1.5.2 Komunikasi Dan Pendidikan
Ditinjau dari prosesnya, pendidikan merupakan komunikasi, dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri atas manusia,
yaitu pengajar sebagai komunikator dan siswa sebagai komunikan Effendy. 2005: 101. Menurut Sadiman 1996: 11 proses komunikasi dalam pendidikan terjadi
ketika seorang pengajar manyampaikan pesan berupa ilmu pengetahuan kepada para pelajar melalui media tertentu, baik buku pelajaran ataupun media lainnya,
dengan harapan para pelajar dapat memahami apa yang disampaikan sebagai efeknya.
Perbedaan antara komunikasi dengan pendidikan terletak pada tujuannya atau efek yang diharapkan. Ditinjau dari efek yang diharapkan itu, tujuan dari
pendidikan bersifat khusus, yaitu meningkatkan pengetahuan seseorang tentang suatu hal sehingga dia dapat menguasainya. Tujuan pendidikan itu akan tercapai
jika prosesnya berlangsung secara komunikatif, jika tidak, maka tujuan pendidikan itu tidak mungkin dapat tercapai.
1.5.3 Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi sebenarnya merupakan suatu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh De Vito 1986, bahwa komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung Liliweri, 1991: 12.
Universitas Sumatera Utara
Menurut De Vito Liliweri, 1991: 13, suatu komunikasi antarpribadi mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
1. Ketebukaan Openness
2. Empati Empathy
3. Dukungan Supportiveness
4. Rasa Positif Positiveness
5. Kesamaan Equality
Asumsi dasar komunikasi antarpribadi adalah bahwa setiap orang yang berkomunikasi akan membuat prediksi pada data psikologis tentang efek atau
prilaku komunikasinya, yaitu bagaimana pihak yang menerima pesan komunikan memberikan reaksinya. Jika menurut persepsi komunikator reaksi
komunikan menyenangkan, maka ia akan merasa bahwa komunikasinya telah berhasil.
Menurut Johnson Supratiknya, 1995: 11, seorang komunikator harus memiliki beberapa kemampuan untuk dapat mengembangkan dan menjaga
kelangsungan komunikasi yaitu mampu untuk saling memahami, mampu mengkomunikasikan pikiran secara tepat dan jelas, mampu saling menerima dan
memberi dorongan, serta mampu untuk memecahkan masalah. Selain itu, seorang komunikator juga harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, agar
pesan yang disampaikannya dapat diterima dengan baik oleh komunikan.
Universitas Sumatera Utara
1.5.4 Metode Pengajaran