32
2. Hubungan antara Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat Underpricing
Perusahaan berukuran besar umumnya memiliki tingkat ketidakpastian yang rendah dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena dengan skala yang tinggi
maka perusahaan besar cenderung tidak dipengaruhi oleh pasar, sebaliknya dapat mewarnai dan mempengaruhi keadaan pasar secara keseluruhan. Kejelasan
informasi tentang perusahaan akan meningkatkan penilaian akan perusahaan, mengurangi tingkat ketidakpastian dan meminimalkan tingkat resiko dan
underpricing Sulistio 2005 dalam Aini 2013. Tingkat ketidakpastian perusahaan berskala besar pada umumnya rendah
karena dengan skala yang tinggi perusahaan cenderung tidak dipengaruhi pasar, sebaliknya dapat mewarnai dan mempengaruhi keadaan pasar secara keseluruhan.
Keadaan ini dapat dinyatakan sebagai kecilnya tingkat resiko investai perusahaan berskala besar dalam jangka panjang. Sedangkan pada perusahaan berskala kecil
tingkat ketidakpastian di masa yang akan datang besar, sehingga tingkat resiko investasinya lebih besar dalam jangka panjang Nurhidayati dan Indriantoro,
1998 dalam Hapsari dan Mahfud 2012. Berdasar pada teori signaling yakni untuk mengatasi masalah penilaian yang rendah terhadap harga saham, maka
perusahaan yang berkualitas dapat memberikan signal bagi investor untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kualitas yang baik Kim 1999
dalam Hapsari dan Mahfud 2012. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berperngaruh terhadap underpricing.
33
3. Hubungan antara Current Ratio terhadap Tingkat Underpricing
Current ratio merupakan rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar, yang menunjukkan likuiditas suatu perusahaan. Current ratio mengindikasikan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancarnya dari aktiva lancar yang dimiliki. Berdasar pada teori signaling Kim 1999 dalam Hapsari dan
Mahfud 2012 yakni untuk mengatasi masalah penilaian yang rendah terhadap harga saham, maka perusahaan yang berkualitas dapat memberikan signal bagi
investor untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kualitas yang baik. Semakin tinggi Current Ratio suatu perusahaaan berarti semakin kecil risiko
kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini menjadikan risiko yang ditanggung pemegang saham juga semakin
kecil. Jadi, semakin besar Current Ratio semakin kecil Initial Return. Semakin tinggi Current Ratio suatu perusahaan berarti semakin kecil risiko kegagalan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sehingga, risiko yang ditanggung pemegang saham juga semakin kecil. Jadi, semakin besar Current
Ratio semakin kecil Initial returns atau semakin besar Current Ratio maka semakin besar Underpricing Suyatmin dan Sujadi 2006 dalam Hapsari dan
Mahfud 2012. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Current Ratio berpengaruh terhadap underpricing.