2.6. Hukum Jaminan
2.6.1 Definisi Jaminan
Menurut ketentuan Pasal 2 Ayat 1 Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 2369KEPDIR tanggal 28 Februari 1991 tentang Jaminan Pemberian Kredit,
bahwa yang dimaksud dengan jaminan adalah suatu keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai yang diperjanjikan. Sedangkan menurut Pasal 1
butir 23 yang dimaksud dengan agunan adalah jaminan tambahan yang diserahkan nasabah debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit, atau
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah Hermansyah, 2005.
2.6.2 Fungsi Jaminan
Berdasarkan pada pengertian jaminan di atas, maka dapat dikemukakan bahwa fungsi utama dari jaminan untuk meyakinkan bank, atau kreditur bahwa debitur
mempunyai kemampuan untuk melunasi kredit yang diberikan kepadanya sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati bersama Hermansyah, 2005.
2.6.3 Macam-Macam Jaminan
Pengikatan jaminan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaminan perorangan dan jaminan kebendaan. Jaminan perorangan, atau jaminan pribadi adalah
jaminan seorang pihak ketiga yang bertindak untuk menjamin kewajiban-kewajiban dari debitur. Jaminan kebendaan selalu berupa suatu bagian dari kekaydaan seseorang,
si pemberi jaminan, dan menyediakannya guna pemenuhan kewajiban dari seorang debitur Hermansyah, 2005.
2.7. Pembinaan,
Penyelamatan, Monitoring
dan Penyelesaian
Kredit Bermasalah
2.7.1 Pengertian Kredit Bermasalah
Ada beberapa pengertian kredit bermasalah Rivai et al. 2013, yaitu kredit yang di dalamnya belum mencapai target yang diinginkan pihak bank, kredit yang
memiliki kemungkinan timbul risiko dikemudian hari, mengalami kesulitan penyelesaian kewajiban-kewajibannya baik pokok maupun bunga kredit dimana
terjadi cidera janji dalam pembayaran, kredit golongan perhatian khusus.
2.7.2 Penggolongan Nasabah Bermasalah
Penggolongan kredit bermasalah menurut Rivai, et al 2013, dikategorikan sebagai berikut iktikad nasabah, prospek usaha nasabah, kredit bermasalah yang masih
mempunyai prospek, kredit bermasalah yang tidak mempunyai prospek.
2.7.3 Sebab-Sebab Terjadinya Kredit Bermasalah
Kredit bermasalah menggambarkan suatu situasi, di mana persetujuan pengembalian kredit mengalami risiko kegagalan, bahkan cenderung mengalami rugi
yang potensi. Beberapa hal yang menjadi penyebab timbulnya kredit bermasalah Rivai et al. 2013, adalah karena kesalahan bank, karena kesalahan nasabah, akibat
faktor eksternal.
2.7.4 Gejala Dini Timbulnya Kredit Bermasalah
Perlu diketahui bahwa kredit tidak menjadi bermasalah secara tiba-tiba tanpa gejala. Pada umumnya kredit berkembang menjadi bermasalah melalui tahap yang ada
gejalanya, sehingga gejala dini yang dapat dideteksi menurut Rivai, et al 2013 adalah ada tunggakan, mengajukan perpanjangan, saldo rata-rata menurun, hubungan
dengan bank semakin menurun, masalah keluarga, penggunaan kredit tidak sesuai rencana, enggan dikunjungi.
2.7.5 Pembinaan, Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah
a. Pembinaan Kredit
Pembinaan kredit adalah upaya yang dilakukan dalam mengelola kredit bermasalah agar dapat diperoleh hasil yang optimal sesuai dengan tujuan dari
pemberian kredit Rivai et al. 2013.
b. Penyelamatan Kredit
Penyelamatan kredit adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan kredit bermasalah yang masih mempunyai prospek dalam usahanya, dengan tujuan
meminimalkan kemungkinan timbulnya kerugian bagi bank, menyelamatkan kembali kredit yang ada agar menjadi lancar, atau memperbaiki mutu usaha nasabah Rivai et
al. 2013.
c. Penyelesaian Kredit
Penyelesaian kredit adalah upaya yang dilakukan bank untuk menyelesaikan kredit bermasalah yang tidak mempunyai prospek setelah usaha-usaha pembinaan,