1. Wawancara mendalam in depth interview, wawancara dilakukan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami
informan yang berkaitan dengan topik yang diteliti . wawancara dilakukan secara mendalam dengan menggunakan daftar pertanyaan yang fleksibel
tergantng dari jawaban informan yang di wawancarai. Pilihan jawaban tertent tudak disediakan, tetapi Informan diberikan kebebasan untuk mejawab sesuai
dengan hati, sikap dan pandangan atau pikirannya. Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh informasi dengan menggali fakta dan
pengalaman informan kunci data yang berkaitan dengan tujuan penelitian. 2. Diskusi kelompok, dilakukan untuk menghimpun data yang berkaitan dengan
tujuan penelitian. 3. Pengamatan observasi secara langsung di lokasi penelitian terhadap gerak
masyarakataktivitas yang
dilakukan dalam
pelaksanaan Program
pengembangan masyarakat. 4. Studi Dokumentasi dengan mempelajari berbagai dokumen tertulis seperti
profil desaKecamatan, data statistik wilayah, laporan kegiatan program pengembangan masyarakat dokumen perusahaan.
Data sekunder diperoleh dari studi pustaka maupun data-data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait antara lain Pemda kabupaten Sukabumi,
Kecamatan Kabandungan, Desa Kabandungan serta perusahaan.
3.5. Penetapan Informan Kunci
Informan sebagai sumber data primer adalah informan kunci key informan. Jumlah informan kunci key informan yang diwawancarai sebanyak
26 Orang, dalam penelitian kualitatif subjek penelitian tidak harus representatif terhadap populasi penelitian kuantitatif, melainkan representatif terhadap
informasi holistik. Rincian informan kunci yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Ketua Kelompok masyarakat penerima bantuan program pengembangan
masyarakat di Kecamatan Kabandungan 6 Orang 2. Tokoh formal Camat, Kepala Desa, Ketua BPD 3 Orang
3. Tokoh Informal tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda 6 Orang 4. LSM 5 Orang
5. Pihak Perusahaan 3 Orang 6. Pihak Pemerintah Daerah Pemda 2 Orang
3.6. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, berupa analisis persepsi key informan mengenai pelaksanaan program pengembangan masyarakat pada
industri panas bumi gunung salak serta kontribusi pelaksanaan program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh industri panas bumi gunung
salak terhadap pengembangan wilayah. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis melalui:
1. Reduksi Data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul
dan catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data merupakan bentuk analisis untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang
tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhir dapat diambil.
2. Penyajian Data, yaitu menyusun sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan,
dapat dibentuk matriks, grafik, jaringan maupun bagan. 3. Penarikan kesimpulan dengan menganalisis data sesuai tujuan penelitian.
3.7. Pelaksanaan Program Pengembangan Masyarakat pada Industri Panas Bumi Gunung Salak
Untuk mengetahui pelaksanaan program pengembangan masyarakat yang telah dilakukan oleh industri panas di bumi Gunung Salak dilakukan melalui
penelusuran data community development yang telah dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan informasi kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan,
kemudian dilakukan pengecekan kepada masyarakat sekitar lokasi perusahaan melalui wawancara ,diskusi dan pengamatan.
3.8. Kontribusi Pelaksanaan Program Pengembangan Masyarakat Yang Dilakukan Oleh Industri Panas Bumi Gunung Salak Terhadap
Pengembangan Wilayah
Untuk mengetahui kontribusi kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh industri panas bumi Gunung Salak terhadap pengembangan
wilayah dilihat melalui kontribusi kegiatan pertambangan terhadap PDRB kabupaten Sukabumi.
Disamping itu, aspek yang dilihat pada responden adalah peningkatan tarap hidup masyarakat, kesempatan kerja serta infrastruktur sebagai sarana
aktivitas masyarakat, juga ketergantungan masyarakat terhadap perusahaan serta konflik yang muncul sebagai dampak kehadiran perusahaan.
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN