53 yang kecanduan minuman keras dan beralkohol sering tidak sadar telah melakukan
tindak kekerasan terhadap anak-anaknya dibawah pengaruh minuman tersebut.
2.4.4 Dampak kekerasan bagi anak
Anak-anak yang menjadi korban kekerasan dalam lingkup keluarga dapat mengalami gangguan fisik, mental dan emosional. Kekerasan pada anak dapat
menimbulkan berbagai persoalan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek seperti ancaman terhadap keselamatan hidup anak, merusak
struktur keluarga, munculnya berbagai gangguan mental. Sedangkan dalam jangka panjang memunculkan potensi anak terlibat dalam perilaku kekerasan dan pelecehan
di masa depan, baik sebagai pelaku maupun korbannya.
Dampak yang dialami anak-anak yang menjadi korban tindak kekerasan
biasanya adalah :
1. Kurangnya motivasi atau harga diri
2. Problem kesehatan mental, misalnya kecemasan berlebihan, problem dalam hal
makan, susah tidur. 3.
Sakit yang serius dan luka yang parah sampai cacat permanen, misalnya patah tulang, radang karena infeksi, dan mata lebam, termasuk juga sakit kepala, perut,
otot, dan lainnya yang bertahun-tahun meski sudah tak lagi di aniaya. 4.
Problem-problem kesehatan seksual, misalnya mengalami kerusakan organ reproduksi, kehamilan yang tak di inginkan, ketularan penyakit menular seksual.
5. Mengembangkan perilaku agresif suka menyerang atau jadi pemarah, atau
bahkan sebaliknya menjadi pendiam dan suka menarik diri dalam pergaulan. 6.
Mimpi buruk dan serba ketakutan. Selain itu tidak nafsu makan, tumbuh dan belajar lebih lambat, sakit perut, asma dan sakit kepala.
54 7.
Kematian Pinky Saptandari dalam Suyanto, 2010 : 100-101.
Dampak–dampak yang ditimbulkan dari tindakan kekerasan terhadap anak berdasarkan bentuk kekerasan yang diterima anak antara lain :
a. Dampak kekerasan fisik, anak yang mendapat perlakuan kejam dari orangtuanya
akan menjadi sangat agresif dan setelah menjadi orangtua kelak akan berlaku kejam juga kepada anaknya. Kekerasan fisik yang berlangsung berulang-ulang
dalam jangka waktu lama akan menimbulkan cedera serius terhadap anak, meninggalkan bekas luka secara fisik maupun psikis, anak menjadi menarik diri,
merasa tidak aman, sukar mengembangkan kepercayaan kepada orang lain. b.
Dampak kekerasan psikis. Efeknya sulit untuk diidentifikasi karena tidak meninggalkan bekas yang nyata. Kekerasan ini akan meninggalkan bekas yang
tersembunyi yang termasnifestasikan dalam beberapan bentuk, seperti kurang percaya diri, kesulitan membina persahabatan, perilaku merusak, menarik diri
dari lingkungan, penyalahgunaan obat dan alkohol ataupun kecenderungan bunuh diri.
c. Dampak kekerasan seksual. Kekerasan seksual yang terjadi pada anak akan
memberikan pengaruh buruk. Pada anak yang masih kecil dari yang biasanya tidak mengompol jadi mengompol, mudah merasa takut, perubahan pola tidur,
kecemasan tidak beralasan, atau bahkan simtom fisik seperti sakit perut atau adanya masalah kulit.
d. Dampak penelantaran anak. Pengaruh yang paling terlihat adalah kurangnya
perhatian dan kasih sayang orangtua terhadap anak. Jika anak kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orangtua menyebabkan berkembangnya
perasaan tidak aman, gagal mengembangkan perilaku akrab, dan selanjutnya
55 akan mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri di masa yang akan
datang Hurlock, 2004.
2.5 Kesejahteraan Anak