Komunikasi dan Komunikasi Kelompok

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai ilmu komunikasi. 2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah atau memperluas khasanah penelitian dan sumber bacaan bagi mahasiswa departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pemikiran kepada SMA Shafiyyatul Amaliyyah dan pihak lainnya.

1.5 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1995: 39. Menurut Kerlinger Rakhmat, 2009: 6, teori merupakan suatu himpunan konstruk konsep, definisi, dan komposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Kelompok

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communication, dan berasal dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Jadi komunikasi akan terjadi atau Universitas Sumatera Utara berlagsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang disampaikan Effendy, 2005: 9. Komunikasi merupakan proses pengiriman lambang yang mengandung arti dari individu yang satu ke individu yang lain, atau dari kelompok satu ke kelompok lain. Pengiriman lambang ini dapat juga terjadi antara individu dengan kelompok. Lambang-lambang yang dipergunakan harus dipahami oleh komunikator maupun komunikan, atau sekurang-kurangnya dianggap dipahami untuk memungkinkan kelanjutan dari kegiatan komunikasi antara pihak yang berkepentingan. Komunikasi akan mudah berlangsung lebih lanjut antara orang- orang maupun kelompok-kelompok yang sependapat atau sekurang-kurangnya sudah mempunyai pendapat yang sama tentang suatu masalah Anoraga, 1995: 230. Menurut Harold D. Lasswell Effendy, 2005: 10 cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?. Paradigma Lasswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan tersebut, yaitu: - Komunikator communicator, source, sender - Pesan message - Media channel, media - Komunikan communicant, communicate, receiver, recipient - Efek effect, impact, influence Universitas Sumatera Utara Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, tetangga, kawan-kawan terdekat, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil tersebut small group communication. Komunikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan komunikasi antarpersona Mulyana, 2005: 74. Kelompok yang baik adalah kelompok yang dapat mengatur sirkulasi tatap muka yang intensif di antara anggota kelompok, serta tatap muka itu pula akan mengatur sirkulasi makna di antara mereka, sehingga mampu melahirkan sentiment-sentimen kelompok serta kerinduan di antar mereka Bungin, 2006: 264-265. Komunikasi kelompok group communication termasuk komunikasi tatap muka karena komunikator dan komunikan berada dalam situasi tatap muka dan saling melihat. Menurut Alvin A. Goldberg dan Carl E. Larson 1985: 6, komunikasi kelompok adalah suatu bidang studi, penelitian dan terapan yang tidak menitiberatkan perhatiannya pada proses kelompok secara umum, tetapi pada tingkah laku individu dalam diskusi kelompok tatap muka yang kecil. Kita dapat Universitas Sumatera Utara mengajukan bemacam-macam pertanyaan yang berhubungan dengan komunikasi kelompok dan jawabannya akan membantu kita memahami lebih baik batas-batas dan atribut-atribut komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok dapat dibedakan menjadi komunikasi kelompok kecil small group communication dan komunikasi kelompok besar large group communication. Suatu situasi komunikasi dinilai sebagai komunikasi kelompok kecil apabila situasi komunikasi seperti itu dapat diubah menjadi komunikasi antarpersona dengan setiap komunikan. Dengan kata lain, antara komunikator dengan setiap komunikan dapat terjadi dialog atau tanya jawab. Sedangkan untuk situasi komunikasi dinilai sebagai komunikasi kelompok besar, jika antara komunikator dan komunikan sukar terjadi komunikasi antarpersona. Kecil kemungkinan untuk terjadi dialog seperti halnya pada komunikasi kelompok kecil Effendy, 2002: 8-9. Salah satu jenis komunikasi kelompk kecil adalah kelompok belajar atau kelompok pendidikan. Sebagai anggota kelompok belajar atau kelompok pendidikan, kita berusaha untuk mengajarkan dan mempelajari subjek tertentu. Kelompok insan film berkumpul untuk berbagi penafsiran mereka mengenai bioskop. Seminar-seminar dan kursus-kursus, yang melibatkan interaksi kelompok, juga terdiri dari kelompok-kelompok belajar. Brilhart dan Galones 1992 menyebut kelompom seperti ini sebagai ”kelompok pencerahan”, setiap anggota kelompok berusaha untuk memecahkan masalah, tetapi tidak memiliki otoritas untuk melaksanakan keputusan mereka Tubbs, 2005: 67. Universitas Sumatera Utara

1.5.2 Komunikasi Dan Pendidikan

Dokumen yang terkait

Pola Mengajar Guru (Studi Etnografi Mengenai Pola Mengajar Para Guru di SMPN 10 Medan)

3 56 122

Bagaimana Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta

1 5 90

Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi

0 11 0

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEAKTIFAN SISWA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Terhadap Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA

0 2 19

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEAKTIFAN SISWA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Terhadap Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA

0 4 12

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE MENGAJAR GURU DENGAN KESEJAHTERAAN SISWA DI SMP Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Metode Mengajar Guru dengan Kesejahteraan Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 1 15

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Metode Mengajar Guru dengan Kesejahteraan Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 19

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BIMBINGAN GURU BK DAN CARA GURU MENGAJAR DENGAN MOTIVASI Hubungan Persepsi Siswa Tentang Bimbingan Guru BK Dan Cara Guru Mengajar Dengan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas X Di Smk Negeri 6 Surakarta.

0 0 20