Umur Perusahaan Analisis Deskriptif
74
No Kode
Nama Perusahaan CR x
27 ROTI
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. 2,30
28 SDMU
PT. Sidomulyo Selaras Tbk. 4,26
29 SILO
PT. Siloam International Hospital Tbk. 3,07
30 SRIL
PT. Sri Rejeki Isman Tbk. 1,05
31 SSMS
PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk 2,81
32 STAR
PT. Star Petrcohem Tbk. 1,70
33 SUPR
PT. Solusi Tunas Pratama Tbk. 2,43
34 TAXI
PT. Express Transindo Utama Tbk. 1,46
35 TBIG
PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk. 3,36
36 TELE
PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk. 5,56
37 TOWR PT. Sarana Menara Nusantara Tbk.
0,85 38
VIVA PT. Visi Media Asia Tbk.
1,71
Sumber : data diolah
Menurut Brigham dan Houston 2010:134 Rasio Lancar atau Current Ratio CR adalah rasio yang dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban
lancar. Rasio ini menunjukan sampai sejauh apa kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat. Menurut
Keown et al 2008:75 Rasio Lancar atau Current Ratio CR yaitu rasio yang menunjukan likuiditas perusahaan yang diukur dengan membandingan aktiva
lancar terhadap hutang lancar hutang lancar atau hutang jangka pendek. Semakin tinggi Current Ratio suatu perusahaaan berarti semakin kecil risiko
kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pada tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa nilai Current Ratio CR terendah yaitu PT. Bali
Towerindo Sentra Tbk dengan nilai 0,33x sedangkan, PT. Bumi Resources Mineral Tbk memiliki nilai Current Ratio CR tertinggi yaitu 7,13x.
75