Metode Parsitipatori Macam-Macam Metode Pengajaran

5. Berbicaralah dengan jujur kepada mereka dengan cara yang membuat mreka mendengarnya dengan jelas dan halus. 6. Bersenang-bersenanglah kepada mereka.

2. Metode Parsitipatori

Metode pembejaran parsitipatori lebih mnekankan keterelibatan siswa secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa didudukan sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar. Guru hanya bersifat sebagai pemandu atau fasilitator Suyatno, 2009: 44. Berkaitan dengan penyikapan guru kepada siswa, partisipatori beranggapan bahwa: 1. Setiap siswa adalah unik. Setiap siswa mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, proses penyeragaman dan penyemarataan akan membunuh keunikan tersebut. Keunikan harus diberi tempat dan dicarikan peluang agar lebih berkembang. 2. Anak buakn orng dewasa dalam bentuk kecil. Jalan pikir anak tidak selalu sama dengan cara pikir orang dewasa. Orang dewasa harus dapat menyelami cara merasa dan berpikir anak-anak. 3. Dunia anak adalah dunia bermain. 4. Usia anak adalah usai yang paling kreatif dalam hidup manusia. Dalam metode partisipatori, siswa aktif, dinamis, dan berlaku sebagai objek. Namun bukan berarti guru harus pasif, tetapi guru juga aktif dalam memfasilitasi Universitas Sumatera Utara belajar siswa dengan suara, gambar, tulisan dinding, dan sebagainya. Guru berperan sebagai pemandu yang penuh motivasi, pandai berperan sebagai mediator, dan kreatif. Konteks siswa menjadi tumpuan utama. Metode partisipatori mempunyai ciri-ciri pokok: 1 belajar dari rellitas dan pengalaman, 2 tidak menggurui, dan 3 dialogis. Kemudian, panduan system prosesnya disusun dari daur belajar dari pengalaman yang di strukturkan saat itu structural experiencies learning cycle. Proses tersebut sudah di uji sebagai satu proses yang mempenuhi tuntutan pendidikan partisipatori. Berikut ini adalah rincian proses berdasarkan tahapannya: 1. Rangkai- Ulang 2. Ungkapan 3. Kaji garis urai 4. Kesimpulan 5. Tindakan Hal di atas sebagai metode pertama. Kemudian metode berikutnya siswa sebagai subjek, pendekatan prosesnya menerapkan pola induktif, kemudian tahapannya sebagai berikut: 1. Persepsi. 2. Identifikasi diri 3. Aplikasi diri 4. Penguatan diri 5. Pengukuhan diri 6. Reflefksi diri. Universitas Sumatera Utara Semua metode tersebut tentunya memperhatikan tujuan yang akan dicapai, bentuk pendidikan, proses yang akan dilakukan , meteri yang akan disajiakan, media atau sarana yang perlu disiapkan, dan peran fasilitator atau pemandu.

3. Metode kolaboratif

Dokumen yang terkait

Pola Mengajar Guru (Studi Etnografi Mengenai Pola Mengajar Para Guru di SMPN 10 Medan)

3 56 122

Bagaimana Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta

1 5 90

Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi

0 11 0

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEAKTIFAN SISWA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Terhadap Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA

0 2 19

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEAKTIFAN SISWA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Terhadap Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA

0 4 12

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE MENGAJAR GURU DENGAN KESEJAHTERAAN SISWA DI SMP Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Metode Mengajar Guru dengan Kesejahteraan Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 1 15

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Metode Mengajar Guru dengan Kesejahteraan Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 19

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BIMBINGAN GURU BK DAN CARA GURU MENGAJAR DENGAN MOTIVASI Hubungan Persepsi Siswa Tentang Bimbingan Guru BK Dan Cara Guru Mengajar Dengan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas X Di Smk Negeri 6 Surakarta.

0 0 20