BAB IV KONDISI FISIK DAN SOSIAL
KELURAHAN PAKEMBARAN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL PROPINSI JAWA TENGAH
4.1. Kondisi Geografis Kelurahan Pakembaran
Di Kecamatan Slawi terdapat 5 Kelurahan dan 5 Desa. Batas wilayah Kelurahan Pakembaran terletak di Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Provinsi
Jawa Tengah. Wilayan Kelurahan Pakembaran berbatasan dengan 5 Desa dan Kelurahan, sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Trayeman, sebelah
selatan berbatasan dengan Desa Kalisapu, sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Slawi Wetan dan Slawi Kulon dan sebelah Barat berbatasan Desa
Pedagangan. Kelurahan Pakembaran secara administrasi terbagi atas 9 Rukun WargaRW, sebelah selatan terdiri dari RW I, RW III, RW VIII, RW, IV, RW V
sebelah utara terdiri dari RW II, RW VI, RW VII, RW IX dan 35 Rukun Tetangga RT dengan luas wilayah mencapai 138,500 Ha. Dari luas wilayah tersebut
merupakan wilayah pemukiman penduduk 99.170 Ha, prasarana umum 27 000 Ha, lahan pertanian 11,500 Ha, Perkantoran 0,480 Ha, Taman 8, 430 Ha. Jarak
tempuh Kelurahan Pakembaran ke Ibu Kota Kecamatan adalah 1, 5 kilometer, lama tempuh dengan menggunakan kendaraan umum atau becak 0,30 km jam.
Untuk ke Kota Kabupaten dengan menggunakan kendaraan umum atau becak dengan jarak 1,5 kilo meter, lama tempuh 00,20 jam. Oleh karena itu Letak
geografis yang strategis tersebut maka masyarakat Kelurahan Pakembaran mudah mengakses kegiatan ekonomi atau melakukan aktifitas karena Kelurahan
Pakembaran di tengah-tengah kota Kabupaten. Kelurahan Pakembaran dengan bentangan wilayah daerah datar dengan suhu
rata 36 derajat celcius, dari daratan ke permukaan laut berjarak 25 kilo meter dengan jalan datar, jenis kandungan tanah merah dan abu-abu kedalaman 12
meter mempunyai kandungan zat besi, untuk lahan pertanian masyarakat bercocok tanam palawija dan padi. Disekitar pemukiman masyarakat terdapat tanaman
perdu, menggambarkan wilayah Kelurahan Pakembaran adalah tanah yang subur, iklim yang sejuk, karena di sebelah selatan Kabupaten Tegal adalah gunung
slamet, dengan lama tempuh 3 jam atau 80 kilometer dari Kelurahan Pakembaran,
maka Kelurahan Pakembaran masuk dalam kaki gunung slamet, sedangkan 25 kilometer ke utara masuk Kota Tegal merupakan pantai utara jawa.
Wilayah Kelurahan Pakembaran, merupakan daerah urban dari desa-desa wilayah Kabupaten Tegal, dengan akses jalan yang menghubungkan dari desa-
desa tingkat Kecamatan Slawi sangat terjangkau, karena dilalui jalan raya yang sudah beraspal semua dengan sarana transportasi kendaraan bermotor, mobil,
angkutan kota, dokar sepeda ontel, bus yang bisa menghubungkan antar Kabupaten. Kelurahan Pakembaran merupakan daerah yang memiliki potensi
tanah yang datar, salah satu Kelurahan dari 5 Kelurahan dan 5 Desa di Kecamatan Slawi, yang masuk dalam Ibu Kota Kabupaten dan memiliki lokasi komplek
ruko serta toko-toko kelontong dan pasar swalayan yang tidak dimiliki oleh Kelurahan lain di Kecamatan Slawi, selain pusat perniagaan sebagian wilayah
digunakan perkantoran tingkat Pemerintah Daerah ada di Kelurahan Pakembaran dan aset jalan untuk melakukan aktifitas penduduk sudah beraspal dan
pavingisasi pada jalan gang. Hubungan antara masyarakat Kelurahan Pakembaran dengan ekosistem
setempat, dapat dilihat dari bagaimana masyarakat memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam yang terdapat dilingkungannya, masyarakat masih beranggapan
bahwa alam sebagai sumber penyedia kebutuhan hidup, secara umum hubungan dengan lingkungan baik menyangkut sistem ekonomi, sistem sosial, maupun
kelembagaan yang ada dimasyarakat cukup baik, masyarakat tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengakses sumberdaya alam yang terdapat
dilingkungan. Sumberdaya lahan yang ada di Kelurahan Pakembaran adalah memiliki luas wilayah 138,500 ha dan pemanfaatanya untuk pemukiman 99,170
ha, untuk prasarana umum dan prasarana ekonomi 25,500 ha, pertanian 11,500 ha, dari 11,50 lahan pertanian sebagian besar dimiliki oleh golongan lapisan atas.
Selain lahan pertanian masih ada potensi lahan kering yang bisa dimanfaatkan. Fasilitas fisik perekonomian yang ada di Kelurahan Pakembaran sangat
beragam diantaranya sebagai berikut tabel 3
Tabel : 3 Data Lembaga perekonomian Penduduk, jumlah usaha dan tenaga kerja tahun 2008.
nomor Jenis Lembaga Ekonomi
Jumlah usaha
Juml Tenaga Kerja
1 Industri Makanan roti
1 10 orang
2 Industri
kerajinanbatako 3
12 orang 3
Industri mebelair 1
5 orang 4
Usaha perdagangan kecil 125
500 orang 5
Warung makanminum 50
150 orang 6
Kios kelontong 30
90 orang 7
Bengkel 10
30 orang 8
Toko swalayan 2
400 orang 9
Usaha sablon 3
10 orang 10
percetakan 2
5 orang Sumber data profil Kelurahan Pakembaran 2008
Dari tabel 3 menggambarkan fasilitas perekonomian dan berpotensi untuk di kembangkan.
4.2 Sistem Sosial