berlebihan pada tulang belakang dan ditambah stress pada pinggang akibat membungkukkan badan sambal memegang
objek.
3. Memotong Besi
Hasil Perhitungan tingkat risiko ergonomi dengan metode penilaian risiko REBA pada aktivitas memotong kayu,
didapatkan penilaian tingkat risiko dengan total skor 11. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas mengambil kayu yang dilakukan
oleh pekerja kayu ini memiliki bahaya ergonomi yang sangat tinggi. Sehingga menurut McAtamney dan Hignett 1995 jika
suatu aktivitas postur mendapatkan tingkat risiko yang sangat tinggi, maka perlu saat ini juga dilakukan tindakan perbaikan
pada postur tersebut. Hasil perhitungan tingkat risiko ergonomi dengan metode
penilaian risiko OWAS pada aktivitas memotong kayu, didapatkan penilaian tingkat risiko dengan total skor empat. Hal
ini menunjukkan bahwa aktivitas mengambil kayu yang dilakukan oleh pekerja kayu ini memiliki bahaya ergonomi yang
sangat tinggi atau Extremely Harmful. Sehingga menurut Karhu dkk 1977 jika suatu aktivitas postur mendapatkan tingkat
risiko yang sangat tinggi, maka tindakan korektif diperlukan segera pada postur tersebut.
Sedangkan hasil perhitungan tingkat risiko ergonomi dengan metode penilaian risiko QEC pada aktivitas mengambil
kayu, didapatkan bahwa tingkat risiko ergonomi berada pada level exposure 58 , sehingga menurut Li dan Bukle 1999
postur tersebut dikatakan perlu penelitian lebih lanjut dan tindakan perbaikan.
Pada metode REBA postur punggung, kaki dan lengan yang mendapatkan skor yang tinggi, sehingga mempengaruhi
hasil penilaian skor akhir metode REBA. Sedangkan pada metode OWAS postur punggung dan kaki mendapatkan nilai
skor yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi hasil penilaian skor akhir metode OWAS.
Pada aktivitas kali ini, metode QEC yang memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan dua metode lainnya, hal
ini dikarenakan hanya postur punggung saja yang mendapatkan nilai tinggi, postur lengan dan leher mendapatkan nilai skor yang
rendah. Pada metode QEC postur kaki tidak dilihatdinilai, namun bagian kaki ini pada dua metode lainnya mempunyai skor
yang tinggi dan mempengaruhi nilai akhir skor kedua metode tersebut.
Untuk tindakan perbaikan yang dapat dilakukan, saran dari peneliti adalah dengan menggunakan alat mesin gergaji besi,
karena menggunakan alat bantu mesin gergajji besi ini dapat mempermudah pekerjaan pekerja dan lebih mempercepat proses
pekerjaan. Karena penggunaan alat bantu mekanik dapat
mempermudah pekerjaan dan lebih mempercepat pengerjaan pekerjaan pekerja Tarwaka, 2011.
4. Membentuk Rangka Besi