Membawa Besi Analisis Tingkat Risiko Postur Kerja Pada Pekerja Besi

untuk tindakan perbaikannya adalah merubah tindakan dan pergerakan pekerja, yaitu cara mengambil besi yang sebelumnya membungkuk menggunakan tulang belakang sebagai tumpuan menjadi berjongkok menggunakan tumpuan pada kaki. Hal tersebut dilakukan dengan berjongkok di dekat objek lalu ambil objek dan gunakan kaki untuk mendorong ke atas. Karena menurut Tarwaka 2011 jika terus menerus melakukan pengambilan besi dengan menggunakan tulang belakang sebagai tumpuan maka akan mengalami gangguan berupa kenyerian pada tulang belakang.

2. Membawa Besi

Hasil Perhitungan tingkat risiko ergonomi dengan metode penilaian risiko REBA pada aktivitas membawa besi, didapatkan penilaian tingkat risiko dengan total skor lima. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas mengambil kayu yang dilakukan oleh pekerja kayu ini memiliki bahaya ergonomi yang sedang. Sehingga menurut McAtamney dan Hignett 1995 jika suatu aktivitas postur mendapatkan tingkat risiko yang sedang, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan pada postur tersebut. Hasil perhitungan tingkat risiko ergonomi dengan metode penilaian risiko OWAS pada aktivitas membawa besi didapatkan penilaian tingkat risiko dengan total skor satu. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas mengambil kayu yang dilakukan oleh pekerja kayu ini memiliki bahaya ergonomi yang rendah atau Normal Posture. Sehingga menurut Karhu dkk 1977 jika suatu aktivitas postur mendapatkan tingkat risiko yang rendah, maka tidak diperlukan tindakan korektif pada postur tersebut. Sedangkan hasil perhitungan tingkat risiko ergonomi dengan metode penilaian risiko QEC pada aktivitas membawa besi, didapatkan bahwa tingkat risiko ergonomi berada pada level exposure 38, sehingga menurut Li dan Bukle 1999 postur tersebut dikatakan aman Pada aktivitas ini metode QEC dan OWAS mempunyai nilai tingkat risiko yang sama, yaitu rendah. Hal ini dapat terjadi karena pada metode QEC rata – rata variabel yang dinilai sebagian besar mendapatkan nilai yang rendah sehingga menyebabkan nilai skor akhir rendah. Sedangkan pada metode OWAS punggung, lengan dan beban mendapatkan nilai yang rendah sehingga kedua metode mendapatkan nilai skor akhir yang sama. Pada metode REBA punggung, kaki, lengan mendapatkan nilai skor dua, nilai tersebut cukup mempengaruhi nilai skor akhir memiliki tingkat risiko yang sedang. Untuk tindakan perbaikan, saran dari peneliti adalah dengan menggunakan alat bantu trolley untuk mempermudah mengangkut besi. Karena Menurut Tarwaka 2011 beban maksimal yang dapat diangkat oleh laki – laki diatas bahu adalah 10 Kg, lebih dari itu akan menyebabkan kelelahan dan penekanan yang berlebihan pada tulang belakang dan ditambah stress pada pinggang akibat membungkukkan badan sambal memegang objek.

3. Memotong Besi