Gejala Dini Timbulnya Kredit Bermasalah

penyelamatan dan dengan jalan apapun ternyata tidak mungkin dilakukan lagi, dengan tujuan mencegah risiko bank yang semakin besar dan mendapatkan pelunasan kembali atas kredit tersebut dari nasabah dengan berbagai macam upaya yang dapat ditempuh oleh bank Rivai et al. 2013.

2.7.6 Tindakan, Tata Cara dan Kriteria Penyelamatan dan Penyelesaian

Kredit Bermasalah Menurut Rivai, et al 2013 tindakan, tata cara dan kriteria penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah adalah : a. Terhadap nasabah yang masih mempunyai prospek dan mempunyai iktikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya : 1 Penagihan intensif oleh bank, 2 Rescheduling, 3 Reconditioning, 4 Restructuring, 5 Management Assistancy, dan 6 Penyertaan Bank. b. Nasabah kurang mempunyai prospek dan tidak mempunyai iktikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya : 1 Novasi, 2 Kompensasi, 3 Likuidasi, 4 Subrogasi, dan 5 Penebusan Jamina c. Nasabah yang tidak memiliki prospek, tetapi mempunyai iktikad baik untuk melunasi kewajibannya. Terhadap golongan ini sudah tidak memiliki prospek, biasanya diberikan keringanan tunggakan bunga dan denda. d. Nasabah yang tidak mempunyai prospek dan tidak memiliki iktikad untuk menyelesaikan kewajibannya. Penyelesaian kredit melalui pengadilan negeri dan pelelangan oleh bank.

2.7.7 Monitoring dan Pengawasan KreditPembiayaan

a. Pengertian Monitoring dan Pengawasan Kredit

Monitoring dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk melakukan pemantauan kredit agar dapat diketahui sedini mungkin early warning system deviasi yang terjadi akibat penurunan mutu kredit sehingga memungkinkan bank mengambil langkah-langkah untuk tidak timbul kerugian Rivai et al. 2013.

b. Fungsi Monitoring dan Pengawasan Kredit

Fungsi monitoring dan pengawasan kredit merupakan alat kendali apakah dalam pemberian kredit telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, maupun ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Rivai et al. 2013.