Program Pengembangan Masyarakat dalam Bidang Pendidikan

Berdasarkan data pada laporan pelaksanaan program pengembangan masyarakat Salak community engagement report yang dikeluarkan oleh CHV, Program pengembangan masyarakat yang telah dan sedang dilaksanakan untuk masyarakat sekitar wilayah operasi gunung Salak antara lain meliputi bidang Pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi lokal, lingkungan, infrastruktur serta komunikasi dan hubungan sosial dengan masyarakat. Secara rinci pelaksanaan program pengembangan masyarakat dalam berbagai bidang bidang Pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi lokal, lingkungan, infrastruktur serta komunikasi dan hubungan sosial dengan masyarakat adalah sebagai berikut:

5.1. Program Pengembangan Masyarakat dalam Bidang Pendidikan

Sebagai wujud nyata komitmen tehadap peningkatan kualitas sumberdaya manusia, program community develoment CHV dalam bidang pendidikan antara lain dalam bentuk bantuan beasiswa kepada mahasiswa di tingkat perguruan tinggi S-1 dan D-3, beasiswa tersebut disalurkan ke perguruan tinggi negeri diantaranya Universitas Negeri Jakarta UNJ, Institut Pertanian Bogor IPB, dan sekolah Tinggi Agama Islam STAI Sukabumi. Karena rendahnya tingkat melanjutkan sekolah SD di kecamatan Kabandungan, upaya pemberian beasiswa juga telah dilakukan oleh CHV pada tingkat sekolah dasar,menengah dan tingkat atas, dengan tujuan membantu menekan angka siswa putus sekolah drop out di kecamatan Kabandungan yang pada tahun ajaran 20052006 jumlah siswa drop out umur 7 -12 tahun sebanyak 86 Orang, jumlah yang cukup signifikan untuk ukuran Sekolah Dasar. data Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Sukabumi 20052006. Tingginya angka putus sekolah untuk usia 7-12 tahun ini disebabkan lemahnya kondisi ekonomi keluarga serta masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakan tentang pentingnya pendidikan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh LSM KPP komunitas Peduli Pendidikan tahun 2004, rata-rata tingkat melanjutkan murid SD ke SLTP di kecamatan Kabandungan adalah 36.91persen jumlah yang relatif kecil, hal ini berarti hanya 36,91 persen atau kurang dari setengah siswa lulusan SD yang melanjutkan ke tingkat SLTP. Siswa lulusan SD yang tidak melanjutkan sekolah biasanya pergi ke kota untuk mencari pekerjaan informal atau tetap tinggal untuk membantu keluarga, bekerja di sektor informal atau bahkan menganggur. Untuk membantu mengatasi masalah- masalah tersebut diatas serta dalam rangka mendukung program dalam menuntaskan propgram wajib belajar 9 tahun, maka CHV memberikan beasiswa melalui program pengembangan masyarakat dalam bidang pendidikan. “Dalam melaksanakan program bidang pendidikan, yang kami lakukan diantaranya; Beasiswa, merupakan bentuk bantuan kepada pelajar atau generasi muda untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, program ini adalah guna mendukung program pemerintah. Dengan program beasiswa ini diharapkan dapat mengurangi murid-murid yang drop-out di tingkat sekolah dasar, menengah dan atas, dan juga membantu calon sarjana untuk menyelesaikan kuliahnya. Program ini diutamakan untuk masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kerja CHV.” WE, Manager Salak Community Affairs CHV, 45 tahun Program beasiswa ini di berikan kepada siswa-siswi yang berprestasi tetapi berasal dari keluarga kurang mampu dan diutamakan bagi masyarakat yang berada di disekitar lokasi kerja CHV mulai dari jenjang sekolah dasar,menengah pertama, menengah atas sampai perguruan tinggi. Tetapi sayangnya kriteria penerima beasiswa tersebut tidak diketahui oleh masyarakat sekitar sehingga terdapat opini di masyarakat bahwa program tersebut dilaksanakan secara sembunyi-sembunyi dan tidak transparan serta hanya ditujukan untuk keluarga karyawan CHV atau orang –orang dan kelompok tertentu saja. Disamping itu rekrutmen terhadap calon penerima beasiswa serta nama-nama penerima beasiswa juga tidak pernah di umumkan oleh CHV, sehingga timbul kecurigaan masyarakat terhadap hal tersebut. “Program CHV dalam bidang pendidikan hanya ditujukan kepada sekolah atau tokoh tertentu saja, belum menjangkau seluruh masyarakat, kesempatan sangat terbatas kepada orang-orang yang dekat dengan CHV saja. Seperti dulu pernah ada program beasiswa, tetapi jatuhnya kepada orang-orang yang tidak layak dan juga tidak ada kriteria penerima beasiswa yang jelas. Dana beasiswa disimpan direkening kepala dinas pendidikan, sehingga pemberiannya tidak bisa di kontrol oleh masyarakat.” RHM, tokoh pemuda dan guru swasta, 34 tahun Program beasiswa yang dijalankan selama ini cenderung dianggap tidak transparan karena belum adanya prosedur pemberian beasiswa yang jelas yang dimiliki oleh CHV. CHV sendiri menyadari bahwa program beasiswa yang di berikan selama ini belum dapat memuaskan semua pihak karena perusahaan belum memiliki prosedur yang baku dalam pemberian bantuan beasiswa ini, dan CHV sedang mempersiapkan prosedur tersebut dimana nantinya program ini akan diumumkan secara terbuka dan dalam perekrutannya akan bekerjasama dengan LSM dan dinas terkait. “ Memang kami selama ini belum mempunyai standar dan prosedur yang baku dalam pemberian beasiswa, itu masih melanjutkan prosedur perusahaan sebelum CHV, tetapi sekarang kami sedang berusaha menyusun sebuah prosedur yang baku dalam pemberian beasiswa, untuk itu kami meminta masukan dari masyarakat dan pemerhati pendidikan.” WE, Manager Salak Community Affairs CHV, 45 tahun Dalam rangka pengembangan SDM warga setempat, CHV juga telah memberikan kesempatan kepada siswa-siswi SLTASTMSMK untuk dapat magang dan sekaligus praktek di lokasi kerja CHV, Siwa-siswi tersebut diberikan pelatihan di tempat kerja maupun di luar tempat kerja pada bidang-bidang yang berhubungan dengan operasi panasbumi, seperti pengelasan, pengoperasian peralatan,pekerjaan listrik dan instrumentasi serta pekerjaan clerk dan administrasi. Diharapkan dengan pengenalan lebih awal kepada siswa-siswi tersebut, dapat memacu mereka untuk belajar lebih jauh mengenai pengoperasian panas bumi, sehingga nantinya dapat turut berpartisipasi di industri panas bumi. “CHV membantu kegiatan-kegiatan,memberi kesempatan untuk berkunjung dan magang kepada sekolah-sekolah yang jauh dari lokasi perusahaan seperti dari kota sukabumi dan jakarta. Sementara kalau sekolah-sekolah lokal sangat sulit memperoleh kesempatan itu.” YDY, guru swasta, 35 tahun Dalam laporan pelaksanaan program pengembangan masyarakat yang dieluarkan oleh perusahaan disebutkan, bahwa dalam rangka Meningkatkan ketersediaan SDM pada masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan, dilakukan CHV melalui cara-cara yang saling menguntungkan yaitu melalui program-program pelatihan. Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan perusahaan bagi pembangunan berkelanjutan. Program pelatihan tersebut tidak saja menyiapkan orang-orang untuk bekerja di CHV, tetapi juga membekali mereka dengan sejumlah keahlian dan pengalaman yang mampu meningkatkan nilai jual mereka selaku tenaga kerja di tingkat lokal, regional maupun dunia. Tetapi Program tersebut dinilai masih kurang cukup oleh masyarakat sekitar, karena program tersebut masih bersifat project tidak terprogram dengan baik dan tidak berkesinambungan, sehingga belum berdampak maksimal terhadap peningkatan dan penciptaan Sumberdaya Manusia lokal. Pelatihan yang dilakukan selama ini hanya pelatihan-pelatihan yang ditujukan untuk mendukung program pengembangan masyarakat CHV saja dan dilaksanakan bersama LSM-LSM dari luar, bukannya pelatihan-pelatihan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. “Kehadiran program Comdev tidak nampak nyata dalam bidang pendidikan dan tidak banyak menciptakan SDM yang handal, program yang ada hanya bersifat kagetan dan tidak terencana dengan baik. Hanya bersifat seperti pemadam kebakaran saja” FF, Pengusaha lokal, 40 tahun. Masyarakat lokal berharap CHV dapat membangun BLK di Kabandungan, yang dapat dipergunakan sebagai pusat pelatihan secara rutin oleh masyarkat dalam bidang-bidang yang sangat di butuhkan untuk dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilam agar dapat bersaing dengan pendatang. “Keinginan masyarakat, chevron itu membangun BLK untuk memberi pelatihan kepada warga sekitar, sehingga bisa meningkatkan keterampilan warga, tetapi keinginan itu tidak pernah di realisasikan dengan berbagai alasan.” KW,Tokoh Pemuda,44 th Sementara menurut CHV, bahwa tidak dibangunnya BLK karena pembangunan BLK hanya akan menghabiskan budget program pengembangan masyarakat untuk kecamatan Kabandungan saja, perusahaan menganggap tidak perlu membangun BLK untuk pelatihan, karena untuk tempat pelatihan dapat bekerja sama dengan BLK milik pemerintah daerah dalam hal ini badan diklat Kabupaten Sukabumi dan ini akan menghemat biaya, sehingga dana yang di pergunakan untuk membangun gedung BLK dapat di pakai untuk membiayai lebih banyak orang yang terlibat dalam pelatihan. Disamping itu, dengan bekerjasama dengan BLK milik pemerintah daerah, kurikulum yang akan dilaksanakanpun dapat disesuaikan dengan kualitas sumberdaya manusia lokal sehingga akan mampu memenuhi kebutuhan pasr kerja. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, bidang pendidikan menjadi fokus program pemberdayaan masyarakat CHV tahun 2007. Program ini mencakup empat program utama, yaitu pemberian beasiswa bagi siswa, program pembinaan guru-guru, program perbaikan infrastruktur sarana pendidikan, seperti gedung sekolah, perpustakaan, buku bacaan, peralatan sekolah, bantuan komputer dan sarana pendidikan lainnya. “Dalam melaksanakan program bidang pendidikan, kami juga melaksanakan berbagi kegiatan seperti: • Renovasi sekolah dan bantuan peralatan sekolah CHV juga membantu dalam merenovasi bangunan sekolah dan juga membantu peralatan penunjang kegiatan belajar dan mengajar di sekolah seperti furniture, buku, perpustakaan. • Pemberantasan Buta huruf, membantu masyarakat dalam program membaca dan menulis. • Program pendidikan lingkungan ke sekolah-sekolah. • Program pengenalan geothermal kepada masyarakat pelajar dan mahasiswa, program ini disebut “Geothermal Goes to School” • Bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk program-program edukasi. seperti kontes bahasa Inggris. Dalam melaksanakan program ini diperlukan kerjasama atar berbagai pihak yang terkait dan konsep partisipasi aktif harus bisa dipahami oleh seluruh elemen, sehingga peran serta masing-masing pihak terukur.” WE, Manager Salak Community Affairs CHV, 45 tahun “Di lingkungan kami yang berdekatan dengan CHV, yang kami tau tentang bantuan CHV di bidang pendidikan hanyalah rombak sekolah dasar, itu saja.” IWR , Kepala Dusun , 33 tahun Dalam upaya meningkatkan sarana fisik pendidikan CHV melakukan pembangunan ruang kelas baru di SMK Nurul Bayan di Kecamatan Kalapanunggal, membangun 2 ruang kelas di SMP PGRI di Desa Cingenca Kecamatan Kalapanunggal, membangun 2 ruang kelas di MTS Muhammadiyah di desa Ciasmara, membangun 1 ruang kelas di SD Jayanegara di desa Kabandungan kecamatan Kabandungan. Selain itu bantuan material untuk merenovasi sekolah SDN Cingenca kecamatan Kalapanunggal, TK Mandiri Cikidang. Memberikan bantuan meubelair meja dan kursi kepada SMA Kabandungan dan SDN Cipeuteuy di kecamatan Kabandungan. Guna membantu meningkatkan mutu pendidikan, CHV bekerjasama dengan pemerintah daerah sukabumi dan dinas pendidikan kabupaten Sukabumi serta LSM, memfasilitasi pelaksanaan lokakarya serta workshop mengenai kurikulum pendidikan yang diikuti oleh guru-guru se-kabupaten Sukabumi. Program Comdev di Kabandungan terlalu menitik beratkan pada bidang infrastruktur tetapi tidak semua sarana pendidikan di Kabandungan tersentuh oleh program ini, sementara pelaksanaannya dilapangan tidak transparan dengan masyarakat mengenai anggarannya, sepertinya ada kongkalingkong dari pemberi bantuan dan pelaksana, seharusnya CHV menitikberatkan bantuan kepada murid-murid yang kurang mampu.” HND Aktivis Karang taruna. 26 tahun “Dalam bidang pendidikan CHV telah memberikan beberapa bantuan kepada sekolah, kedepan bantuan tidak hanya berupa fisik bangunan saja, tetapi bantuan lain yang juga dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya bantuan transportasi untuk anak-anak SMPSMA karena jarak sekolah yang jauh. Kebanyakan orang tua tidak mampu menyekolahkan kerena masalah ongkos.” AC, anggota BPD, 33 tahun Program pengembangan masyarakat ini ditujukan untuk mengembangkan masyarakat sekitar lokasi operasi perusahaan, Program ini dilaksanakan secara bersama-sama dengan Pemerintah, Masyarakat, LSM serta Perguruan tinggi, sehingga program ini diharapkan dapat berjalan secara optimal serta memberikan kontribusi peningkatan kualitas hidup Masyarakat disekitar lokasi operasi Perusahaan, baik kesejahteraan maupun sumberdaya manusia. “Dilapangan tidak seperti apa yang seperti yang disebutkan, kenyataannya di lapangan program-program tersebut seperti dirahasiakan. Mohon di perhatikan lembaga pendidikan swasta terutama di kecamatan Kabandungan” ARDY YNT Tokoh Pemuda,29 tahun Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa perusahaan telah bereran serta dalam meningkatkan pendidikan dan keterampilan masyarakat, meskipun di nilai masih belum maksimal oleh masyarakat serta masih membutuhkan waktu yang panjang untuk memperoleh hasil, tetapi sebagai sebuah proses upaya-upaya yang telah dilakukan sudah mengarah pada perbaikan tingkat pendidikan dan keterampilan masyarakat yang dapat berimplikasi pada peningkatan kualitas sumberdya manusia di masa yang akan datang.

5.2. Program Pengembangan Masyarakat dalam Bidang Kesehatan

Dokumen yang terkait

Kontribusi Pengembangan Objek Wisata Perdesaan terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dalam Pengembangan Wilayah di Kabupaten Simalungun

5 114 97

Pembinaan Dan Pemantapan Ekonomi Masyarakat Perdesaan Di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun Kaitannya Dengan Pengembangan Wilayah

0 14 7

Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah (Studi Kasus Di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi)

1 53 137

Pandangan Masyarakat Dalam Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Di Desa Cikurutug Kecamatan Cikreunghas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

1 12 70

Strategi Pengembangan Rekreasi Sungai Citarik Di Kecamatan Cikidang, kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

0 10 129

Pengembangan masyarakat dalam industri geothermal (studi kasus di Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabepaten Bandung)

0 3 122

Pengembangan Masyarakat Sebagai Pendekatan Pengembangan Wilayah Perdesaan. (Studi Kasus pada Industri Geothermal di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)

0 48 410

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Perubahan Pola Interaksi Masyarakat Dengan Hutan di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

1 11 167

Pengembangan Agroforestry Berbasis Biofarmaka dan Kemitraan Pemasaran untuk Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

0 5 6