim
pelaksana pembangunan dimasing-masing RT. Tujuan dari pembangunan prasarana lingkungan masyarakat miskin, untuk meningkatkan peranserta
masyarakat pada kegiatan pembangunan lingkungan dalam penanggulangan kemiskinan, yang bertujuan memperlancar jalannya aktifitas bagi masyarakat
miskin, sehingga aktifitasnya tidak mengalami hambatan. Penilaian perbaikan prasarana lingkungan masyarakat miskin dilaksanakan
dengan perencanaan, artinya dari sisi tujuan program sudah memenuhi kebutuhan program, karena usulan tersebut hasil dari identifikasi kebutuhan dan perumusan
langkah-langkah perumusan masalah oleh BKM, tujuannya untuk penanggulangan kemiskinan dan pelaksanaannya langsung dikerjakan panitia pembangunan pada
masing-masing RT. Pada pelaksanaan perbaikan prasarana lingkungan masyarakat miskin, BKM hanya memfasilitasi pada panitia pembangunan tanpa adanya
dampingan, serta perencanaan matang yang melibatkan Dinas Pekerjaan umum DPU , sebagai teknis bangunan dan anggota fasilitator kelurahan faskel
teknis, sehingga temuan dilapangan banyak bangunan yang mutu bangunannya kurang berkualitas dan tidak sesuai standar, maka dalam pengerjaan pembangunan
oleh masyarakat perlu adanya standar mutu bangunan, pengawasan dan pendampingan oleh BKM dan fasilitator kelurahan yang perencanaannya dibantu
oleh Dinas Pekerjaan umum, tujuannya untuk menjaga mutu bangunan agar sesuai dengan perencanaan program yang sudah diusulkan oleh masyarakat.
Manfaat yang didapat masyarakat adanya program pembangunan prasarana lingkungan, sangat membantu masyarakat terutama masyarakat miskin karena
lingkungan pemukiman menjadi lebih baik, jalan gang berpaving dan beraspal serta air limbah tidak tergenang sehingga masyarakat merasakan lingkungannya
tidak kelihatan kumuh dan becek disaat hujan. Seperti penuturan MK informan bahwa :
“Pembangunan prasarana lingkungan oleh BKM sangat dirasakan oleh masyarakat miskin, karena dengan program pemerintah melalui P2KP
menjadikan lingkungan menjadi bersih dan sudah tidak lagi becek disaat hujan sehingga aktifitas masyarakat miskin tidak terganggu”
Manfaat yang lain dengan adanya pembangunan prasarana lingkungan, untuk memperlancar masyarakat miskin dalam melakukan aktifitasnya. Hasil
Pronangkis di Kelurahan Pakembaran secara umum, sangat membantu masyarakat dan pemerintahan Kelurahan Pakembaran, dalam penataan lingkungan yang
penanganannya langsung dikerjakan oleh masyarakat, sehingga bisa memanfaatkan SDM dan potensi masyarakat, untuk kegiatan pembangunan
lingkungan serta kepedulian masyarakat dalam merawat dan memilikinya.
7.2. Program Pemberdayaan Sosial