Pengertian Metode Problem Solving

30 Berbagai persoalan yang tidak bisa ditangani oleh profesi lain, ternyata guru mampu. Menjadi satu kebanggaan bagi seorang guru ketika melihat muridnya menjadi sukses. Guru tidak memiliki rasa cemburu. Justru dengan mempunyai murid yang sukses dapat dijadikan sebagai motivasi. 43 Adapun kelebihan menggunakan metode ini diantaraya: a. Metode Problem Solving merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami pelajaran. b. Metode Problem Solving dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. c. Metode problem Solving dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. d. Metode problem Solving dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. 44

9. Tujuan Menggunakan Metode Problem Solving

Dalam pemecahan masalah-masalah baru yang dihadapi perlu kesanggupan untuk berpikir, oleh karena itu tujuan dari metode ini diantaranya : a. Dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. b. Agar mampu membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. c. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kempuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. 45 43 Najib Sulhan, Karakter Guru Masa Depan, Surabaya: PT Temprina Media Grafika, 2011, cet I, h. 194-195 44 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi pada Standar Proses Pendidikan, Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2006, h.220 45 Drs. H. Tayar Yusuf Drs. Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997, cet.2, hal.80 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis mengambil tempat di sebuah sekolah swasta, yakni MTs Anwarul Huda Tangerang-Banten. Alasan peneliti mengambil lokasi di MTs Anwarul Huda, karena peneliti mengajar disekolah yang sama dengan tempat penelitian. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini di mulai pada tanggal 19 September 2014.

B. Latar Penelitian Setting

Setting yang dipilih dalam penelitian ini adalah setting kelas. Penentuan setting ini membantu peneliti dalam merencanakan serta terjun mendekati subjek penelitian. Peneliti menggunakan 1 kelas yang berisi 36 Tiga Puluh Enam orang. Adapun kelas yang dijadikan tempat penelitian adalah kelas VIII delapan, di MTs Anwarul Huda Tangerang-Banten.

C. Metode penelitian

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif dan metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif. Yaitu penelitian yang bermaksud menggambarkan gejala atau keadaan apa adanya, dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu. 1 1 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, cet. 10, h. 234. 32

D. Sumber Data

Sumber data utama penelitian ini adalah Guru Akidah Akhlak, pada penelitian ini, data yang penulis peroleh dari kepustakaan library research, maupun data yang penulis peroleh dari lapangan. Pengamatan yang digunakan adalah pengamatan non partisipatif, yaitu pengamatan dengan cara peneliti tidak ikut terjun langsung dalam kegiatan penelitian untuk mendapatkan informasi. Kemudian menganalisis dan mengelaborasinya sehingga dapat dijelaskan lebih gamblang dan mudah dipahami. Data yang dikumpulkan dan disajikan dalam penelitian ini meliputi kurikulum, metode, evaluasi dan proses pembelajaran Akidah Akhlak pada siswa kelas II MTs Anwarul Huda Tangerang.

E. Teknik pengumpulan data

Adapun cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi Pengamatan Observasi pengamatan yang dilakukan dengan cara mengamati secara sistematik gejala-gejala yang terjadi di lapangan dengan mengamati proses pembelajaran siswa kelas II MTs Anwarul Huda Tangerang. Selama pembelajaran Akidah Akhlak berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan dimana peneliti berada di luar subjek. Dalam pengamatan ini peneliti tidak ikut terlibat langsung dalam kehidupan orang yang diobservasi, tetapi secara terpisah berkedudukan sebagai pengamat. 2. Wawancara Interview Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara peneliti untuk memperoleh peneliti untuk memperoleh informasi dari pihak yang diwawancarai yaitu guru Akidah akhlak, kepalawakil sekolah, dan murid berkaitan dengan masalah yang diteliti mengenai Penerapan Metode Problem Solving pada Pembelajaran Akidah Akhlak di Kelas II MTs Anwarul Huda Tangerang. pedoman wawancara dan hasil wawancara terlampir. 33 3. Dokumentasi Adapun dokumentasi diperkuat untuk memperkuat data yang sudah peneliti dapatkan. Untuk menggambarkan keadaan sekolah yang dijadikan tempat penelitian yaitu MTs Anwarul Huda Tangerang. Dokumentasi yang peneliti lakukan adalah dengan mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen-dokumen berikut ini: a. Data profil sekolah b. Data staf pengajar dan karyawan c. Brosur sekolah Bila ada

F. Sumber Data

1. Sumber Primer Sumber primer yang dimaksud disini adalah sumber yang berasal dari seseorang atau lebih, informasi-informasi penelitian diperoleh. Adapun sumber-sumber tersebut peneliti dapatkan dari: a. Guru Akidah Akhlak Guru Akidah Akhlak adalah salah satu sumber yang akan memberikan informasi kepada peneliti yang menyangkut semua hal yang berkaitan dengan peran guru dalam proses belajar siswa serta segala hal yang berkaitan dengan bagaimana penerapan metode problem solving pada pembelajaran akidah akhlak di kelas II MTs Anwarul Huda Tangerang. b. KepalaWakil Kepala Sekolah Peneliti akan memperoleh beberapa informasi dari kepala sekolahwakil kepala sekolah mengenai bagaiamana penerapan metode problem solving pada pembelajaran akidah akhlak di kelas II MTs anwarul huda tangerang. c. Para Siswa Untuk mendapatkan respon dari siswa kelas II MTs mengenai bagaimana penerapan metode problem solving pada pembelajaran akidah akhlak dikelas II MTs Anwarul Huda Tngerang. 34 2. Sumber Sekunder Sumber sekunder adalah sumber yang berasal dari buku-buku tentang Penerapan Metode Problem Solving pada Pembelajaran Akidah Akhlak dan tentang petunjuk-petunjuk pelaksanaan penelitian kualitatif, serta buku Pedoman Penulisan Skrifsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki beberapa instrumen yang dikembangkan menjadi instrumen penelitian yang sederhana yang dapat melengkapi data hasil penelitian. Adapun penelitian tersebut antara lain; 1. Pedoman observasi atau pengamatan observation 2. Pedoman wawancara interview guide 3. Pedoman dokumentasi check list 4. Field note berfungsi untuk mencatat data hasil observasi dan wawancara. 5. Kamera.

H. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Menurut Lexy J Moleong: “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan at au sebagai pebanding terhadap data itu”. 2 1. Triangulasi Proses analisis data dengan teknik ini dimaksudkan untuk mendapatkan keabsahan data dengan cara mengecek dan membandingkan 2 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, cet.27. hal.330

Dokumen yang terkait

Penguasaan konsep oleh siswa melalui metode problem solving pada konsep sistem respirasi (eksperimen di MTS Negeri Cipondoh Tangerang)

1 53 182

Penerapan pendekatan problem solving dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa terhadap konsep mol dalam stoikiometri (PTK di kelas X SMAN 2 Cisauk-Tangerang

7 44 219

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Upaya guru akidah akhlak dalam membina akhlak siswa di MTS Ma'arif Sabilull Hudaa Bogor

2 9 84

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Mengurangi Kecemasan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika (Ptk Pembelajaran Matematika Kelas Viii Semester Gasal Smp N

0 2 16

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Mengurangi Kecemasan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika (Ptk Pembelajaran Matematika Kelas Viii Semester Gasal Smp

0 1 11

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING

0 1 1

EFEKTIVITAS METODE RESITASI DAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK BAGI SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MANGEPONG KECAMATAN TURATEA KABUPATEN JENEPONTO

0 0 73