individu dan faktor fungsional yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal lain yang termasuk faktor personal.
Menurut Mulyana 2005: 167-168 persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan
efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu, semakin mudah dan
semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. Persepsi
meliputi penginderaan sensasi, atensi perhatian dan interpretasi.
1.5.6 Model S-O-R
Model S-O-R ini diperkenalkan pada tahun 1930-an. Model S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Teori ini semula berasal dari
psikologi, kalau kemudian menjadi teori komunikasi juga, tidak mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu
manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi Effendy, 2003: 253.
Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan
kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi, unsur-unsur dalam model ini adalah:
a. Pesan Stimulus, S
b. Komunikan Organisme, O
Universitas Sumatera Utara
c. Efek Response, R
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek: ”how”, bukan ”why” dan ”what”. Jelasnya, how to communicate, dalam hal ini,
how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap, tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang
menerpa benar-benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar’at Effendy, 2003: 253 dalam bukunya ”Sikap Manusia,
Perubahan Serta Pengukurannya”, mengutip pendapat Hovlan, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menela’ah sikap yang baru ada tiga variabel
penting, yaitu: a.
Perhatian b.
Pengertian c.
Penerimaan
Gambar 1 Variabel Sikap
Sumber: Effendy, 2003: 253
Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari
Stimulus
Response Perubahan Sikap
Organisme: •
Perhatian •
Pengertian •
Penerimaan
Universitas Sumatera Utara
komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan
menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi.
Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan
cara tertentu. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif, misalnya jika orang tersenyum akan dibalas tersenyum, ini merupakan reaksi
positif, namun jika tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi negatif.
Secara substansi pola mengajar guru memiliki kontribusi dalam memformulasikan pesan-pesan berupa ilmu pengetahuan kepada para siswa.
Akibatnya secara tidak langsung para siswa telah melakukan proses belajar dalam mencerna serta mengingat pesan yang telah diterimanya. Kondisi ini tentunya
tanpa disadari sebagai upaya mengubah sikap para siswa. Ada tiga variabel penting dalam menelaah sikap yang dirumuskan dalam
model S-O-R. Secara interpretatif pola mengajar guru merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme yaitu siswa. Komunikasi akan berlangsung jika
ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah
komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Dalam hal ini, respon siswa tersebut memberikan persepsi
terhadap pola mengajar guru.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Kerangka Konsep