76 a.
Memimpin KPAID baik ke dalam maupun ke luar lembaga
b.
Memimpin seluruh anggota KPAID
c.
Memimpin keseluruhan pelaksanaan program lembaga
d.
Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program lembaga
e. Melakukan dan berkoordinasi dengan bagian administrasi keuangan dalam
pengelolaan keuangan secara profesional
f.
Melakukan monitoring dan evaluasi atas program yang dilakukan anggota
g. Melaporkan pelaksanaan program kepada Gubernur dan KPAI Pusat atau
lembaga lain yang mendukung pembiayaan program
h.
Menerima dan menilai laporan anggota
i. Melaksanakan hal-hal lain yang bersifat strategis untuk memajukan hal-hal
yang berkaitan dengan hak-hak anak
j.
Membuka jaringan networking
2. Kelompok Kerja Pokja
a. Bidang Pokja Penanggung jawab Bidang Pengaduan dan Fasilitas
Pelayanan KPAID Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas :
1. Membantu pimpinan menyusun rencana strategis dalam pelaksanaan
pengaduan dan fasilitas pelayanan kasus–kasus yang menimpa anak baik
sebagai korban maupun pelaku.
2. Melakukan aktivitas–aktivitas yang terkait dengan pengaduan masyarakat atau
perorangan atas anak–anak yang berkonflik dengan hukum.
3.
Memonitoring kasus yang ditemukan dan melakukan investigasi kasus.
4. Melaksanakan atau membuat forum pengaduan dan melakukan pengolahan
data.
77
b. Bidang Pokja Penanggung jawab Bidang Kemitraan dan Kelembagaan
KPAID Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas :
1. Melakukan kontak dengan beberapa lembaga yang menaruh perhatian besar
terhadap perlindungan hak-hak anak.
2. Melakukan networking dalam bentuk kemitraan untuk bekerjasama dalam
terwujudnya perlindungan hak-hak anak demi kepentingan terbaik untuk anak.
3. Sekretaris
Adapun tugas daripada sekretaris KPAID Sumut yakni :
a. Membantu tugas-tugas Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAID
Sumatera Utara
b. Membantu kegiatan administrasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia
KPAID Sumatera Utara
c.
Membantu tugas sekretariat serta Pokja yang ada di KPAID Sumut
d.
Menyiapkan segala keperluan kegiatan yang ada di KPAID Sumut
4. Volunteer
a. Membantu kegiatan-kegiatan pokja perihal tanggap kasus yang ada di KPAID
Sumut b.
Membantu kegiatan-kegiatan KPAID-Sumut yang berkaitan tentang pengaduan masyarakat
c. Membantu staff-staff yang ada di KPAID-Sumut dalam melayani masyarakat
yang memiliki kasus.
78
4.4 Pola pendanaan
Pola pendanaan KPAID Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan pasal 19 Kepres RI No. 77 Tahun2003 yaitu segala biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenang KPAID Provinsi Sumatera Utara merupakan dana hibah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBD Provinsi Sumatera Utara. Dana yang diperoleh digunakan untuk:
1. Biaya operasional kantor
2. Biaya gaji Komisioner dan staf
3. Biaya program kerja, sosialisasi, advokasi dan fasilitas
4.5 Fasilitas di Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi
Sumatera Utara KPAID Sumut
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara KPAID Sumut awalnya terletak di Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara.
Tetapi sejak tahun 2006 KPAID Sumut sudah menetap di jalan Perintis Kemerdekaan No. 39 Medan tepat di belakang RSU Pirngadi di Komplek
BAPEMMAS hingga saat ini. KPAID Sumut ini dirancang dengan nuansa dunia anak-anak yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan serta sesuai dengan anak
sehingga anak-anak yang datang tidak merasakan seperti berada di kantor polisi. Adapun fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh KPAID Sumut antara lain :
a. Ruang mediasi
Fasilitas ini diperuntukkan bagi para orang tua atau keluarga yang mempunyai masalah terhadap anaknya. Ketika permasalahan yang dialami tidak
mendapatkan titik terang dari suatu lembaga negara seperti pengadilan, maka dari
79 pihak KPAID Sumut memberikan jalan penengah dibalik permasalahan tersebut.
KPAID Sumut sendiri akan membuka percakapan dari pihak pelapor dan terlapor dengan segala keinginan kedua pihak untuk mendapatkan hasil yang terbaik bagi
anak, maka dari pihak KPAID Sumut akan menampung segala harapan dan keinginan dari masing-masing pihak lewat notulensi.
Setiap percakapan yang terjadi selama mediasi akan dituliskan kembali ke berita acara, agar jika suatu saat salah satu pihak menginginkan hasil dari
percakapan selama mediasi dapat diberikan kepada pihak terlapor maupun pelapor sebagai pertimbangan atau catatan pribadi. Apabila segala kesepakatan yang
tercatat dilanggar, maka segala keinginan dan harapan salah satu pihak akan dicabut.
b. Ruang sholat