55 akan mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri di masa yang akan
datang Hurlock, 2004.
2.5 Kesejahteraan Anak
Sebagai manusia yang belum dapat hidup secara mandiri maka perlu diadakan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan anak agar mereka dapat tumbuh
dan berkembang dengan wajar baik secara rohani, jasmani, maupun sosial. Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, kesejahteraan
anak merupakan suatu tata kehidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar, baik secara rohani, jasmani maupun sosial.
Kesejahteraan anak merupakan bagian dari kesejahteraan sosial. Walter A. Friedlander dalam Wibhawa et.al, 2010 : 24 mengemukakan
bahwa kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisir dari usaha-usaha sosial dan lembaga-lembaga sosial yang ditujukan untuk membantu individu maupun
kelompok dalam mencapai standar hidup yang memuaskan, serta untuk mencapai relasi perseorangan dan sosial yang dapat memungkinkan mereka mengembangkan
kemampuan-kemampuan mereka secara penuh, serta untuk mempertinggi kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan
masyarakat. Menyadari begitu pentingnya upaya mewujudkan kesejateraan sosial, maka
Indonesia memiliki undang-undang yang secara khusus mengatur hal tersebut, yaitu melalui Undang-undang Nomor 11 tahun 2009. Kesejahteraan sosial menurut
Undang-undang Nomor 11 tahun 2009 adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
56 Adapun penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagai suatu upaya yang
terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap
warga negara yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial.
Usaha kesejahteraan anak adalah usaha kesejahteraan sosial yang ditujukan untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan anak, terutama terpenuhinya kebutuhan
anak. Dalam Undang-undang RI Nomor 6 Tahun 1974, tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan sosial disebutkan bahwa usaha-usaha kesejahteraan sosial
adalah semua upaya, program dan kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan membina, memelihara, memulihkan, dan mengembangkan kesejahteraan sosial
Nurdin, 1989: 79. Dalam pernyataan tersebut terkandung pengertian bahwa usaha- usaha kesejahteraan sosial merupakan upaya ditujukan kepada manusia baik
individu, kelompok maupun masyarakat. Dalam pasal 2 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan
anak, hak-hak anak adalah sebagai berikut a.
Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarga maupun dalam asuhan
khusus untuk tumbuh dan berkembang secara wajar. b.
Anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosialnya, sesuai dengan kebudayaan dan kepribadian bangsa
untuk menjadi warga negara yang baik dan berguna. c.
Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan,baik semasa dalam kandungan maupun setelah dilahirkan.
57 d.
Anak berhak atas perlindungan terhadap yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar
Usaha kesejahteraan anak ditujukan terutama kepada anak yang mempunyai masalah antara lain kepada anak yang mengalami masalah perlakukan
yang tidak wajar yang mengakibatkan pelanggaran terhadap hak asasinya, antara lain anak korban kekerasan. Anak-anak korban kekerasan berhak untuk mendapatkan
pelayanan kesejahteraan sosial. Pelayanan kesejahteraan sosial anak-anak korban tindak kekerasan dapat dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat. Usaha ini
dimaksudkan memberikan pemeliharaan, perlindungan, asuhan, perawatan dan pemulihan kepada anak yang mempunyai masalah. Adapun usaha-usaha itu meliputi,
pembinaan, pengembangan, pencegahan dan rehabilitasi.
2.6 Kerangka Pemikiran