Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

11 Nya, dan Hari Akhir.Untuk itu Allah SWT memerintahkan semua umat manusia agar menggunakan akal pikirannya dengan sebaik-baiknya, dan memperhatikan serta merenungkan segala ciptaan-Nya.Salah satu untuk berma’rifat mengetahui, mengenal, dan mengimani sifat-sifat dan kekuasaan Allah SWT ialah dengan memperhatikan segala makhluk ciptaan-Nya. 5

2. Tujuan Mengajarkan Akidah :

a. Memperkenalkan kepada murid akan kepercayaan yang benar, yang menyelamatkan mereka dari siksaan Allah Ta’ala. b. Menanamkan Iman kepada Allah, para malaikat Allah, kitab-kitab Allah, Rasul-rasul Allah, qadha dan qhadar, dan hari akhir. c. Menumbuhkan generasai yang kepercayaan dan keimanannya sah dan benar, yang selalu ingat kepada Allah. d. Membantu murid-murid memahami tentang hakikat. 6

3. Sumber-Sumber Aqidah Islamiyah :

Apabila diperhatikan dengan seksama bahwa sumber atau dasar Aqidah Islamiyah berupa Al- Qur’an dan as-Sunnah dan selain itu adalah fitrah tauhid yang dimiliki setiap manusia karena hidayah taufiqiyah dari Allah SWT. Dengan akal pikirannya akan menyadari bahwa dirinya itu makhluk dan hamba Allah SWT dan di samping itu manusia dengan qalb hati-perasaan-intuisi-sirr lebih dalam lagi seperti kaum sufi dalam meletakan landasan Aqidah Islamiyahnya. 7

4. Pengertian Akhlak

Kata Akhlak berasal dari bahasa Arab Khuluq yang jamaknya akhlak menurut bahasa, akhlak adalah perangai, tabiat, dan agama. Kata khalaq 5 Syaifuddin Zuhri H. Syamsuddin Yahya, Metodologi Pengajaran Agama, Semarang: 1999, Hal.88 6 Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta:Rineka Cipta, 2008, cet 1. Hal.116 7 Syaifuddin Zuhri H. Syamsuddin Yahya, Metodologi Pengajaran Agama, Semarang: 1999, Hal.90 12 yang berarti “kejadian”, serta erat hubungannya dengan kata Khaliq yang berarti “pencipta” dan makhluq yang berarti “yang diciptakan”. Ibn Al-Jauzi menjelasakan W. 597 H bahwa al-khuluq adalah etika yang dipilih seseorang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Akhlak diartikan sebagai budi pekerti, watak, tabiat. Imam Al-Ghazali 1055-1111 M dalam Ihya Ulumuddin menyatakan: “Akhlak adalah daya kekuatan sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran.”Jadi akhlak merupakan sikap yang melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku dan perbuatan. 8 Ilmu Akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik buruk, terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. 9 Akhlak juga dapat kita temukan dalam hadist yang sangat populer yang diriwayatkan oleh imam malik, yang artinya: “Bahwasanya aku Muhammad diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak mulia”. 10 Kata Akhlak juga mengandung segi-segi persesuaian dengan khalaq serta erat hubungannya dengan khaliq dan makhluq.Dengan demikian kaka akhlaq menunjukan pada pengertian adanya hubungan baik anata khaliq dan makhluk yang diatur dalam agama. Menurutibnumaskawihia menyebutkan bahwa: “Sikap yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. 11 Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di dalam diri seseorang.Dari sifat yang ada itulah terpancar sikap dan tingkah laku 8 Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, Disusun Berdasarkan Kurikulum Terbaru Nasional Perguruan Tinggi Agama Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2010, h.11-13 9 Drs. Barmawie Umary, Materia Akhlak, CV Ramadhani, Solo: 1967, cet 1. Hal.1 10 Dr. H. Didiek Ahmad Supadie, M.M, Dkk, Pengantar Studi Islam, Jakarta:Rajawali Pers, 2011, Cet.1, Hal.216 11 H. Abuddin Nata, MA, Pendidikan dalam Perspektif Hadist, UIN Jakarta Press, 2005, cet 1. h.274 13 perbuatan seseorang, seperti sifat sabar, kasih sayang, atau sebaliknya pemarah, benci karena dendam, sehingga memutuskan tali silaturahmi. Apabila akhlak dan tingkah laku perbuatan yang baik di dalam kehidupan seseorang itu, maka dia akan memperoleh hasil yang baik pula. Puncak dari semua akhlak yang mulia itu, kelak dikemudian Hari Hari Akhirat akan dinikmati oleh setiap ummatyang bertingkah laku dengan akhlak yang baik di dunia ini. 12

5. Dasar dan Tujuan Akhlak

Pada dasarnya, tujuan pokok akhlak adalah agar setiap muslim berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai baik sesuai dengan ajaran islam. 13 Akhlak bertujuan pula membentuk pribadi yang luhur dan mulia. Seorang muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku yang terpuji, baik ketika berhubungan dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya, serta dengan alam lingkungan.

6. Pembagian Akhlak :

Dari segi sifatnya perbuatan yang sudah menjadi kebiasaan itu sejalan dengan ajaran islam yang bersumberkan al- Qur’an dan al-Sunnah, disebut akhlak terpuji, jika kebiasaan itu bertentangan dengan ajaran islam disebut akhlak tercela. 14 Secara garis besar, akhlak dibagi dalam dua kategori, yaitu akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah.Yang dimaksud dengan akhlak mahmudah ialah segala macam sikap dan tingkah laku yang baik terpuji.Dan sebaliknya segala macam sikap dan tingkah laku yang tercela disebut akhlak mazmumah. 15 Adapun akhlak atau sifat-sifat mahmudah sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli akhlak, antara lain: 12 KH. Abdullah Salim, Akhlak Islam Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, Jakarta Pusat: Media Da’wah, 1986, cet .1, Hal. 5-6 13 Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, Disusun Berdasarkan Kurikulum Terbaru Nasional Perguruan Tinggi Agama Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2010, h.25 14 Prof. Dr. H. A. Rahman Ritonga, MA, Akhlak Merakit Hubungan dengan Sesama Manusia, Amelia Surabaya, 2005, cet 1, Hal.11 15 Dr. H. Didiek Ahmad Supadie, M.M, Dkk, Pengantar Studi Islam, Jakarta:Rajawali Pers, 2011, Cet.1, Hal.224 14 1 Al-Amanah setia, jujur dapat dipercaya 2 Al-Sidqu benar, jujur 3 Al-Adl adil 4 Al-Afwu pemaaf 5 Al-Alifah disenangi 6 Al-Wafa menepati janji 7 Al-Ifafah memelihara diri 8 Al-Haya malu 9 As-Syajaah berani 10 Al-Quwwah kuat 11 As-Sabru sabar 12 Ar-Rahmah kasih sayang 13 As-Sakha’u murah hati 14 At-Ta’aun penolongtolong menolong 15 Al-Islah damai 16 Al-Ikha persaudaraan 17 Al-Iqtisad hemat 18 Silaturahmi menyambung tali persaudaraan 19 Ad-Diyafah menghormati tamu 20 At-Tawadu’ merendahkan diri 21 Al-Ihsan berbuat baik 22 Al-Khusyu’ menundukan diri 23 Al-Muru’ah berbudi tinggi 24 An-Nazafah memelihara kebersihan badan 25 As-Shalihah cenderung kepada kebaikan 26 Al-Qana’ah merasa cukup dengan yang ada 27 As-Sakinah tenang, tentram 28 Ar-Rifqu lemah lembut 29 Anisatun bermuka manis 30 Al-Khair kebaikan, baik 31 Al-Hilmu menahan diri dari berlaku maksiat 15 32 At-tadarru’ merendahkan diri kepada Allah 33 Izzatun Nafsi berjiwa kuat 34 Dsb Sedangkan yang termasuk akhlak mazmumah, antara lain: 1 Ananiah egoistis 2 Al-Bagyu lacur 3 Al-Bukhl kikir 4 Al-Buhtan dusta 5 Al-Hamr peminum khamr 6 Al-Khianah khianat 7 Az-Zulmu aniaya 8 Al-Jubn pengecut 9 Al-Fawahisy dosa besar 10 Al-Gaddab pemarah 11 Al-Gasysyu curang dan culas 12 Al-Gibah mengumpat 13 An-Namumah adu domba 14 Al-Guyur penipu, memperdaya 15 Al-Hasd 9dengki 16 Al-Istikbar sombong 17 Al-Kufran mengingkari nikmat 18 Al-Liwat homosex 19 Ar-Riya ingin di puji 20 As-Sum’ah ingin di dengar kelebihannya 21 Ar-Riba’ makan riba 22 As-syikiriyah berolok-olok 23 As-Sirqah mencuri 24 As-syahwat mengikuti hawa nafsu 25 At-Tabzir boros 26 Al-Azalah tergopoh-gopoh 27 Qatlun Nafsi membunuh 16 28 Al-Makru penipuan 29 Al-Kazbu dusta 30 Al-Israf berlebih-lebihan 31 Al-Ifsad berbuat kerusakan 32 Al-Hiqdu dendam 33 Al-Gina merasa tidak perlu kepada yang lain 16 34 Dsb.

B. Pembelajaran Akidah Akhlak

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur- unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. 17 Pembelajaran mengandung arti sebagai “Upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya effort dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan.” Pembelajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para peserta didik didalam kehidupannya, yakni membimbing dan mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalani. Jadi pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan belajar dan mengajar yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar. 18 16 Drs.H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung; Pustaka Setia, 1997, cet V. hal.197-200 17 Dr. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajran, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, cet.3, hal.57 18 Abdul Majid, M.Pd, Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, h. 4-5 17

2. Teori-Teori Pembelajaran :

a. Mengajar adalah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik di sekolah. b. Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah. c. Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik. 19

3. Ciri-Ciri Pembelajaran:

a. Rencana b. Kesalingtergantungan c. Tujuan

4. Tujuan Pembelajaran :

Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru itu sendiri. a. Untuk menilai hasil belajar b. Untuk membimbing siswa belajar c. Untuk merancang sistem pembelajaran d. Untuk melakukan komunikasi dengan guru-guru lainnya dalam meningkatkan proses pembelajaran. e. Untuk melakukan kontrol terhadap pelaksanaan dan keberhasilan program pembelajaran. 20

5. Pembelajaran Akidah Akhlak

Dibawah ini macam-macam sifat yang harus kita hindari, agar dapat menjadi orang-orang yang bertaqwa dan berakhlak mulia kepada Allah dan Rasul-Nya. 19 Dr. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajran, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, cet.3, hal.65 20 Dr. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajran, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, cet.3, hal.75

Dokumen yang terkait

Penguasaan konsep oleh siswa melalui metode problem solving pada konsep sistem respirasi (eksperimen di MTS Negeri Cipondoh Tangerang)

1 53 182

Penerapan pendekatan problem solving dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa terhadap konsep mol dalam stoikiometri (PTK di kelas X SMAN 2 Cisauk-Tangerang

7 44 219

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Efektifitas pembelajaran akidah akhlak pada siswa kelas IV di madrasah ibtidaiyah Alhikmah Kalibata Jakarta Selatan

3 17 78

Upaya guru akidah akhlak dalam membina akhlak siswa di MTS Ma'arif Sabilull Hudaa Bogor

2 9 84

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Mengurangi Kecemasan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika (Ptk Pembelajaran Matematika Kelas Viii Semester Gasal Smp N

0 2 16

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Mengurangi Kecemasan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika (Ptk Pembelajaran Matematika Kelas Viii Semester Gasal Smp

0 1 11

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING

0 1 1

EFEKTIVITAS METODE RESITASI DAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK BAGI SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MANGEPONG KECAMATAN TURATEA KABUPATEN JENEPONTO

0 0 73