36
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep yang dibuat penulis mengacu kepada kerangka teori pada bab sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat risiko
ergonomi berdasarkan metode penilaian risiko ergonomi yaitu REBA, OWAS dan QEC pada pekerja konstruksi proyek ruko graha depok. Alasan penulis
mengunakan metode REBA, OWAS dan QEC di dalam penelitian ini dikarenakan metode ini dapat menilai risiko pada beberapa bagian tubuh yang
penting dan juga menilai postur kerja secara dinamis dan juga statis. Validitas dan realibilitas metode REBA, OWAS dan QEC juga telah diuji, sehingga
penelitian dapat diterima secara ilmiah. Selain itu, metode ini juga tidak membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pengukurannya dan mudah
digunakan. Metode ini tentu saja bukanlah metode yang paling baik digunakan, namun mungkin lebih sesuai dengan penelitian ini.
Penilaian ini diawali dengan menentukan Kriteria Risiko, melakukan identifikasi risiko, melakukan analisis risiko berdasarkan metode REBA, OWAS
dan QEC, lalu didapatkan skor akhir dari masing – masing metode penilaian
risiko ergonomi tersebut yang merupakan indikator tingkat risiko ergonomi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi risiko serta melakukan pengendalian risiko
pada pekerja. Hal ini dapat digambarkan dalam kerangka konsep sebagai berikut:
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Menentukan Kriteria Risiko
Menentukan Risiko Ergonomi Berdasarkan Proses Pekerjaan Proyek Ruko Graha Depok
Identifikasi Risiko
Identifikasi Risiko Postur Kerja Yang Dilakukan Berdasarkan Proses Pekerjaan Proyek Ruko Graha Depok
Analisis Risiko
Melakukan Penilaian risiko postur kerja berdasarkan metode penilaian ergonomi, yaitu metode REBA, OWAS
dan QEC
Evaluasi Risiko
Mengevaluasi risiko ergonomi pekerjaan tersebut berdasarkan metode penilaian ergonomic yang dipakai
yaitu, metode REBA, OWAS dan QEC.
Pengendalian Risiko
Mengendalian risiko ergonomi pekerjaan tersebut dengan memberikan saran.
38
B. Definisi Operasional