Kerangka Teori TINJAUAN PUSTAKA

C. Kerangka Teori

Manajemen risiko adalah suatu istilah yang digunakan dalam melakukan penilaian risiko yang dilakukan secara logis dan sistematis. Proses penilaian ini meliputi metode tahap penentuan kontekskriteria risiko, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, pengendalian risiko serta komunikasi dan pemantauan risiko yang terkait dengan kegiatan – kegiatan, fungsi atau proses dengan cara yang memungkinkan organisasi untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan peluang. Manajemen risiko mengidentifikasi kesempatan sebagai mitigasi atau menghindari kerugian ASNZS 4360:1999. Maka didapatkan skema kerangka teori sebagai berikut: Gambar 2.2 Kerangka Teori Sumber : AZNZS 4360:1999 Penilaian Risiko Menentukan KonteksKriteriaRisiko Komunikasi dan Konsultasi Identifikasi Risiko Pemantauan dan Tinjau Ulang Analisis Risiko Evaluasi Risiko Pengendalian Risiko 36

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep yang dibuat penulis mengacu kepada kerangka teori pada bab sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat risiko ergonomi berdasarkan metode penilaian risiko ergonomi yaitu REBA, OWAS dan QEC pada pekerja konstruksi proyek ruko graha depok. Alasan penulis mengunakan metode REBA, OWAS dan QEC di dalam penelitian ini dikarenakan metode ini dapat menilai risiko pada beberapa bagian tubuh yang penting dan juga menilai postur kerja secara dinamis dan juga statis. Validitas dan realibilitas metode REBA, OWAS dan QEC juga telah diuji, sehingga penelitian dapat diterima secara ilmiah. Selain itu, metode ini juga tidak membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pengukurannya dan mudah digunakan. Metode ini tentu saja bukanlah metode yang paling baik digunakan, namun mungkin lebih sesuai dengan penelitian ini. Penilaian ini diawali dengan menentukan Kriteria Risiko, melakukan identifikasi risiko, melakukan analisis risiko berdasarkan metode REBA, OWAS dan QEC, lalu didapatkan skor akhir dari masing – masing metode penilaian risiko ergonomi tersebut yang merupakan indikator tingkat risiko ergonomi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi risiko serta melakukan pengendalian risiko pada pekerja. Hal ini dapat digambarkan dalam kerangka konsep sebagai berikut: