Program Pemberdayaan Sosial HASIL PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

berbagai pengalaman kerja dan ketrampilan sehingga setelah mendapatkan bekal bisa dimanfaatkan membuka usaha atau bekerja untuk memperoleh penghasilan. Pemberdayaan sosial bagi warga miskin di Kelurahan Pakembaran, merupakan upaya BKM untuk meningkatkan taraf kehidupan bagi masyarakat miskin agar meningkat kesejahteraanya, melalui pelatihan kerja yang bekerja sama dengan masyarakat peduli relawan di Kabupaten Tegal, yang mampunyai usaha dan keahlian pada bidang ketrampilan. Pada periode PJM tahun 2007-2009, teridentifikasi usulan peserta ketrampilan sebanyak 120 orang dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial oleh BKM. Pelaksanaan kegiatan pelatihan kerja dan ketrampilan praktis untuk anak usia kerja di Kelurahan Pakembaran sebagai berikut : Tabel 9. Jumlah dan persentase usulan pelatihan kerja dan ketrampilan praktis membuat aneka kue pada anak usia kerja dari keluarga miskin dan realisasinya di Kelurahan Pakembaran tahun 2007-2009 Jenis Kegiatan dan jumlah usulan peserta ketrampilan Realisasi Kegiatan Bengkel Motor 30 orang 25 orang 83 Perbaikan pompa air 30 orang 20 orang 67 Perbaikan kulkas 15 orang 10 orang 67 Menjahit 25 orang 20 orang 80 Membuat aneka kue 20 orang 15 orang 75 Jumlah 120 orang 90 orang 75 Sumber Data Buku laporan tahunan PJM PronangkisBKM Kelurahan Pakembaran tahun 2007- 2009 Dari identifikasi pada PJM Pronangkis 2007-2009 oleh BKM Kelurahan Pakembaran, usulan kegiatan pelatihan kerja dan ketrampilan praktis, anak keluarga miskin oleh BKM terealisasi anggaran sebesar 50 juta untuk pelaksanaan kegiatan 3 tahun, dalam pemberdayaan sosial yang sudah terealisasi 90 orang atau 75 persen, sehingga program pemberdayaan sosial untuk Kelurahan Pakembaran melalui pelatihan kerja dan ketrampilan praktis terlaksana efektif . Penilaian pemanfaatan pelatihan kerja dan ketrampilan praktis bagi anak keluarga miskin, diharapkan mampu memasuki dunia kerja dengan membawa bekal ketrampilan yang dimiliki, sehingga mampu berdaya tanpa menggantungkan pada orang lain. Dilahat dari program pemberdayaan sosial, untuk penanggulangan kemiskinan pelatihan kerja dan ketrampilan praktis sangat dibutuhkan masyarakat miskin, karena memberi bekal terampilan pada anggota keluarga miskin pada usia kerja, sehingga bisa dimanfaatkan untuk membantu keluarga setelah mereka bekerja. Namum pada pemberdayaan sosial pada masyarakat miskin, bagi BKM dan stakeholders di Kelurahan Pakembaran perlu melakukan beberapa tahapan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka setelah mendapatkan pelatihan sehingga ada kesinambungan sustainable dengan mengupayakan adanya beberapa tahapan pemberdayaan yaitu; 1 Memberikan bekal peralatan untuk praktek setelah mereka selesai mendapatkan pelatihan, 2 Mengikut sertakan mereka dalam magang kerja pada masyarakat perusahaan yang mempunyai usaha, 3 Adanya legalitas palatihan kerja dengan memberikan sertipikat kelulusan sebagai bukti mempunyai ketrampilan, 4 Melakukan pasar sosial dan lelang sosial pada acara yang diselenggarakan minimal tingkat Kabupaten, dengan mengundang Bupati dan jajarannya, Pengusaha yang ada di wilayah Kabupaten Tegal atau mengikuti pameran pembangunan yang setiap tahunnya diadakan pemerintah Kabupaten Tegal, sekaligus memamerkan hasil kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan mereka, 5 Menghubungkan dengan dunia kerja dan dunia usaha untuk menyalurkan bakat mereka, 6 Melakukan pembinaan dan bimbingan secara bertahap sampai mereka benar-benar mampu untuk berdikari, 7 Mengadakan monitoring dan evaluasi program setiap tahunya. Dengan melaksanakan tahapan tersebut diharapkan masyarakat yang sudah mendapatkan bekal ketrampilan bisa melakukan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

7.3. Program Peningkatan Ekonomi Mikro dan Menengah.

Program Peningkatan Ekonomi Mikro dan Menengah, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka upaya-upaya kearah peningkatan kapasitas dan ketrampilan masyarakat miskin dan pengangguran perlu mendapat porsi khusus termasuk upaya untuk mengembangkan peluang usaha dan akses sumberdaya untuk meningkatkan pendapatan. Dalam menjalankan peran dan fungsinya, BKM bersama masyarakat menyusun program penanggulangan kemiskinan, sebagai rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh masyarakat di Kelurahan Pakembaran untuk menciptakan peluang usaha, kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat miskin, serta kegiatan-kegiatan produksi lain. Dengan demikian program peningkatan ekonomi mikro dan menengah merupakan opsi dalam penanggulangan kemiskinan yang jadi pilihan masyarakat, maka peningkatan ekonomi mikro dan menengah melalui pinjaman bergulir, akan sangat bergantung pada kemampuan BKM dan unit pengelola keuangan UPK dalam mengelola pinjaman bergulir. Proses program pemberdayaan yang berkelanjutan bagi masyarakat miskin di Kelurahan Pakembaran, BKM membentuk kelompok swadaya masyarakat KSM, dan menyediaan modal pinjaman bergulir dari dana bantuan langsung masyarakat BLM, guna mencapai tujuan tersebut maka perlu dilakukan tahapan proses yaitu ; 1 Menguji Kelayakan anggota KSM untuk memulai pinjaman bergulir, 2 Memberi pelatihan dasar pengelolaan bantuan bergulir bagi calon penerima bantuan bergulir, 3 Memberi pendampingan pada KSM dalam rangka pengelolaan pinjaman bergulir, serta melaksanakan monitoring dan pengawasan pengelolaan pinjaman bergulir sebagai upaya melakukan perbaikan usahanya secara terus menerus. Bantuan stimulan dari pemerintah bertujuan untuk perbaikan kesejahteraan masyarakat miskin dalam program penanggulangan kemiskinan Pronangkis, melalui Pemanfaatan dana pinjaman bergulir bagi masyarakat miskin di Kelurahan Pakembaran pada tahun PJM Pronangkis 2007- 2009 sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

PERAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN (Studi Tentang BKM "MAKMUR SENTOSA" di Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri)

0 5 2

ANALISIS KINERJA KEUANGANUNIT PENGELOLAAN KEUANGAN (UPK) BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT(BKM) TUNJUNGSEKAR MALANG

13 68 30

ANALISIS AKUNTABILITAS KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) BERDASARKAN PERSPEKTIF STAKEHOLDER (Studi Pada BKM di Kota Malang)

2 8 19

Patisipasi masyarakt terhadap badan keswadayaan masyarakat (BKM) dalam program nasional pemberdayaan masyarakt (PNPM) Mandiri di kelurahan kalisuren-Bogor

0 8 72

UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Studi Kasus BKM Makmur Bersama Di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 2 18

PENDAHULUAN Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Studi Kasus BKM Makmur Bersama Di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 1 7

UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) Upaya Mengentaskan Keluarga Miskin melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Studi Kasus BKM Makmur Bersama Di Kalurahan Bolong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 2 13

Partisipasi Masyarakat dalam Model Pembangunan "Community Agency" Studi kasus BKM ( Badan Keswadayaan Masyarakat ) Kelurahan Andalas, Kecamatan Padang Timur, Sumatera Barat.

0 0 9

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT STUDI KASUS BKM SARANA MAKMUR

0 0 8

KAPASITAS ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN ENDOGEN Studi Tentang Kapasitas Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Temas dalam Mengembangkan Kampung Wisata Tani di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu

0 0 10