57 d.
Anak berhak atas perlindungan terhadap yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar
Usaha kesejahteraan anak ditujukan terutama kepada anak yang mempunyai masalah antara lain kepada anak yang mengalami masalah perlakukan
yang tidak wajar yang mengakibatkan pelanggaran terhadap hak asasinya, antara lain anak korban kekerasan. Anak-anak korban kekerasan berhak untuk mendapatkan
pelayanan kesejahteraan sosial. Pelayanan kesejahteraan sosial anak-anak korban tindak kekerasan dapat dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat. Usaha ini
dimaksudkan memberikan pemeliharaan, perlindungan, asuhan, perawatan dan pemulihan kepada anak yang mempunyai masalah. Adapun usaha-usaha itu meliputi,
pembinaan, pengembangan, pencegahan dan rehabilitasi.
2.6 Kerangka Pemikiran
Kekerasan terhadap anak sebagai salah satu bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia termasuk hak asasi anak. Dunia anak-anak seharusnya menjadi
dunia yang menyenangkan dimana anak bermain dan memperoleh pendidikan. Kini, sebagian anak telah kehilangan hak-haknya. Kehidupan anak terus ternoda oleh
berbagai aksi kekerasan, baik yang datang dari keluarga, sekolah, lingkungan sekitar, bahkan negara.
Kekerasan yang menimpa anak saat ini telah mencapai ambang batas yang cukup mengkhawatirkan. Tidaklah mudah untuk menemukan suatu penyebab yang
paling dominan untuk mendorong terjadinya kekerasan oleh orangtua terhadap anak. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tindakan kekerasan pada anak yang
membuat tidak terpenuhinya hak-hak dasar mereka. Tindak kekerasan terhadap anak bisa dipicu oleh beberapa hal di antaranya berasal dari sang anak sendiri dan
58 orangtua. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu kondisi ekonomi orangtua.
Penghasilan orangtua yang rendah mengakibatkan orangtua tidak mampu mencukupi kebutuhan anak sehingga hak-hak anak terabaikan. Selain faktor tersebut terdapat
juga faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi anak menjadi korban kekerasan seperti masalah keluarga, pola asuh orangtua, pendidikan dan permasalahan
psikologis atau jiwa orangtua. Anak yang menjadi korban dari tindak kekerasan dalam rumah tangga dapat
berasal dari berbagai latar belakang serta kondisi keluarga yang beragam. Setiap anak berpotensi menjadi korban kekerasan. Tidak hanya oleh keluarga dengan
tingkat perekonomian yang rendah, orang tua yang berasal dari kalangan terpandang di masyarakat ternyata juga dapat sebagai penindas anak di rumah.Anak bahkan
harus mengalami perlakuan kekerasan dan menjadi korban dari berbagai bentuk tindakan kekerasan seperti kekerasan fisik, psikis, kekerasan seksual hingga
penelantaran. Kekerasan yang dilakukan terhadap anak-anak ini tentu memberikan
dampak pada kesehatan fisik dan juga kesehatan mental anak. Anak akan mengalami kegoncangan jiwa dan mereka juga mengalami kemunduran mental yang
berpengaruh terhadap masa depan anak. Skematisasi kerangka pemikiran adalah proses transformasi narasi yang
menerangkan hubungan atau konsep-konsep atau variable-variabel penelitian menjadi sesuatu yang berbentuk skema, artinya yang ada hanyalah perubahan cara
penyajian dari narasi menjadi skema Siagian, 2011: 132. Untuk itu skematisasi kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
59
Gambar 2.1 Bagan Alur Pikir
Anak
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekerasan pada anak :
Faktor Lingkungan Keluarga
1. Faktor ekonomi
2. Faktor Pola asuh orangtua
3. Faktor masalah keluarga
4. Faktor pendidikan
5. Faktor permasalahan jiwa
atau psikologis orang tua
Faktor Individu
Faktor diri Anak sendiri
Tindakan kekerasan terhadap anak : 1.
Kekerasan fisik 2.
Kekerasan psikis 3.
Kekerasan seksual 4.
Penelantaran
60
2.7 Defenisi Konsep