Fungsi dan Peran Perbankan Syariah

Tabel 3. Fungsi Bank Islam ber : Rivai, 2013 Dan secara rinci perbedaan bank konvensional dengan bank Islam dimuat pada Tabel 4. Tabel 4. Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah Uraian Bank Konvensional Bank Syariah Fungsi dan Kegiatan Bank Intermediasi dan Jasa Keuangan Intermediasi, Manajer Investasi, Investor, Sosial, Jasa dan Keuangan Mekanisme dan Obyek Usaha Tidak anti riba dan anti masyir Anti riba dan anti masyir Prinsip Dasar Operasi - Bebas nilai prinsip materialis - Uang sebagai Komoditi. - Bunga - Tidak bebas nilai prinsip Syariah Islam - Uang sebagai alat tukar bukan komoditi - Bagi hasil, jual beli dan sewa Prioritas Pelayanan Kepentingan Pribadi Kepentingan Publik Orientasi Keuntungan Tujuan sosial-ekonomi Islam dan keuntungan Bentuk Bank Komersial Bank komersial, bank pembangunan dan bank universal Evaluasi Nasabah Kepastian pengembalian pokok dan bunga creditworthiness dan collateral Lebih berhati-hati, karena partisipasi dalam risiko Hubungan Nasabah Terbatas dalam debitur- kreditur Erat sebagai mitra usaha Sumber Likuiditas Jangka Pendek Pasar Uang dan Bank Sentral. Pasar Uang Syariah dan Bank Sentral Pinjaman yang diberikan Komersial dan non komersial, serta berorientasi laba Komersial dan non komersial, berorientasi laba dan non laba. Fungsi Bank Islam Sebagai Badan Usaha Manajer Investasi Investor Jasa Perbankan Fungsi Bank Sebagai Badan Sosial Penghimpunan dana  Prinsip Wadiah yad Dhamanah - Giro - Tabungan  Prinsip Mudharabah - Tabungan - Deposito - Obligasi  Prinsip Ijarah - Obligasi Penyaluran dana  Pola bagi hasil - Mudharabah - Musyarakah, dll  Pola jual beli - Murabahah - Salam - Istishna, dll  Pola sewa - Ijarah - Ijarah wa igtina Jasa Keuangan  Wakalah, Kafalah, Hawalah, Rahn, Ujr, Sharf, Qardh, Rahn, dll Jasa Non Keuangan  Wadiah yad Amanah Jasa Keagenan  Mudharabah  Muwayyadah Dana Kebajikan  Penghimpunan dan Penyaluran ZIS  Penyaluran Qardhul Hasan Lanjutan Tabel 4. Uraian Bank Konvensional Bank Syariah Lembaga Penyelesaian Sengketa Pengadilan, Arbitrase Pengadilan, Badan Arbitrase Syariah Nasional Struktur Organisasi Pengawas Investasi Dewan Komisaris Halal, atau Haram Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Syariah Nasional. Halal Sumber : Ascarya 2007

2.4.5 Produk Perbankan Syariah

a. Simpanan

Menurut Pradjoto and Associates dalam Kristiyanto 2008, secara umum bank syariah dalam operasionalnya melakukan kegiatan meliputi 3 hal, yakni penghimpunan dana, penyaluran dana serta memberikan jasa perbankan lainnya. Dalam menghimpun dana, bank syariah menawarkan beberapa produk, yaitu simpanan yang dibagi dalam 2 jenis, yaitu simpanan dengan prinsip wadiah titipan, simpanan dengan prinsip mudharabah bagi hasil.

b. Pembiayaan

Pradjoto and Associates dalam Kristiyanto 2008 menguraikan tentang pembiayaan syariah dengan menyatakan bahwa sumber pendapatan suatu perbankan syariah berasal dari distribusi pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah, yaitu : 1 Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah 2 Keuntungan atas kontrak jual beli al-bai 3 Hasil sewa atas kontrak ijarah 4 Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa syariah lain Berdasarkan Pasal 1 angka 12 UU No. 10 Tahun l998 tentang perbankan, dijelaskan bahwa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Pradjoto and Associates dalam Kristiyanto 2008 menjelaskan bahwa pembiayaan dapat dibagi dalam beberapa jenis berikut :

a. Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil

1 Mudharabah Mudharabah merupakan penanaman dana dari pemilik dana shahibul maal kepada pengelola dana mudharib untuk melakukan kegiatan usaha tertentu dengan pembagian menggunakan metode bagi untung rugi profit and loss sharing atau metode bagi pendapatan revenue sharing antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah bagian keuntungan usaha bagi masing-masing pihak yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya. 2 Musyarakah Musyarakah merupakan penanaman dana dari pemilik dana untuk mencampurkan dananya pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pemilik dana berdasarkan bagian dana masing-masing.

b. Pembiayaan dengan Prinsip Sewa Ijarah

Ijarah merupakan transaksi sewa menyewa atas suatu barang danatau upah mengupah atas suatu jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa, atau imbalan jasa sesuai dengan kesepakatan dan setelah masa sewa berakhir, maka barang dikembalikan kepada bank.

c. Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli

1 Murabahah Murabahah merupakan akad jual beli yang disepakati antara bank syariah dengan nasabah dimana bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku, atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank harga beli bank dari pemasok dan margin keuntungan pada waktu yang ditetapkan sesuai kesepakatan. Kepemilikan barang akan berpindah dari bank kepada nasabah setelah akad jual beli ditandatangani. Dalam hal ini bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang wakalah, maka akad murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank. Dalam murabahah, cara pembayaran dan jangka waktunya disepakati oleh kedua belah pihak, dapat dilakukan secara langsung ataupun angsuran secara proporsional dan bank berwenang meminta nasabah untuk menyediakan jaminan