Mengambil Besi Analisis Tingkat Risiko Postur Kerja Pada Pekerja Besi

kondisi pekerjaan dan lingkungan akan dapat mencegah paparan yang berlebihan terhadap sumber bahaya.

C. Analisis Tingkat Risiko Postur Kerja Pada Pekerja Besi

Pada pekerja besi di Proyek Ruko Graha Depok memiliki beberapa aktivitas kerja yang dilakukan seperti mengambil besi, membawa besi, memotong besi, membentuk rangka besi, merangkai besi dan membetulkan rangkaian besi. Berikut ini akan dijelaskan analisis tingkat risiko dari masing – masing aktivitas pekerja besi, penjelasan mengenai analisis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mengambil Besi

Hasil Perhitungan tingkat risiko ergonomi dengan metode penilaian risiko REBA pada aktivitas mengambil besi, didapatkan penilaian tingkat risiko dengan total skor 10. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas mengambil kayu yang dilakukan oleh pekerja kayu ini memiliki bahaya ergonomi yang tinggi. Sehingga menurut McAtamney dan Hignett 1995 jika suatu aktivitas postur mendapatkan tingkat risiko yang tinggi, maka perlu segera dilakukan tindakan perbaikan pada postur tersebut. Hasil perhitungan tingkat risiko ergonomi dengan metode penilaian risiko OWAS pada aktivitas mengambil besi, didapatkan penilaian tingkat risiko dengan total skor tiga. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas mengambil kayu yang dilakukan oleh pekerja kayu ini memiliki bahaya ergonomi yang tinggi atau Distincly Harmful. Sehingga menurut Karhu dkk 1977 jika suatu aktivitas postur mendapatkan tingkat risiko yang tinggi, maka tindakan korektif diperlukan segera pada postur tersebut. Sedangkan hasil perhitungan tingkat risiko ergonomi dengan metode penilaian risiko QEC pada aktivitas mengambil besi, didapatkan bahwa tingkat risiko ergonomi berada pada level exposure 44, sehingga menurut Li dan Bukle 1999 postur tersebut dikatakan perlu penelitian lebih lanjut. Pada aktivitas kali ini, metode QEC yang memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan dua metode lainnya, hal ini dikarenakan pada metode QEC hanya pada postur punggung saja yang memiliki nilai skor yang tidak tinggi namun cukup mempengaruhi nilai skor akhir QEC. Pada metode REBA postur punggung, lengan dan kaki memiliki nilai yang tinggi sehingga memiliki potensi yang cukup besar mempengaruhi skor akhir. Sedangkan pada metode OWAS postur lengan dan kaki yang memiliki nilai yang tinggi, postur punggung walaupun tidak mendapatkan skor yang begitu tinggi namun skor tersebut cukup mempengaruhi nilai skor akhir OWAS sehingga metode OWAS dan REBA sama – sama mendapatkan nilai tingkat risiko yang sama, yaitu tinggi. Untuk aktivitas mengambil besi, pekerja melakukan aktivitas tersebut dengan adanya pergerakan dan bagian punggung yang menjadi tumpuan titik beban. Saran dari peneliti untuk tindakan perbaikannya adalah merubah tindakan dan pergerakan pekerja, yaitu cara mengambil besi yang sebelumnya membungkuk menggunakan tulang belakang sebagai tumpuan menjadi berjongkok menggunakan tumpuan pada kaki. Hal tersebut dilakukan dengan berjongkok di dekat objek lalu ambil objek dan gunakan kaki untuk mendorong ke atas. Karena menurut Tarwaka 2011 jika terus menerus melakukan pengambilan besi dengan menggunakan tulang belakang sebagai tumpuan maka akan mengalami gangguan berupa kenyerian pada tulang belakang.

2. Membawa Besi