Gambar 3.1. Background
3.2. Hipotesis
Untuk mengarahkan jalannya penelitian ini, maka diajukan hipotesis sebagai berikut : “Pelaksanaan program pengembangan masyarakat yang
dilaksanakan CHV, belum memberikan kontribusi yang besar terhadap pengembangan wilayah di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi”.
Kehadiran Industri Geothermal di
lokalitas
Menghasilkan Positive Social
Forces Pertumbuhan
Ekonomi dan Perluasan lapangan
kerja Menghasilkan Negative
Social Forces Penguasaan akses SDA
yg timpang, konflik sosial, kebocoran ekonomi SDA
ke luar lokalitas, jurang pendapatan meningkat,
kecemburuan sosial dan sensitivitas sosial
meningkat,
Community Development
Sebagai Solusi Ketimpangan,
Konflik sosial, ketidakadilan, dan
ketidakberdayaan masyarakat lokal
Pertanyaannya: 1. Bagaimanakah program
Community Development yang
telah di laksanaan ? 2. Apakah terdapat
kontribusi dari pelaksanaan program
Community Development terhadap
pengembangan wilayah?.
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di wilayah Desa Kabandungan Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi provinsi Jawa Barat. Waktu pelaksanaan
kajian berlangsung pada bulan Oktober 2007 sampai bulan Maret 2008, dimana objek yang diteliti adalah penduduk yang berada disekitar kawasan proyek panas
bumi Gungung Salak yang terkena dampak langsung dari kegiatan perusahaan, yang umumnya masyarakat yang bermukim di Kecamatan Kabandungan
Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.
3.4. Pengumpulan Data
Metode dan pendekatan studi yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif naturalistic inquiry adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati, dimana datainformasi yang di peroleh
mengandalkan pandangan subyektif para informan kunci. Pemilihan metode kualitatif dalam studi ini karena temuan-temuan pada
studi kualitatif lebih menjawab persoalan sebenarnya daripada sekadar angka- angka. Dalam studi ilmu sosial, terlihat bahwa angka-angka yang diperoleh
dalam studi belum cukup menjawab persoalan yang sebenarnya, sangat sulit melihat keadaan yang sebenarnya jika hanya menggunakan kecenderungan
angka saja. Hal tersebut dikarenakan adanya faktor-faktor lain yang tidak bisa dinilai melalui angka-angka, seperti faktor budaya dan faktor sosiologis.
Selanjutnya, dipilihnya penelitian kualitatif karena metode kualitatif dapat memberikan rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit
diungkapkan oleh metode kuantitatif
.
penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau
bentuk hitungan lainnya. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna perspektif subyek lebih
ditonjolkan dalam penelitian ini. Metode dan pendekatan studi yang digunakan adalah wawancara
mendalam indepth interview, diskusi kelompok dan telaah pustaka. Telaah pustaka dilakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan
dengan penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dari berbagai buku, makalah dan laporan terkait.
Sedangkan data primer diperoleh dengan metode sebagai berikut :
1. Wawancara mendalam in depth interview, wawancara dilakukan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami
informan yang berkaitan dengan topik yang diteliti . wawancara dilakukan secara mendalam dengan menggunakan daftar pertanyaan yang fleksibel
tergantng dari jawaban informan yang di wawancarai. Pilihan jawaban tertent tudak disediakan, tetapi Informan diberikan kebebasan untuk mejawab sesuai
dengan hati, sikap dan pandangan atau pikirannya. Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh informasi dengan menggali fakta dan
pengalaman informan kunci data yang berkaitan dengan tujuan penelitian. 2. Diskusi kelompok, dilakukan untuk menghimpun data yang berkaitan dengan
tujuan penelitian. 3. Pengamatan observasi secara langsung di lokasi penelitian terhadap gerak
masyarakataktivitas yang
dilakukan dalam
pelaksanaan Program
pengembangan masyarakat. 4. Studi Dokumentasi dengan mempelajari berbagai dokumen tertulis seperti
profil desaKecamatan, data statistik wilayah, laporan kegiatan program pengembangan masyarakat dokumen perusahaan.
Data sekunder diperoleh dari studi pustaka maupun data-data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait antara lain Pemda kabupaten Sukabumi,
Kecamatan Kabandungan, Desa Kabandungan serta perusahaan.
3.5. Penetapan Informan Kunci