Metode Pengumpulan Data Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014
53
Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 sebelumnya. Menurut Ghozali 2011:111 salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model regresi yang
digunakan maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston DW Test.
Menurut Yamin dan Kurniawan 2014:91 uji autokorelasi dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin-Watson output dengan nilai Durbin-
Watson tabel, apabila hasil yang diperoleh berada di antara nilai du dan 4-du maka dapat dikatakan tidak terdapat autokorelasi positif atau negatif.
Hipotesis yang akan diuji adalah: H0 : Tidak ada autokorelasi r = 0
Ha : Ada autokorelasi r ≠ 0
Tabel 3.3 Pengambil Keputusan Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi positif
Tolak 0 d dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision
dl ≤ du ≤ dl
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak
4 – dl d 4
Tidak ada autokorelasi negatif No decision
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi positif maupun negatif Tidak ditolak du dl 4
– du Sumber : Ghozali 2011:111
Apabila hasil pengujian berada pada area no decision, maka dapat digunakan pengujian nonparametrik, yaitu run test Yamin dan Kurniawan,
2014: 91. Menurut Ghozali 2011: 120 run test sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual
54
terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.
H : residual res_1 random acak
H
a
: residual res_1 tidak random Pengambilan keputusannya adalah tolak H0 apabila probabilitas
signifikansi 0,05 Ghozali, 2011: 121.