Kesimpulan KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ada di wilayah Kelurahan Pakembaran dan wilayahnya, yang bisa dijadikan untuk menjalankan usahanya. Sumber alamnya yang datar yang bisa menghubungkan wilayah didalam kelurahan maupun wilayah disekitarnya untuk melaksanakan program penanggulangan kemiskinan dan memberdayakan Kelompok Swadaya Masyarakat KSM. 2. Program P2KP merupakan program pengembangan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat yang dikelola oleh organisasi masyarakat BKM dan KSM berfungsi sebagai wadah perjungan aspirasi masyarakat yang saling mendukung dalam mencapai tujuan pembangunan dan pengentasan kemiskinan bersama, meskipun dalam pelaksanaannya kurang optimal bila dilihat dari peranserta anggota BKM, dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan melalui perencanaan jangka menengah PJM Pronangkis namun hasil dari peran serta BKM dalam penanggulangan kemiskinan sangat dirasakan oleh masyarakat miskin di Kelurahan Pakembaran. 3. Hasil analisis terhadap kinerja anggota BKM dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan bila dilihat dari peranserta anggota BKM, pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan, pelayanan, dan akuntabilitas dinilai berhasil, terbukti adanya perbaikan rumah keluarga miskin yang di bangun secara total maupun rehab ringan, masuk dalam perencanaan program. Kemudian perencaan perbaikan prasarana lingkungan masyarakat miskin hampir 65 sudah terbangun melalui dana bantuan langsung masyarakat BLM, dana program penanggulangan kemiskinan terpadu PAKET yang merupakan dana syering, antara anggaran pemerintah pusat dengan APBD yang merupahan kompetisi bagi BKM, dalam memenuhi persyaratan pada program P2KP, anggaran pembangunan kelurahan dari Pemerintah Kabupaten Tegal, serta dana partisipasi masyarakat di Kelurahan Pakembaran. Tersedianya dana BLM diperuntukkan bagi masyarakat miskin untuk membuka usaha maupun mengembangkan usaha melalui pinjaman bergulir, yang mudah diakses masyarakat. Sebagai pertanggungjawaban BKM terhadap masyarakat dalam menjalankan program penanggulangan kemiskinan setiap awal tahun, BKM melalukan audit independen dan menjalankan rapat rembug tahunan RWT 4. Untuk tahap perencanaan jangka menengah dinilai kurang maksimal dan kurang matang maka perlu pembetulan, karena BKM Kelurahan Pakembaran belum terbiasa melakukan perencanaan program, maka perlu adanya pelatihan perencanaan program yang baik dan efektif untuk menghasilan perencanaan yang benar, sehingga hasil perencanaan jangka menengah tersebut bisa untuk dikomunikasikan kepada instansi-instansi yang ada di Kabupaten Tegal dengan program kerja Dinas instansi pemerintah untuk dijadikan kemitraan program, sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan antara anggaran pemerintah pusat dengan pemerintah Daerah Kabupaten Tegal. 5. Kekuatan fungsi BKM dalam program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran, mendapat dukungan dari masyarakat yang menjadi relawan untuk membantu pelaksanaan kegiatan, hasil perencaan jangka menengah PJM oleh BKM di terima sebagai usulan rencana strategisrenstra pembangunan, Kelurahan Pakembaran dalam penanggulangan kemiskinan. prestasi BKM dalam memberdayaan masyarakat mendapat pengakuan dan penilaian dari pemerintah Kabupaten Tegal, Pemerintah propinsi Jawa Tengah dan Konsultan program tingkat pusat sebagai BKM mandiri. 6. Kelemahan BKM dalam melakukan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Pakembaran, disebabkan anggota BKM yang kebanyakan berpendidikan rendah, dukungan masyarakat non miskin sebagai relawan, kurang pemahaman BKM dan masyarakat dalam melakukan tahap perencanaan pemberdayaan masyarakat miskin, sehingga lapisan-lapisan masyarakat miskin hanya sebagai penerima manfaat program. 7. BKM dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin, di Kelurahan Pakembaran mendapat dukungan masyarakat sebagai relawan dan mendapat dukungan dana bantuan masyarakat langsung dari pemerintah melalui program penanggulangan kemiskinan perkotaan P2KP dan dana PAKET.

9.2. Rekomendasi

9.2.1. Rekomendasi pada Program Penanggulangan Kemiskinan

Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yang lebih baik, maka pada program penanggulangan kemiskinan di perkotaan P2KP dibutuhkan data orang miskin yang jelas, perumusan masalah yang tepat dan perencanaan program yang baik, maka dibutuhkan tenaga dan pemikiran yang berpihak pada masyarakat miskin sebagai penerima program, sehingga program tersebut benar-benar bermanfaat bagi masyarakat miskin yang sangat membutuhkan pertolongan. Rekomendasi yang bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan oleh pemerintah baik pusat maupun pemerintah kabupaten kota melalui, program-program pengentasan kemiskinan perlu strategi dan perencanaan yang matang serta partisipatif, sehingga proses pembelajaran pada masyarakat untuk meningkatkan rasa kepemilikan, kepedulian masyarakat terhadap program-program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan menyentuh pada semua lapisan masyarakat .

9.2.2. Sasaran Rekomendasi 1. Bagi Depertemen Pekerjaan Umum Cipta Karya

Program Penanggulaangan Kemiskinan Perkotaan P2KP, merupakan program pemerintah yang menjadi program berkelanjutan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yang menjadi bottom up, maka dibutuhkan tahapan-tahapan perencanaan yang partisipatif dan melibatkan semua unsur masyarakat baik sebagai penerima program, pelaku program, pendukung program pada Kelurahan Desa sebagai penerima kegiatan. Perlu adanya rekomendasi ke bawah sebagai perumus program, sekaligus penanggungjawab mulai dari konsultan tingkat pusat sampai pada pelaksanaan di tingkat masyarakat penerima program, sehingga ada arahan pendampingan dan pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan sampai pada hasil yang dicapai. Untuk melibatkan konsultan manajemen pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupatenkota, aparat kecamatan sampai pada pemerintah desa kelurahan, progam penanggulangan kemiskinan perkotaan diharapkan menjadi payung dari program-program pemerintah yang muaranya berfokus pada penanggulangan kemiskinan.

1. Bagi Konsultan Program

Konsultan Manajemen Pusat KMP merupakan penanggungjawab program penanggulangan kemiskinan, yang diberi mandat oleh pemerintah dalam mengelola program penanggulangan kemiskinanan perkotaan. KMP mempuyai wewenang pada masyarakat untuk diberdayakan, yang bertujuan agar masyarakat miskin berdaya dalam pengentasan kemiskinan secara mandiri, melalui partisipasi masyarakat. wewenang konsultan dalam penanggulangan kemiskinan, termasuk di Kelurahan Pakembaran perlu adanya pembelajaran pada BKM, dalam membuat perencanaan program secara partisipaitif, pembuatan proposal program-program yang akan diajukan untuk memperoleh dana bantuan langsung masyarakat dari pemerintah, pelaksanaan program yang dikelola langsung oleh masyarakat sampai pada monitoring dan evaluasi.

2. Bagi Pemerintah Kabupaten Tegal

Program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Tegal merupakan program yang berkelanjutan, perlu mendapat perhatian pula dari pemerintah Kabupaten Tegal yang bertujuan mempercepat pengentasan kemiskinan melalui program-program daerah yang dikerjakan pada masing-masing dinas instansi pemerintah, harus menyentuh pada akar permasalahan kemiskinan melalui perencanakan BAPPEDA dengan rencana strategis renstra Pembangunan Kabupaten. Program percepatan pengentasan kemiskinan daerah di Kabupaten Tegal harus dilakukan dengan dua jalur yaitu melalui jalur Kedinasan pada instansi pemerintah Kabupaten Tegal dan jalur program penanggulangan kemiskinan daerah melalui program pemberdayaan masyarakat miskin P2KP.

Dokumen yang terkait

PERAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN (Studi Tentang BKM "MAKMUR SENTOSA" di Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri)

0 5 2

ANALISIS KINERJA KEUANGANUNIT PENGELOLAAN KEUANGAN (UPK) BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT(BKM) TUNJUNGSEKAR MALANG

13 68 30

ANALISIS AKUNTABILITAS KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) BERDASARKAN PERSPEKTIF STAKEHOLDER (Studi Pada BKM di Kota Malang)

2 8 19

Patisipasi masyarakt terhadap badan keswadayaan masyarakat (BKM) dalam program nasional pemberdayaan masyarakt (PNPM) Mandiri di kelurahan kalisuren-Bogor

0 8 72

UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Studi Kasus BKM Makmur Bersama Di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 2 18

PENDAHULUAN Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Studi Kasus BKM Makmur Bersama Di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 1 7

UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Studi Kasus BKM Makmur Bersama Di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 2 13

Partisipasi Masyarakat dalam Model Pembangunan "Community Agency" Studi kasus BKM ( Badan Keswadayaan Masyarakat ) Kelurahan Andalas, Kecamatan Padang Timur, Sumatera Barat.

0 0 9

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT STUDI KASUS BKM SARANA MAKMUR

0 0 8

KAPASITAS ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN ENDOGEN Studi Tentang Kapasitas Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Temas dalam Mengembangkan Kampung Wisata Tani di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu

0 0 10