hingga pemilik barang bersangkutan boleh mengambil barangnya setelah melunasi hutangnya kepada bank. Bank akan membebankan jasa gadai sesuai dengan
kesepakatan.
3 Qard
Qard merupakan kontrak antara bank syariah dengan nasabahnya untuk memfasilitasi nasabah yang membutuhkan dana talangan segera untuk jangka waktu
sangat pendek. Dalam hal ini, bank menyediakan fasilitas pinjaman dana kepada nasabah yang patut dan nasabah hanya berkewajiban mengembalikan sejumlah
pinjaman, sedangkan bank dilarang meminta imbalan apapun dari nasabah, kecuali nasabah memberikan dengan suka rela.
e. Pembiayaan Multijasa
Pembiayaan multijasa merupakan pola pembiayaan yang menggunakan akad ijarah atau kafalah. Dalam pembiayaan dimaksud, bank syariah memperoleh fee dari
imbalan jasa ujrah sesuai dengan kesepakatan awal, yang dinyatakan dalam bentuk nominal, bukan dalam bentuk persentase.
f. Produk Lainnya
Bank syariah memberikan jasa perbankan lainnya berupa : Wakalah arranger dan transfer, Sharf jual beli valuta, Kafalah garansi bank, Ijarah sewa,
Wadi‟ah Amanah titipan, dan lain-lain.
2.5. Hukum Kredit
2.5.1 Hukum Perjanjian Kredit
a. Pengertian Perjanjian
Perjanjian adalah suatu peristiwa di mana dua orang atau dua pihak saling berjanji untuk melakukan suatu hal atau suatu persetujuan yang dibuat oleh dua pihak
atau lebih, masing-masing bersepakat akan menaati apa yang tersebut dalam persetujuan itu Hermansyah, 2005.
b. Fungsi Perjanjian Kredit
Berkaitan dengan perjanjian, menurut Hermansyah 2005 perjanjian kredit mempunyai fungsi berikut : 1 Perjanjian kredit berfungsi sebagai perjanjian pokok,
2 Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat bukti mengenai batasan-batasan hak dan
kewajiban antara kreditur dan debitur, serta 3 Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit.
2.5.2 Perjanjian Menurut Hukum Islam
a. Definisi Akad Perjanjian
Secara khusus
akada berarti
keterkaitan antara
ijab pernyataan
penawaranpemindahan kepemilikan dan qabul pernyataan penerimaan kepemilikan dalam lingkup yang disyariatkan dan berpengaruh pada sesuatu. Ascarya, 2007.
b. Rukun Akad
Menurut Jumhur Ulama pendapat banyak ulama rukun akad menyangkut tiga hal, yaitu pelaku akad, objek Akad, dan shighah atau pernyataan pelaku akad.
Sedangkan syarat dalam akad ada empat syarat, yaitu syarat berlakunya akad, syarat sahnya akad, syarat terealisasinya akad dan syarat lazim Ascarya, 2007.
c. Jenis-jenis Akad
Jenis-jenis akadtarnsaksi yang digunakan pada perbankan syariah dibagi menjadi 2 Ascarya, 2007, yaitu Tabarru tidak mencari keuntungan dan Tijrah
mencari keuntungan.
2.5.3 Wanprestasi Perjanjian dan Akibat-Akibatnya
Wanprestasi timbul apabila salah satu pihak tidak melakukan apa yang diperjanjikan, mungkin alpa, lalai atau ingkar janji. Bentuk daripada wanprestasi dapat
berupa empat macam Simangunsong dalam Kristiyanto 2008, yaitu : a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya.
b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan. c. Melakukan apa yang dijanjikan, tetapi terlambat.
d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan Wanprestasi kelalaian mempunyai akibat-akibat yang berat, maka tidak
mudah untuk menyatakan bahwa seseorang lalai atau alpa. Terhadap kelalaian atau kealpaan seseorang, hukuman atau akibat-akibat yang halal ada empat macam, yaitu
membayar kerugian, pembatalan perjanjian atau pemecahan perjanjian, bertujuan membawa kedua belah pihak kembali pada keadaan sebelum perjanjian diadakan,
peralihan risiko dan membayar biaya perkara, kalau sampai diperkarakan di depan hakim.