Jaringan Kelembagaan Lokal Tersier 2.202.9

bersama stakeholders, maka keterpaduan dengan program-program lain yang dilaksanakan oleh stakeholders tersebut sangat diperlukan dalam rangka memberikan penguatan terhadap aktivitas program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam pelaksanaannya diperlukan suatu mekanisme tidak hanya menciptakan keterpaduan proses mulai dari perencanaan program, pelaksanaan dan pengawasan serta evaluasi terhadap program tetapi juga dapat mengatur dan memberi kesejajaran tempat bagi stakeholders untuk turut berperan serta dalam program pengembangan masyarakat, sehingga diperlukan pelembagaan pola hubungan antara stakeholder terkait masyarakat,Pemda,Perusahaan serta LSM baik dalam perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi program. Jika dilihat dari sudut pengoordinasian dan pengintegrasian program, maka program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan terlihat masih rendah. Dari hasil pengamatan dilapangan, Pelaksanaan program pengambangan masyarakat yang dilaksanakan oleh perusahaan belum dapat mengisi kekosongan pembangunan di wilayah Kecamatan Kabandungan, hal ini terlihat dari rendahnya pengoordinasian program seperti di jelaskan sebelumnya. Pelaksanaa program pengembangan masyarakat cenderung terpusat pada daerah-daerah atau kelompok-kelompok tertentu saja yang di pilih oleh perusahaan sendiri. Rendahnya tingkat koordinasi dengan pihak pemerintah dalam hal ini Kecamatan Kabandungan mengakibatkan tumpang tindihnya program yang digarap, dan ada program-program tertentu yang pihak Kecamatan Kabandungan tidak me-recognize, sehingga pihak Kecamatan Kabandungan Kabandungan cenderung tidak mendukung program yang sedang dilaksanakan.

6.4. Jaringan Kelembagaan Lokal

Selain lembaga formal yang sudah ada seperti Pemerintah Desa, BPD, MUI, PKK, KNPI dan Karang taruna juga terdapat lembaga-lembaga kemasyarakatan yang di bentuk oleh masyarakat seperti berbagai kelompok organisasi kepemudaan,remaja mesjid, kelompok pengajianmajlis ta’lim, ,kelompok olah raga, organisai pecinta Alam, organisasi underbow partai politik dan juga LSM yang dibentuk untuk tujuan mengadvokasi masyarakat dalam bidang pemberdayaan ekonomi, lingkungan hidup serta pendidikan baik tingkat desa maupun tingkat Kecamatan. Kelompok tersebut adalah LSM sorak, LSM Barak, LSM KPP, LSM Forum Guru untuk Lingkungan,LSM P3LH, LSM absolute, Aspak 213, kelompok-kelompok tersebut memiliki bidang garapan yang berbeda tetapi ada juga yang memiliki bidang garapan yang sama. Disamping LSM lokal terdapat juga LSM-LSM dari luar Kecamatan Kabandungan seperti dari Bogor dan Jakarta yang bekerja di Kecamatan Kabandungan diantaranya Yapeka, CI, Telapak, Peka dan JK3GS. seperti terlihat dalam Matriks 6.1. berikut Matriks 6.1. LSM yang melakukan kegiatan di Kecamatan Kabandungan No Nama LSM Asal LSM Bidang Garapan 1 Absolute Cipeuteuy Lingkungan hidup 2 Aspak 213 Jayanegara Olah Raga 3 Barak Cipanas Tenaga kerja, pemberdayaan masyarakat 4 CI Indonesia Jakarta Lingkungan dan pendidikan 5 Forum Guru Untuk Lingkungan Tugubandung Lingkungan dan pendidikan 6 JK3GS Bogor Lingkungan Hidup 7 Komunitas Peduli Pendidikan KPP Kabandungan Pendidikan, lingkungan hidup dan pengembangan masyarakat 8 P3LH Kabandungan Lingkungan hidup 9 Peka Bogor Pemberdayaan masyarakat 10 Sorak Kabandungan Tenaga kerja, pemberdayaan masyarakat 11 Yapeka Bogor Pendidikan lingkungan hidup Sumber : Hasil Wawancara Disamping itu terdapat juga kelompok-kelompok tani yang tersebar di desa-desa Kecamatan Kabandungan, sebagaimana terlihat dalam Tabel 6.3 berikut: Tabel 6.3. Jumlah Kelompok Tani Menurut Kelas Kelompok Kelas kelompok Pemula Lanjut Madya Utama Jumlah Anggota - 8 - - 8 1.827 Sumber: kantor Penyuluhan Pertanaian Kabupaten Sukabumi LSM-LSM tersebut melaksanakan program-program pemberdayaan bekerjasama dengan CHV secara sendiri-sendiri sehingga sering terjadi persaingan antara LSM-LSM lokal untuk mendapatkan program dari CHV. Hal ini mengakibatkan pelaksanaan program pengembangan masyarakat yang dilakukan kurang mendapatkan dukungan dari masyarakat, karena masyarakat menganggap bahwa apa yang diusulkan oleh LSM-LSM tersebut bukan merupakan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kelembagaan kolektif yang dapat menjembatani antara masyarakat dengan perusahaan, sehingga apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dapat tersampaikan dengan jelas. Disamping itu juga agar perusahaan tidak kesulitan dalam memilih “partner” dalam pelaksanaan program yang benar-benar merepresentasikan masyarakat dan diakui oleh masyarakat sebagai wakil dari masyarakat.

6.5. Konflik Yang Muncul Dalam Masyarakat

Dokumen yang terkait

Kontribusi Pengembangan Objek Wisata Perdesaan terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dalam Pengembangan Wilayah di Kabupaten Simalungun

5 114 97

Pembinaan Dan Pemantapan Ekonomi Masyarakat Perdesaan Di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun Kaitannya Dengan Pengembangan Wilayah

0 14 7

Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah (Studi Kasus Di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi)

1 53 137

Pandangan Masyarakat Dalam Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Di Desa Cikurutug Kecamatan Cikreunghas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

1 12 70

Strategi Pengembangan Rekreasi Sungai Citarik Di Kecamatan Cikidang, kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

0 10 129

Pengembangan masyarakat dalam industri geothermal (studi kasus di Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabepaten Bandung)

0 3 122

Pengembangan Masyarakat Sebagai Pendekatan Pengembangan Wilayah Perdesaan. (Studi Kasus pada Industri Geothermal di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)

0 48 410

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Perubahan Pola Interaksi Masyarakat Dengan Hutan di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

1 11 167

Pengembangan Agroforestry Berbasis Biofarmaka dan Kemitraan Pemasaran untuk Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

0 5 6