tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam  antara  bank  dengan  pihak  lain,  yang  mewajibkan  pihak  peminjam
untuk  melunasi  hutangnya  setelah  jangka  waktu  tertentu  dengan  pemberian  bunga Hermansyah, 2005.
Djumhana  2000,  menyatakan  kredit  berasal  dari  bahasa  Romawi “credere”
yang  berarti  percaya.  Dasar  dari  kredit  adalah  kepercayaan.  Pihak  yang  memberikan kredit  kreditur  percaya  bahwa  penerima  kredit  debitur  akan  sanggup  memenuhi
segala  sesuatu  yang  telah  diperjanjikan,  baik  menyangkut  jangka  waktunya  maupun prestasi dan kontra prestasinya.
2.2.2 Unsur-Unsur Perkreditan
Sebagaimana  diketahui  bahwa  unsur  esensial  dari  kredit  bank  adalah  adanya kepercayaan  dari  bank  sebagai  debitur.  Kepercayaan  tersebut  timbul  karena
dipenuhinya  segala  ketentuan  dan  persyaratan  untuk  memperoleh  kredit  bank  oleh debitur,  antara  lain  jelasnya  tujuan  peruntukan  kredit,  adanya  benda  jaminan  atau
agunan,  dan  lain-lain.  Maka  dari  kepercayaan  tersebut  adalah  adanya  keyakinan  dari bank  sebagai  kreditur  bahwa  kredit  yang  diberikan  akan  sungguh-sungguh  diterima
kembali dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan. Suyatno  1992,  menjelaskan  unsur-unsur  yang  terdapat  dalam  kredit  sebagai
berikut : a.  Kepercayaan,  yaitu  keyakinan  dari  si  pemberi  kredit  bahwa  prestasi  yang
diberikan  baik  dalam  bentuk  uang,  barang  atau  jasa  akan  benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa mendatang.
b.  Tenggang  waktu,  yaitu  suatu  masa  yang  memisahkan  antara  pemberian prestasi dengan kontra prestasi yang akan diterima pada masa mendatang.
c.   Degree  of  Risk,  yaitu  tingkat  risiko  yang  akan  dihadapi  sebagai  akibat  dari adanya  jangka  waktu  yang  memisahkan  antara  pemberian  prestasi  dengan
kontra  prestasi  yang  akan  diterima  dikemudian  hari.  Semakin  lama  kredit diberikan maka semakin tinggi tingkat risikonya. Dengan adanya unsur risiko
ini maka timbulah jaminan dalam pemberian kredit. d.  Prestasi,  atau  obyek  kredit  itu  tidak  saja  diberikan  dalam  bentuk  uang,  tetapi
juga  berbentuk  barang  atau  jasa.  Namun  karena  kehidupan  ekonomi  modern