87
Apabila hasil pengujian berada pada area no decision, maka dapat digunakan pengujian nonparametrik, yaitu run test Yamin dan Kurniawan,
2014: 91. Pengujian run test dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.11 berikut.
Tabel 4.11 Run Test
Runs Test
Unstandardized Residual Test Value
a
.00325 Cases Test Value
19 Cases = Test Value
19 Total Cases
38 Number of Runs
21 Z
.164 Asymp. Sig. 2-tailed
.869
Sumber : data diolah dengan SPSS 22 Berdasarkan tabel 4.11 di atas hasil run test menunjukkan nilai
probabilitas signifikansi 0,869 yang lebih besar dari 0,05. Maka dapat diambil keputusan H
diterima dan H
a
ditolak yang berarti bahwa residual tidak terdapat korelasi atau bersifat random.
d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi yang digunakan terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamantan ke pengamatan yang lain. Apabila varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain terdapat kesamaan, maka
88
disebut homoskedastisitas dan apabila terdapat ketidaksamaan disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas.
Pada penelitian ini untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat scatterplot. Berikut ini pengujian heteroskedastisitas dengan
scatterplot pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Scatterplot
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa titik-titiknya menyebar di daerah positif dan negatif serta tidak membentuk pola, sehingga dapat
dikatakan data homoskedastisitas dan tidak terdapat masalah dalam uji heteroskedastisitas.
89
Uji lain yang digunakan untuk melihat heteroskedastisitas yaitu menggunakan uji Park. Berikut ini pengujian heteroskedastisitas dengan
menggunakan metode Park pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Uji
Park
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 8.351
32.560 .256
.799 Umur
-.792 .450
-.338 -1.760
.088 Size
-3.324 10.052
-.070 -.331
.743 CR
.578 .745
.193 .776
.443 DER
-.095 .569
-.044 -.167
.869 ROE
.461 .861
.194 .536
.596 EPS
-.112 .579
-.072 -.193
.848
Sumber : data diolah dengan SPSS 22
Berdasarkan tabel 4.12 dari hasil uji Park diatas dapat dilihat pada kolom signifikan, dimana nilai probabilitas signifikan semua variabel
independen pada tabel diatas lebih dari 0,05 sehingga dapat dikatakan data homoskedastisitas dan tidak terdapat masalah dalam uji heteroskedastisitas.
90
2. Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Current Ratio, Debt to
Equity Ratio, Return on Equity, dan Earning per Share Secara Simultan terhadap
Underpricing.
Pengujian model secara simultan dengan Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependennya
atau untuk menguji ketepatan model. Jika variabel independen memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen maka model persamaan regresi masuk
dalam kriteria cocok atau fit.
Dari pengujian simultan diperoleh hasil output sebagai berikut :
Tabel 4.13 Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.829 6
.138 10.420 .000
b
Residual .411
31 .013
Total 1.240
37
Sumber : data diolah dengan SPSS 22 Uji F ini digunakan untuk melihat apakah secara keseluruhan variabel
independen yaitu umur perusahaan, ukuran perusahaan, CR, DER, ROE dan EPS mempunyai kemampuan dalam menjelaskan variabel dependen yaitu
underpricing. Berdasarkan hasil output uji F pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,000 sehingga penelitian ini menolak H
dan membuktikan bahwa variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan, CR, DER,
ROE dan EPS berpengaruh terhadap variabel dependen underpricing secara
91
simultan. Karena tingkat probabilitas lebih kecil dari α = 0,05 maka model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen underpricing.
3. Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Current Ratio, Debt to
Equity Ratio, Return on Equity, dan Earning per Share Secara Parsial terhadap
Underpricing.
Uji statistik t digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui apakah variabel independen Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Current Ratio CR,
Debt to Equity Ratio DER, Return on Equity ROE dan Earning per Share EPS memiliki pengaruh secara parsial terhadap dependen Underpricing
Menurut Ghozali 2011: 98 uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Hasil uji statistik t dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.13 Tabel 4.14
Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
2.694 .496
5.431 .000 Umur
-.011 .002
-.672 -5.841 .000 Size
-.082 .018
-.555 -4.587 .000 CR
-.027 .014
-.255 -1.953 .060 DER
.045 .022
.278 2.039 .050 ROE
.520 .298
.278 1.743 .091 EPS
-.001 .000
-.343 -1.973 .057
Sumber : data diolah dengan SPSS 22
92
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14, kemudian dapat dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah dibuat, yaitu diantaranya:
a. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Underpricing Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai
probabilitas signifikansi variabel Umur Perusahaan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5 α = 0,05.
Maka dapat dikatakan bahwa Umur Perusahaan memiliki pengaruh terhadap Underpricing. Maka dapat diambil keputusan H
ditolak dan H
a1
diterima. b. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Underpricing
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai probabilitas signifikansi variabel Ukuran Perusahaan sebesar 0,000 yang
lebih kec il dari tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5 α = 0,05.
Maka dapat dikatakan bahwa Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh terhadap Underpricing. Maka dapat diambil keputusan H
ditolak dan H
a2
diterima. c. Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai
probabilitas signifikansi variabel CR sebesar 0,060 yang lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5 α = 0,05. Maka dapat
dikatakan bahwa CR tidak memiliki pengaruh terhadap Underpricing. Maka dapat diambil keputusan H
diterima dan H
a3
ditolak.
93
d. Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai probabilitas signifikansi variabel DER sebesar 0,050 yang berarti sama
dengan tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5 α = 0,05. Maka
dapat dikatakan bahwa DER memiliki pengaruh terhadap Underpricing. Maka dapat diambil keputusan H
ditolak dan H
a4
diterima. e. Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai
probabilitas signifikansi variabel ROE sebesar 0,091 yang lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5 α = 0,05. Maka dapat
dikatakan bahwa ROE tidak memiliki pengaruh terhadap Underpricing. Maka dapat diambil keputusan H
diterima dan H
a5
ditolak. f. Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 dapat dilihat nilai
probabilitas signifikansi variabel EPS sebesar 0,057 yang lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar 5 α = 0,05. Maka dapat
dikatakan bahwa EPS tidak memiliki pengaruh terhadap Underpricing. Maka dapat diambil keputusan H
diterima dan H
a6
ditolak. Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.14 juga dapat diketahui
variable independen Debt to Equity Ratio DER memiliki pengaruh paling besar terhadap variabel Underpricing. Hal tersebut ditunjukan oleh
nilai Standardized Coefficients Variabel Debt to Equity Ratio DER sebesar 0,278 yang lebih besar dari nilai Standardize Coefficients variabel
independen lainya.
94
Berdasarkan tabel 4.14 diatas, dapat diperoleh persamaan regresi dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Underpricing = 2,694 – 0,011 Umur – 0,082 Size – 0,045 DER + ε
Interpretasinya adalah sebagai berikut : 1 Konstanta memiliki nilai sebesar 2,694 mengartikan bahwa
Underpricing akan bernilai 2,694 apabila variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan, dan DER bernilai 0.
2 Variabel Umur Perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar -1,1. Hal tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan umur perusahaan sebesar
1 dengan asumsi variabel lain tetap, maka nilai Underpricing akan turun sebesar 1,1.
3 Variabel Ukuran Perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar -8,2. Hal tersebut dapat diartikan bahwa setiak kenaikan ukuran perusahaan
sebesar 1 dengan asumsi variabel lain tetap, maka nilai Underpricing akan turun 8,2.
4 Variabel DER memiliki koefisien regresi sebesar 4,5. Hal tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan CR sebesar 1 dengan asumsi variabel
lain tetap, maka nilai Underpricing akan naik sebesar 4,5.