Analisis Risiko Kredit Perbankan
3 Semakin besar pemakaian kredit investasi untuk modal kerja semakin tinggi risikonya bila dibandingkan dengan investasi pada investasi barang modal.
4 Usaha dengan pada modal pada negara yang sedang berkembang, berisiko lebih besar bila dibandingkan dengan usaha yang banyak mengerahkan
tenagapadat karya. 5 Sifat usaha yang memang mengandung risiko tinggi, pengeboran minyak di
lepas pantai, usaha yang baru dirintis dan sebelumnya tidak dikenal atau belum diupayakan orang.
b. Risiko Geografis Letak geografis usaha nasabah erat hubungannya dengan tingkat risiko usaha yang
disebabkan seringnya terjadi bencana alam di lokasi usaha tersebut. Risiko usaha tersebut berupa : 1 Usaha peternakan dan perkebunan di daerah gunung berapi,
2 Usaha yang dibangun di daerah gempasering longsor, 3 Usaha yang dibangun di daerah aliran sungai yang rawan banjir.
c. Risiko Politik Stabilitas politik merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam kegiatan
perekonomianbisnis di daerah tersebut. Untuk itu perlu kehati-hatian karena mempunyai risiko sangat tinggi dan berdampak buruk kepada kredit yang
disalurkan. d. Risiko Ketidakpastian
Faktor ini merangsang spekulasi dan setiap usaha yang didasarkan pada spekulasi akan berisiko tinggi karena sudah dapat dipastikan bahwa usaha tersebut tidak
direncanakan dengan baik. Dengan demikian, untuk merencanakan kredit, informasi, mengenai usaha-usaha yang bersifat spekulatif penting untuk
diwaspadai dan agar kredit yang diberikan terarah, sehingga akan mengurangi terjadinya peluang kredit bermasalah.
e. Risiko Inflasi Kondisi inflasi yang tinggi akan berakibat risiko tinggi pula terhadap kredit yang
diberikan. Meskipun nasabah telah melunasi kredit dan bunga, bila dibandingkan dengan daya beli rupiah yang menurun. Biasanya inflasi yang tinggi ditandai
dengan tingkat suku bunga yang tinggi pula.
f. Risiko Persaingan. Produksi yang dihasilkan nasabah apakah merupakan jenis produk yang telah
banyak di pasaran atau mungkin merupakan produk yang telah jenuh. Di sini pejabat bank perlu memperhatikan kemungkinan risiko yang akan mengancam
kredit yang disalurkan. Risiko tersebut adalah : 1 Mampu mendeteksi kemampuan nasabah membiayai usahanya, selain yang
diperoleh dari bank. 2 Kemampuan menghitung berapa kebutuhan nasabah yang sesungguhnya.
3 Kemampuan menghitung nilai jaminan yang melingkup kredit yang diberikan dengan tujuan untuk berjaga-jaga kemungkinan tidak dilunasinya kewajiban
kredit. 4 Kemampuan memperhitungkan kemungkinan risiko yang dihadapi dengan
pemberian kredit dan mengetahui sumber pelunasan. 5 Kemampuan mendeteksi risiko pemberian kredit yang mungkin secara
kemampuan mungkin cukup baik, tetapi dari sisi moral kurang menguntungkan bagi bank.
6 Kemampuan mendeteksi mutu jaminan yang akan menimbulkan masalah dikemudian hari.