31
B. Hubungan Antara Variabel
1. Hubungan antara Umur Perusahaan terhadap Tingkat Underpricing
Umur perusahaan emiten menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu bertahan dan banyaknya informasi yang dapat diserap oleh publik. Perusahaan
yang beroperasi lebih lama mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk menyediakan informasi perusahaan yang lebih banyak dan luas daripada
perusahaan yang baru saja berdiri. Dengan demikian akan mengurangi adanya asimetri informasi dan memperkecil ketidakpastian pasar dan pada akhirnya akan
mempengaruhi underpricing How et al., 1995 dalam Kristiantari 2013. Perusahaan yang telah lama berdiri bisa dipersepsikan sebagai perusahaan
yang sudah tahan uji sehingga kadar resikonya rendah dan hal ini bisa menarik investor karena diyakini perusahaan yang sudah lama berdiri bisa dikatakan lebih
berpengalaman dalam menghasilkan return bagi perusahaan yang pada baik akan lebih dipercaya oleh investor dibandingkan dengan yang tidak memiliki reputasi
baik. Hal ini berarti auditor yang memiliki reputasi tinggi akan mengurangi ketidakpastian IPO serta mencerminkan resiko perusahaan IPO tersebut rendah,
serta rendah pula tingkat underpricing tersebut Aini 2013. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa umur perusahaan memiliki pengaruh terhadap
underpricing.
32
2. Hubungan antara Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Underpricing
Perusahaan berukuran besar umumnya memiliki tingkat ketidakpastian yang rendah dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena dengan skala yang tinggi
maka perusahaan besar cenderung tidak dipengaruhi oleh pasar, sebaliknya dapat mewarnai dan mempengaruhi keadaan pasar secara keseluruhan. Kejelasan
informasi tentang perusahaan akan meningkatkan penilaian akan perusahaan, mengurangi tingkat ketidakpastian dan meminimalkan tingkat resiko dan
underpricing Sulistio 2005 dalam Aini 2013. Tingkat ketidakpastian perusahaan berskala besar pada umumnya rendah
karena dengan skala yang tinggi perusahaan cenderung tidak dipengaruhi pasar, sebaliknya dapat mewarnai dan mempengaruhi keadaan pasar secara keseluruhan.
Keadaan ini dapat dinyatakan sebagai kecilnya tingkat resiko investai perusahaan berskala besar dalam jangka panjang. Sedangkan pada perusahaan berskala kecil
tingkat ketidakpastian di masa yang akan datang besar, sehingga tingkat resiko investasinya lebih besar dalam jangka panjang Nurhidayati dan Indriantoro,
1998 dalam Hapsari dan Mahfud 2012. Berdasar pada teori signaling yakni untuk mengatasi masalah penilaian yang rendah terhadap harga saham, maka
perusahaan yang berkualitas dapat memberikan signal bagi investor untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kualitas yang baik Kim 1999
dalam Hapsari dan Mahfud 2012. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berperngaruh terhadap underpricing.