60
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Adjusted R
2
nilai Adjusted R
2
dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati 2003 dalam Ghozali 2011: 97 jika dalam uji empiris didapat
nilai Adjusted R
2
negatif, maka nilai Adjusted R
2
dianggap bernilai nol.
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel merupakan definisi dari serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan Hamid, 2013:20. Pengertian operasional variabel adalah
definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat diamati diobservasi dari definisi operasional tersebut dapat ditentukan alat pengambilan data yang cocok
dipergunakan. Definisi dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah underpricing merupakan variabel terikat Y atau dependen. Dalam penelitian ini besarnya
underpricing diukur dengan initial return yakni selisih harga saham atau keuntungan yang didapat pemegang saham karena perbedaan harga saham yang
dibeli di pasar perdana dengan harga jual saham yang bersangkutan di pasar sekunder hari pertama Triani, 2006 dalam Aini 2013.
61
Persamaan yang digunakan untuk menghitung Underpricing mengikuti pengukuran yang dilakukan oleh
Lestari, Hidayat, dan Sulasmiyati 2015, Putra dan Damayanthi 2013, Risqi dan Harto 2013, Retnowati 2013, Nur Aini 2013,
Wahyusari 2013, Hapsari dan Mahfud 2012 dan Prastica 2012 yaitu sebagai berikut:
2. Variabel Independen
a. Umur Perusahaan X
1
Menurut
Lestari, Hidayat, dan Sulasmiyati 2015
Umur perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam bertahan hidup menjalankan
usahanya, sehingga berpengaruh pada tingkat pengalaman yang dimilikinya dalam menghadapi persaingan. Lamanya umur suatu perusahaan akan
mengindikasikan semakin banyaknya pengalaman yang dimiliki perusahaan untuk tetap bertahan hidup menjalankan usahanya dan menghadapi
hambatannya, maka hal tersebut juga akan berpengaruh pada semakin rendahnya tingkat ketidakpastian perusahaan di masa yang akan datang.
Variabel umur perusahaan diukur dengan lamanya perusahaan beroperasi yaitu sejak perusahaan itu didirikan established date berdasarkan akta
pendirian sampai dengan saat perusahaan melakukan IPO listing date Amelia, 2007 dalam Aini 2013.
��� ��� �� � =
Harga Closing di Pasar Sekunder − Harga IPO
Harga IPO × 100
Umur Perusahaan = Tahun �� ��� IPO − Awal Berdirinya Perusahan
62
b. Ukuran Perusahaan X
2
Menurut Prisca 2012 Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah total aset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar aset perusahaan akan
mengindikasikan semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Suatu perusahaan dengan skala ekonomi yang lebih tinggi dan lebih besar dianggap
mampu bertahan dalam waktu yang lama. Untuk mengukur besarnya skala atau ukuran dari perusahaan adalah dengan melihat total aktiva dari laporan
keuangan perusahaan tahun terakhir sebelum perusahaan tersebut melakukan IPO di Bursa Nurhidayati dan Indriantoro 1998 dalam Retnowati 2013.
Persamaan yang digunakan untuk Ukuran Perusahaan mengikuti pengukuran yang dilakukan oleh
Putra dan Damayanthi 2013
, Retnowati 2013, Aini 2013,
Safitri 2013
,
Hapsari dan Mahfud 2012, Prastica 2012, dan Sari 2011 adalah sebagai berikut :
c. CR Current Ratio X
3
Menurut Brigham dan Houston 2010:134 Rasio Lancar atau Current Ratio CR adalah rasio yang dihitung dengan membagi aset lancar dengan
kewajiban lancar. Rasio ini menunjukan sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu
dekat. Menurut Keown et al 2008:75 Rasio Lancar atau Current Ratio CR yaitu rasio yang menunjukan likuiditas perusahaan yang diukur dengan
Ukuran Perusahaan = LnTotal Aset