Operasional Konsep Definisi Operasional

1.8 Operasional Konsep

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka dibuat operasional konsep yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian penelitian ini, yaitu: Tabel 1 Operasional Konsep Komponen Indikator Persepsi siswa terhadap pola mengajar guru dengan menggunakan bahasa Inggris a. Kepribadian yang menyenangkan b. Memiliki kecakapan sosial c. Mampu mendesain pengajaran d. Kemampuan mengorganisasi e. Cermat f. Memiliki ketertarikan pada subjek belajar g. Fleksibel h. Memiliki pemahaman yang baik i. Keterbukaan j. Empati k. Dukungan l. Rasa positif m. Kesamaan n. Keterampilan o. Perhatian Komponen Pola mengajar guru dengan menggunakan bahasa Inggris Komponen Persepsi Siswa Universitas Sumatera Utara p. Pengertian q. Penerimaan r. Response: s. Penginderaan sensasi t. Atensi atau perhatian u. Interpretasi

1.9 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu penelitian lain yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1995: 46. Definisi operasional dari konsep-konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kepribadian yang menyenangkan Kepribadian yang menyenangkan merupakan faktor yang mendukung keinginan dan keseriusan siswa untuk belajar. b. Memiliki kecakapan sosial Kemampuan untuk menciptakan dinamika kelompok secara bersama-sama dan mengontrolnya tanpa merugikan partisipan. c. Mampu mendesain pengajaran Kemampuan untuk mendesain pengajaran akan membuat partisipan atau siswa menjadi lebih semangat untuk belajar. d. Kemampuan mengorganisasi Universitas Sumatera Utara Kemampuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan urutan yang telah direncanakan dari awal hingga berakhirnya proses belajar mengajar. e. Cermat Kecermatan seorang guru dalam melihat persoalan pribadi yang dialami oleh para siswa dan selalu berusaha untuk memberikan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi oleh siswa. f. Memiliki ketertarikan pada subjek belajar Ketertarikan terhadap subjek yang diajarkan akan membuat seseorang menguasai subjek tersebut. g. Fleksibel Kemampuan dalam merespon perubahan kebutuhan belajar partisipan. h. Memiliki pemahaman yang baik Pemahaman yang baik terhadap suatu materi akan membuat seorang guru mampu untuk menyampaikan materi secara jelas dan terperinci. i. Keterbukaan Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan segala ide atau gagasan permasalahan secara bebas dan terbuka tanpa rasa takut atau malu. Keduanya saling mengerti dan memahami pribadi masing-masing. j. Empati Kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada orang lain. Universitas Sumatera Utara k. Dukungan Setiap pendapat, ide, atau gagasan yang disampaikan mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi dengan demikian keinginan atau hasrat yang ada dimotivasi untuk mencapainya. l. Rasa Positif Setiap pembicaraan yang disampaikan dapat tanggapan positif. Rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau berprasangka yang mengganggu jalinan interaksi. m. Kesamaan Suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan pribadi akan menjadi kuat apabila memiliki kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi, pendidikan, dan lain sebagainya. n. Keterampilan Suatu pesan yang disampaikan oleh seorang komunikan akan menjadi lebih mudah diterima jika komunikator memiliki keterampilan bekomunikasi yang baik. Keterampilan tersebut dapat berupa penggunaan bahasa yang tepat, komunikatif, serta interaktif. o. Perhatian Suatu proses penyeleksian input yang akan diproses dalam kaitannya dengan pengalaman. Perhatian dipengaruhi oleh adanya motif dan kebutuhan, minat, intensitas dan ukuran, kontras dan hal-hal baru, pengulangan dan gerakan. Universitas Sumatera Utara p. Pengertian Proses dimana seorang komunikan dapat mengerti apa yang disampaikan oleh komunikator. q. Penerimaan Proses dimana seorang komunikan menerima pesan yang disampikan oleh komunikator. r. Response Reaksi seorang komunikan terhadap rangsangan stimulus yang diberikan komunikator. Rensponse ini bisa baik dan bisa juga buruk. s. Penginderaan sensasi Penginderaan dilakukan melalui alat-alat indra kita indra perasa, indra peraba, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar. Makna pesan yang dikirimkan ke otak harus dipelajari. t. Atensi perhatian Atensi perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan, dan proses kognitif lainnya. u. Interpretasi Interpretasi merupakan tahap yang paling penting dalam persepsi. Kita tidak dapat menginterpretasikan makna setiap objek secara langsung, melainkan menginterpretasikan makna informasi yang anda percayai mewakili objek tersebut. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Komunikasi

2.1.1 Definisi Komunikasi

Salah satu persoalan dalam memberi pengertian atau definisi tentang komunikasi, yakni banyaknya definisi yang dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya disiplin ilmu yang memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, linguistik, dan lain sebagainya. Jadi pengertian komunikasi tidak sesederhana yang kita lihat sebab para pakar memberikan definisi menurut pemahaman dan perspektif masing-masing Cangara, 2007: 17. Kata atau istilah “komunikasi” Bahasa Inggris “communication” berasal dari bahasa Latin “communicates” atau “communication” atau “cummunicare” yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan Riswandi, 2009: 1. Joseph A.Devito 1978 dalam bukunya “Communicologi: An Introduction to The Study of Communication” menjelaskan komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan seseorang atau lebih dari kegiatan menyampaikan dan menerima pesan komunikasi yang terganggu keributan, dalam suatu konteks, bersama dengan beberapa efek yang timbul dari kesempatan arus balik Lubis, 2005:10. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pola Mengajar Guru (Studi Etnografi Mengenai Pola Mengajar Para Guru di SMPN 10 Medan)

3 56 122

Bagaimana Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta

1 5 90

Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi

0 11 0

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEAKTIFAN SISWA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Terhadap Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA

0 2 19

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEAKTIFAN SISWA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Terhadap Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA

0 4 12

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE MENGAJAR GURU DENGAN KESEJAHTERAAN SISWA DI SMP Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Metode Mengajar Guru dengan Kesejahteraan Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 1 15

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP KESEJAHTERAAN SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap Metode Mengajar Guru dengan Kesejahteraan Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 19

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BIMBINGAN GURU BK DAN CARA GURU MENGAJAR DENGAN MOTIVASI Hubungan Persepsi Siswa Tentang Bimbingan Guru BK Dan Cara Guru Mengajar Dengan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas X Di Smk Negeri 6 Surakarta.

0 0 20