38
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang menjelaskan variabel – variabel yang menjadi unsur – unsur dalam melakukan
penelitian. Definisi ini menjelaskan secara jelas mengenai pengertian dari setiap variabel yang akan diteliti. Hal ini dilakukan agar pembaca dapat mengerti dan lebih mengetahui maksud dari peneliti Nurliah, 2012. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa variabel
tersebut dalam tabel 3.1, seperti : Tabel 3.1 Definisi Operasional
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala 1.
Identifikasi Proses
Pekerjaan Melakukan
pengambilan gambar berbentuk video
postur kerja masing –
masing tahap kerja per satu siklus kerja.
Kamera digital
Observasi dan
wawancara Langkah kerja masing
– masing jenis pekerjaan per satu siklus kerja
Ratio
2. Penilaian
Postur kerja Pemberian angka untuk
postur tubuh
pekerja berdasarkan
kriteria metode
penilaian ergonomi.
Kamera digital, ,
stopwatch dan form
penilaian Observasi
REBA : a.
skor 1 Risiko dapat ditiadakan
b. skor
2-3 Rendah,
perubahan mungkin
dibutuhkan Ordinal
39 Tabel 3.1 lanjutan
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala c.
skor 4-7 Menengah, investigasi lebih lanjut,
perubahan segera d.
skor 7-10 Tinggi, dan lakukan perubahan
e. skor 11+ Sangat Tinggi,
dan lakukan perubahan Hignett dkk, 2000
OWAS : a.
Skor 1 Normal Postur = posisi normal tanpa efek
yang dapat mengganggu sistem
musculoskeletal, tidak diperlukan tindakan
perbaikan. b.
Skor 2 Slightly Harmful = posisi
yang berpotensi
menyebabkan kerusakan
pada sistem
musculoskeletal, tindakan
perbaikan mungkin
diperlukan.
40 Tabel 3.1 lanjutan
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala c.
Skor 3 Distincly Harmful = posisi dengan
efek berbahaya pada sistem
musculoskeletal risiko tinggi, tindakan
korektif segera diperlukan. d.
Skor 4 Extremely Harmful = posisi dengan
efek sangat berbahaya pada
sistem musculoskeletal
risiko sangat
tinggi, dan
tindakan korektif
diperlukan sesegera
mungkin. QEC :
a. ≤ 40 Risiko dapat
diterima
41 Tabel 3.1 lanjutan
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala b.
41-50 Rendah, perubahan mungkin
dibutuhkan c.
51-70 Menengah, investigasi lebih lanjut,
perubahan segera d.
70 Tinggi, dan lakukan perubahan
Li dan Bukle, 1999
a. Postur
Leher Gerakan menunduk,
menengadah, miring dan rotasi leher yang
terjadi pada saat pekerja bekerja.
Kamera digital,
stopwatch dan form
penilaian observasi
REBA : 1
Skor 1 : 0
o
- 20
o
flexion sampai extension
2 Skor 2 : 20
o
flexion atau extension
3 Skor +1 jika leher memutar
ke kanan atau ke kiri QEC :
a. ≤ 40 Risiko dapat
diterima Ordinal
42 Tabel 3.1 lanjutan
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala b.
41-50 Rendah, perubahan mungkin
dibutuhkan c.
51-70 Menengah, investigasi lebih lanjut,
perubahan segera d.
70 Tinggi, dan lakukan perubahan
Li dan Bukle, 1999 b.
Postur Punggung
Gerakan fleksi atau rotasi punggung yang
terjadi pada saat pekerja bekerja.
Kamera digital,
stopwatch dan form
penilaian observasi
REBA : 1
Skor 1 : Lurus tegak alamiah Skor 2 : 0
o
- 20
o
flexion sampai extension 2
Skor 3 : 20
o
- 60
o
flexion 3
Skor 4 : 60
o
flexion 4
Skor +1 : jika memutarmiring kesamping
Ordinal
OWAS : 1
Skor 1 = posisi punggung lurus tegak 20
o
Ordinal
43 Tabel 3.1 lanjutan
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala 2
Skor 2 = posisi punggung bungkuk ke
dapan 20
o
3 Skor 3 = posisi
punggung miring ke samping 20
o
4 Skor 4 = posisi
punggung bungkuk ke depan sekaligus miring
kesamping 20
o
QEC : 1
≤ 40 Risiko dapat diterima
2 41-50 Rendah,
perubahan mungkin dibutuhkan
3 51-70 Menengah,
investigasi lebih lanjut, perubahan segera
Ordinal
44 Tabel 3.1 lanjutan
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala 4
70 Tinggi, dan lakukan perubahan
Li dan Bukle, 1999 c.
Postur Lengan
Gerakan aduksi, abduksi, fleksi, ekstensi
pada lengan pekerja yang terjadi pada
pekerja saat bekerja. Kamera
digital, stopwatch
dan form penilaian
Observasi OWAS : 1
Skor 1 = posisi kedua lengan berada di bawah
bahu 2
Skor 2 = posisi pada salah satu lengan berada diatas
bahu 3
Skor 3 = posisi kedua lengan berada diatas bahu
Ordinal
d. Postur
Lengan atas Gerakan aduksi,
abduksi, fleksi, ekstensi pada lengan atas pekerja
yang terjadi pada pekerja saat bekerja.
Kamera digital,
stopwatch dan form
penilaian Observasi REBA :
1 Skor 1 : 0
o
- 20
o
flexion sampai extension
2 Skor 2 : 20
o
extension 20
o
- 45
o
flexion 3
Skor 3 : 45
o
- 90
o
flexion 4
Skor 4 : 90
o
flexion
45 Tabel 3.1 lanjutan
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala 5
Skor +1 : jika posisi lengan adducted atau
rotated 6
Skor +1 : jika bahu ditinggikan
7 Skor -1 : jika bersandar,
bobot lengan ditopang atau sesuai gravitasi
e. Postur
Lengan bawah
Gerakan aduksi, abduksi, fleksi, ekstensi
pada lengan bawah pekerja yang terjadi
pada pekerja saat bekerja.
Kamera digital,
stopwatch Observasi REBA :
1 Skor 1 : 60
o
- 100
o
flexion sampai extension 2
Skor 2 : 20
o
flexion atau 100
o
flexion f.
Postur Pergelangan
tangan Gerakan fleksi atau
ekstensi pada pergelangan lengan
pekerja yang terjadi pada pekerja saat
bekerja. Kamera
digital, stopwatch
dan form penilaian
Observasi REBA : 1
Skor 1 : 0o - 15o flexion sampai extension
2 Skor 2 : 15o flexion
atau extension 3
Skor +1 jika tangan memutar ke kanan atau
kiri
46 Tabel 3.1 lanjutan
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala QEC :
a. ≤
40 Risiko dapat diterima
b. 41-50
Rendah, perubahan
mungkin dibutuhkan
c. 51-70 Menengah,
investigasi lebih lanjut, perubahan segera
70 Tinggi, dan lakukan perubahan
Li dan Bukle, 1999 g.
Postur Kaki Gerakan postur kaki
pekerja yang stabil, tidak stabil dan fleksi
yang terjadi pada saat bekerja.
Kamera digital,
stopwatch dan form
penilaian Observasi REBA :
1 Skor 1 : kaki tertopang,
bobot tersebar merata jalan atau duduk
2 Skor 2 : kaki tidak
tertopang, bobot tersebar meratapostur tidak stabil
3 Skor +1 : jika lutut antara
30
o
- 60
o
flexion Kaki
47 Tabel 3.1 lanjutan
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala 4
Skor +2 : Jika lutut 60
o
flexion tidak ketika duduk
OWAS : a.
Skor 1 = posisi duduk b.
Skor 2 = posisi berdiri dengan kedua kaki lurus
c. Skor 3 = posisi berdiri
dengan bertumpu pada satu kaki lurus dan satu
kaki lainnya berbentuk sudut 150
o
d. Skor
4 =
berdirijongkok dengan kedua lutut dengan sudut
≤150o
e. Skor 5 = berdiri atau
jongkok satu
lutut dengan sudut ≤150o
48 Tabel 3.1 lanjutan
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala f.
Skor 6 = berlutut satu atau dua lutut yang
berada ditanahlantai skor 7 = berjalan atau
bergerak
3. Tingkat Risiko
Level atau tingkatan risiko
MSDs yang
diterima oleh pekerja berdasarkan
metode penilaian
risiko ergonomi
Lembar kerja form
metode penilaian
risiko ergonomi
Kalkulasi dan
Skoring REBA :
a. skor 1 Risiko dapat
ditiadakan b.
skor 2-3
Rendah, perubahan
mungkin dibutuhkan
c. skor 4-7 Menengah,
investigasi lebih lanjut, perubahan segera
Ordinal
d. skor 7-10 Tinggi, dan
lakukan perubahan e.
skor 11+ Sangat Tinggi, dan lakukan perubahan
Hignett dkk, 2000
49 Tabel 3.1 lanjutan
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala OWAS :
a. Skor 1 Normal Postur =
posisi normal tanpa efek yang dapat mengganggu
sistem musculoskeletal,
tidak diperlukan tindakan perbaikan.
b. Skor 2 Slightly Harmful
= posisi yang berpotensi menyebabkan
kerusakan pada
sistem musculoskeletal
risiko sedang, tindakan perbaikan
mungkin diperlukan. c.
Skor 3 Distincly Harmful = posisi dengan
efek berbahaya pada sistem
musculoskeletal risiko tinggi, tindakan
korektif segera diperlukan.
50 Tabel 3.1 lanjutan
No. Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala d.
Skor 4 Extremely Harmful = posisi dengan
efek sangat berbahaya pada
sistem musculoskeletal
risiko sangat
tinggi, dan
tindakan korektif
diperlukan sesegera
mungkin. QEC :
a. ≤
40 Risiko dapat diterima
b. 41-50
Rendah, perubahan
mungkin dibutuhkan
c. 51-70
Menengah, investigasi lebih lanjut,
perubahan segera d.
70 Tinggi,
dan lakukan perubahan
51
BAB IV METODE PENELITIAN