Program Pengembangan Masyarakat dalam Bidang Pemberdayaan

“Sebagai salah saatu perusahaan multinasional yang besar dan beroperasi di daerah yang jauh dari rumah sakit, seharusnya program kesehatan CHV harus sudah dapat membangun rumah sakit yang lengkap untuk masyarakat. Program selama ini hanya bersifat insidentil dan seremonial seperti sunatan masal, pengobatan gratis 1 tahun sekali dan bantuan PMT untuk anak-anak balita, kegiatan tersebut bagus, tetapi belum menyentuh kehidupan masyarakat secara keseluruhan dan belum menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sarana kesehatan yang memadai” DG tokoh formal Kabandungan, 43 th Untuk membantu menyediakan air bersih CHV telah melaksanakan proyek pembangunan pipanisasi bagi warga kampung Tipar desa Mekarjaya sepanjang 1.020 meter. Penyediaan air bersih layak minum untuk 170 Kepala keluarga di di kecamatan Kalapanunggal juga membangun 7 unit “pompa setan” yang ditempatkan di desa-desa di kecamatan Kalapanunggal serta membangun dam penampungan air di desa Cianten untuk digunakan sebagai irigasi pertanian dan kebutuhan air lainnya. Sebagai upaya penyediaan fasililitas kesehatan bagi masyarakat, CHV bekerja sama dengan LSM setempat telah membangun pos yandu di desa Kabandungan, bantuan obat-obatan dan peralatan medis kepada Puskesmas di kecamatan Pamijahan, pembinaan kader-kader posyandu di kampung Babakan desa Kabandungan, menyediakan program makanan tambahan PMT untuk anak balita bekerjasama dengan puskesmas pembantu, Polindes serta kader PKK di kecamatan Pamijahan dan alam upaya perbaikan sanitasi masyarakat telah dibangun fasilitas MCK untuk TK Al mustofa di desa Tugubandung dan 14 unit MCK di desa Purwabakti.

5.3. Program Pengembangan Masyarakat dalam Bidang Pemberdayaan

Ekonomi Lokal Untuk membantu memberdayakan ekonomi kerakyatan, CHV turut aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal, terutama masyarakat petani. CHV membina kelompok-kelompok tani antara lain petani sayur-mayur, jagung, pepaya. Bantuan yang diberikan antara lain dalam bentuk bibit,pupuk, penyiapan lahan dan fasilitas pertanian lain seperti bedeng-bedeng tanaman, “Masyarakat tidak tahu samasekali tentang bantuan CHV dalam bidang kesehatan, karena tidak ada transparansi baik dari CHV maupun dari dinas kesehatan, pelaksanaan program kurang menyentuh masyarakat banyak, hanya segelintir orang saja yang menikmatinya”. HND Aktivis Karang taruna. 26 tahun bangunan tempat diskusi, peralatan pertanian seperti pompa air, cangkul,parang,alat penyemprot hama dan lain-lain. Kelompok-kelompok tani tersebut juga mendapat binaan dari Penyuluh pertanian yang diperbantukan CHV bekerjasama dengan Dinas Pertanian setempat. CHV juga membantu para kelompok tani di bidang peternakan. Melalui bantuan ini diharapkan peternak lokal akan mampu memasok kebutuhan komoditas pertanian di daerahnya sendiri. Bantuan juga diberikan kepada sejumlah kelompok peternak domba dan itik petelur. Bantuan yang diberikan berupa penyediaan bibit, pakan dan sarana pemeliharaan seperti kandang, peralatan seperti mesin inkubasipenetas telur serta bimbingan teknis. Bantuan- bantuan tersebut dilaksanakan secara bergulir, artinya setelah satu kelompok berhasil mandiri, maka bantuan harus diberikan kepada kelompok lain. Dilapangan beberapa dari program bantuan tersebut tidak sampai kepada masyarakat sasaran dan hanya dimanfaatkan oleh segelintir Tokoh, kelompok atau LSM, hal ini terjadi karena adanya kesalahan dalam mengidentifikasi kelompok-kelompok dalam masyarakat oleh CHV, disisi lain kesalahan juga berada di pihak masyarakat, karena masih terdapat Tokoh, kelompok atau LSM yang memanfaatkan bantuan-bantuan dan program dari CHV untuk kepentingan pribadinya. “Progrm bantuan CHV itu selalu dimanfaatkan dan disalah gunakan oleh tokoh,LSM untuk kepentingan pribadinya sehingga rakyat tidak merasa terbantu karena bantuan jarang sampai sepenuhnya, terkadang kelompok usaha yang sudah ada dan berjalan tidak mendapat bantuan karena tidak ada yang mengajukan, tetepi kelompok lain yang baru dibentuk dan belum memulai usahanya di bantu karena ada yang bawa LSM atau tokoh tertentu.” ARDY YNT Tokoh Pemuda, 29 th “CHV tidak melihat sendiri dan langsung apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, bantuan perusahaan yang turun tergantung dari proposal atau permintaan kelompok tertentu saja yang mengatasnamakan masyarakat, dan ini seringkali disalah gunakan.” IWR , Kepala Dusun , 33 tahun Disamping hal tersebut diatas, di masyarakat juga masih terdapat kelompok-kelompok pemberdayaan yang tidak mau menggulirkan bantuannya ke kelompok lain, sehingga perguliran menjadi terhenti, atau kalaupun digulirkan, digulirkan ke saudaranya atau kerabatnya bahkan ada yang menjual bantuan yang seharusnya digulirkan kasus bantuan domba bergulir di Kedusunan Cimanggu, Babakan dan Ciawitali dan CHV tidak pernah memberikan sanksi kepada kelompok-kelompok yang melakukannya, hal ini tentunya akan mengganggu pelaksanaan program di masa yang akan datang. “Program pemberdayan ekonomi lokal belum berjalan dengan maksimal, karena pihak-pihak yang telibat dan mendapatkan bantuan hanya itu-itu saja dan kelompok- kelompok tertentu saja tidak merata kepada semua masyarakat. Mereka yang menerima tidak mau menggulirkan bantuan yang diperoleh, paling di gulirkan ke saudaranya walaupun bukan anggota kelompok. Contohnya bantuan domba.” RHM, tokoh pemuda dan guru swasta, 34 tahun CHV juga mendukung upaya pengembangan usaha lokal untuk memajukan pertumbuhan ekonomi setempat dalam rangka meningkatkan mutu kehidupan dan membuka peluang bagi masyarakat sekitar. Pertumbuhan ekonomi tempatan sangat penting untuk mencapai pembanguan ekonomi berkelanjutan. Seiring dengan pertumbuhan dan perluasan-perluasan usaha lokal, maka akan terjadi lebih banyak pembelanjaan, meningkatkanya pembelanjaan ini pada akhirnya akan menciptakan pendapatan untuk mendukung lebih banyak usaha-usaha baru, sehingga terbangun sebuah sistem ekonomi lokal yang mampu menunjang pertumbuhan berkelanjutan serta membuka peluang bagi generasi mendatang. “Partnership Program untuk Small And Medium Enterprises Usaha Kecil Menengah; merupakan program pengembangan usaha masyarakat. Program ini untuk bekerjasama dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian setempat. Program ini juga termasuk training entrepreneurship, dan penyuluhan dalam pengelolaan usaha. Besar harapan Kami, dengan adanya Program Pengembangan Usaha Masyarakat ini, secara langsung akan mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah yang juga merupakan salah satu perhatian Chevron dengan kegiatan penguatan masyarakatnya. Dalam melaksanakan program ini, telah banyak bekerja sama dengan LSM dan lembaga, yang tujuannya untuk penguatan kelembagaan bagi lembaga UKM. Bentuk penguatan ini adalah dukungan bagi lembaga keuangan mikro, baik dari sisi operasional maupun teknis. Kegiatan selanjutnya adalah penyelenggaraan pelatihan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di sekitar wilayah operasional CHV. Kemudian di akhiri dengan pendirian sentra produksi dan distribusi bagi komoditas pertanian dan produk industri kecil masyarakat. Program Pengembangan Usaha Masyarakat diharapkan akan semakin menampakan hasil dan manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya para pengusaha kecil dan menengah.Program ini merupakan proses yang berjalan dari waktu ke waktu dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi, namun program harus terus berjalan sesuai dengan kebutuhan.” WE, Salak Community Affairs Manager CHV, 45 tahun Untuk mewujudkan harapan diatas, Perusahaaan memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada kelopok-kelompok tani diantaranya bantuan bibit pepaya dan pupuk kepada kelompok tani IRMA di kampung Ciawitali desa Kabandungan dan di Desa Cianten, bantuan bibit pertanian,pupuk dan obat-obatan kepada kelompok tani KSM Bina sejahtera di desa Palasari Girang, bantuan bibit,pupuk serta peralatan pertanian untuk kelompok tani Hemapta di desa Pulosari, budidaya pertanian organik dan pembuatan kompos bekerja sama dengan kelompok pertanian organik di desa Ciasmara dan Desa Ciasihan. Bantuan juga diberikan kepada kelompok tani ternak ikan air tawar berupa bantuan bibit ikan dan pakan serta tenaga instruktur di kampung Cimanggu desa Kabandungan dan di desa Cibunian serta di desa Purwabakti Bekerjasama dengan Pemuda Pancasila memberikan bantuan kepada kelompok pengrajin kayu untuk peningkatan kualitas pembuatan meubelair di desa tugu bandung serta peningkatan keahlian pemuda bekerja sama dengan forum pemuda empat desa FPED kecamatan Pamijahan. Dalam rangka membantu meningkatkan keterampilan masyarakat dan mengurangi pengangguran, CHV bekerjasama dengan balai latihan kerja BLK kabupaten Sukabumi telah memberikan pelatihan keterampilan kepada generasi muda dengan berbagai keterampilan antara lain montir,menjahit dan pemberian modal kerja. “Sebetulnya dulu CHV pernah membantu pemberdayaan ekonomi warga seperti bidang peternakan kambing dan ikan serta warung kelontong di kampung Cimanggu, namun program itu tidak ada kelanjutannya dan selesai begitu saja , tidak ada pertanggungjawabannya” KW,Tokoh Pemuda,44 th “Pemberdayaan ekonomi lokal sudah berjalan tetapi tolong di kontrol minimal 1 bulan 1 kali jangan Cuma nunggu laporan akhir diatas kertas, karena masih banyak di rekayasa hasil kenyataan dan laporan diatas kertas jauh berbeda.” ES, ketua kelompok penerima bantuan pertanian dan perikanan, 37 tahun Untuk memanjukan serta memberikan kesempatan kepada para pengusaha lokal CHV mengadakan program LBD Local Business Development yaitu suatu program untuk meningkatkan kesempatan berusaha bagi Pengusaha tempatan dengan memberikan kemudahan-kemudahan tertentu bagi para pengusaha lokal dengan sayarat-syarat tertentu. Program ini bertujuan untuk membantu, mendorong dan membina pengusaha kecil dan koperasi tempatan. Program ini memiliki visi menjadikan perusahaan kecil dan koperasi tempatan sebagai rekanan yang handal, professional dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dalam proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan perusahaan “Program LBD itu penuh dengan muatan politis dan hanya akal-akalan saja untuk mengkerangkeng pengusaha lokal, karena sebenarnya, tidak ada kemudahan yang dijanjikan itu, kita diperlakukan sama saja dengan perusahaan-perusahaan besar.” JHN tokoh PemudaKetua LSM 40 tahun Walaupun CHV telah menjalankan program pengembangan masyarakat dalam bidang pemberdayaan ekonomi lokal tetapi dalam pelaksanaannya program tersebut dianggap masih kurang berdampak terhadap para pengusaha lokal local vendor, para pengusaha lokal memandang masih kurangnya kesempatan bagi pengusaha lokal untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha. Kesempatan usaha yang besar cenderung jatuh kepada perusahaan besar dari luar daerah seperti dari Jakarta dan Bandung, sementara pengusaha loakal hanya mendapat kesempatan pekerjaan yang nilainya kecil seperti memasok material-material alam batu kali, pasir dan material bangunan dan pekerjaan-pekerjaan konstruksi yang tidak membutuhkan keahlian yang terlalu tinggi. Terlalu timpangnya kesempatan yang diperoleh antara pengusaha lokal yang kecil dengan pengusaha besar yang pendatang telah menimbulkan resistensi di kalangan pengusaha lokal terhadap perusahaan. “Omong kosong, tidak ada pemberdayaan ekonomi lokal, gaji karyawan saja masih dibawah UMK, kesempatan besar lebih banyak di berikan kepada pengusaha besar dari jakarta, pengusaha lokal hanya di beri order-order kecil yang tidak dikerjakan oleh pengusaha besar.” FF, Pengusaha lokal, 40 tahun. “Pemberdayaan ekonomi lokal CHV tidak berjalan, hal ini terlihat dari tidak adanya keterlibatan pengusaha lokal dalam tender-tender yang besar, semuanya perusahaan dari luar, mereka cenderung memberikan tender kecil-kecilan saja kepada pengusaha lokal.” HND,Aktivis Karang taruna. 26 tahun Program pengembangan masyarakat dalam bidang pemberdayaan ekonomi lokal melalui usaha pertanian dan peternakan di beberapa tempat Pulosari dan Palasari telah berhasil menggerakan perekonomian lokal, tetapi masih dalam wilayah yang sangat kecil baru para pelaksana program saja. Hal ini terjadi karena belum meratanya penyebaran program ini, pelaksanaan program cenderung terpusat di satu atau dua daerah saja. Program tersebut sebenarnya berpotensi untuk dapat mengembangkan perekonomian lokal, tetapi harus dilaksanakan secara menyebar dan lebih intensif.

5.4. Program Pengembangan Masyarakat dalam Bidang Lingkungan

Dokumen yang terkait

Kontribusi Pengembangan Objek Wisata Perdesaan terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dalam Pengembangan Wilayah di Kabupaten Simalungun

5 114 97

Pembinaan Dan Pemantapan Ekonomi Masyarakat Perdesaan Di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun Kaitannya Dengan Pengembangan Wilayah

0 14 7

Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah (Studi Kasus Di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi)

1 53 137

Pandangan Masyarakat Dalam Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Di Desa Cikurutug Kecamatan Cikreunghas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

1 12 70

Strategi Pengembangan Rekreasi Sungai Citarik Di Kecamatan Cikidang, kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

0 10 129

Pengembangan masyarakat dalam industri geothermal (studi kasus di Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabepaten Bandung)

0 3 122

Pengembangan Masyarakat Sebagai Pendekatan Pengembangan Wilayah Perdesaan. (Studi Kasus pada Industri Geothermal di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)

0 48 410

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Perubahan Pola Interaksi Masyarakat Dengan Hutan di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

1 11 167

Pengembangan Agroforestry Berbasis Biofarmaka dan Kemitraan Pemasaran untuk Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

0 5 6