Merangkai Besi Analisis Postur Kerja Pada Pekerja Besi

Berdasarkan tabel diatas, ketiga hasil perhitungan tersebut jika dilihat hasilnya menunjukkan tingkat risiko yang sama, yaitu aktivitas membentuk rangka besi mempunyai level risiko ergonomi yang sedang dengan perlu adanya tindakan perbaikan.

5. Merangkai Besi

Tahapan merangkai besi dilakukan secara manual dengan merangkai besi untuk dibuat tiang atau penyangga oleh pekerja besi. Gerakan yang dilakukan adalah dengan melilitkan kawat besi pada cincin besi dan besi yang lurus untuk dirangkai menjadi tiang ataupun penyangga. Gambar 5.10 Tahapan Merangkai Besi Di bawah ini akan dijabarkan penilaian risiko ergonomi tahapan membuat bekisting berdasarkan metode REBA, OWAS dan QEC, sebagai berikut : a. Metode Penilaian Risiko REBA Pada tahapan merangkai besi posisi punggung pada saat bekerja tidak lurus dan membentuk sudut fleksi sebesar 30 o , sehingga mendapatkan skor 3. Posisi leher pekerja pada saat bekerja membentuk sudut ekstensi sebesar 18 o , sehingga mendapat skor 1. Kaki pekerja pada saat bekerja tertopang dengan baik dan memiliki sudut fleksi 60 o sehingga mendapatkan skor 3. Setelah itu skor yang didapatkan di masukkan ke dalam tabel A dan didapatkan skor 5 untuk postur tubuh A. kemudian skor postur tubuh A akan dijumlahkan dengan skor beban yang akan menjadi skor akhir group A. berat beban yang digunakan oleh pekerja mempunyai kurang dari 5Kg yaitu 2Kg sehingga mendapatkan skor 0. Setelah dijumlahkan dengan skor A maka skor akhir group A yaitu 5. Posisi lengan atas pekerja mengalami fleksi 50 o dari garis normal tubuh manusia, sehingga mendapatkan skor 3. Lengan bawah pekerja tangan mengalami fleksi membentuk sudut 66 o , sehingga lengan mendapatkan skor 1. Pergelangan pekerja mengalami fleksi 16 o , sehingga mendapatkan skor 2. Hasil skor dari group B yaitu mendapatkan skor 4. Hasil tersebut akan dijumlahkan dengan skor pegangan. Pegangan pada objek benda tidak memiliki pegangan yang tidak pas namun bisa diterima, sehingga mendapatkan skor 1. Setelah dijumlahkan maka skor B yang didapatkan yaitu 5. Pada tahapan ini pekerja besi melakukan aktivitas menahan tubuh statis lebih dari 1 menit dan adanya gerakan repetititf yang diulang lebih dari 4 kali, sehingga untuk skor aktivitas mendapatkan skor 2. Setelah itu, jika dikombinasikan skor A dan skor B pada tabel C, maka akan didapatkan skor 6. Setelah hasil skor C didapatkan maka akan dijumlah kan dengan skor aktivitas. Maka total skor yang didapatkan yaitu 8. Di bawah ini akan dijabarkan hasil penilaian dalam bentuk tabel, yaitu tabel 5.47 sebagai berikut : Tabel 5.47 Hasil Nilai Skoring Proses Tahapan Merangkai Besi Pada Pekerja Besi Berdasarkan Metode REBA Tahun 2015 No. Variabel Skor Keterangan 1 Punggung 3 Fleksi 30 o 2 Leher 1 Ekstensi 18 o 3 Kaki 3 Fleksi 60 o 4 Beban Berat 5Kg 5 Lengan atas 3 Fleksi 50 o 6 Lengan bawah 1 Fleksi 66 o 7 Pergelangan tangan 2 Fleksi 16 o 8 Pegangan 1 Tidak pas namun bisa diterima 9 Jenis aktivitas 2 Statis dan repetitif Skor akhir REBA 8 Tinggi b. Metode Penilaian Risiko OWAS Pada saat melakukan tahapan merangkai besi ini, posisi punggung pada saat bekerja tidak lurus dan membentuk sudut fleksi sebesar 30 o , sehingga mendapatkan skor 2. Posisi tangan pekerja kedua tangannya berada di bawah bahu pekerja sehingga pekerja mendapatkan skor 1. Posisi kaki pekerja yaitu berdiri atau jongkok dengan kedua kaki membentuk sudut 150 o , sehingga mendapatkan skor 4. Terakhir beban yang ditangani oleh pekerja masih 10 Kg, sehingga mendapatkan skor 1. Setelah semua mendapatkan skor, skor – skor tersebut akan dinilai berdasarkan tabel kombinasi posisi postur kerja dan tabel tingkat risiko dan tindakan perbaikan. Berdasarkan skor postur dan dilihat pada tabel kombinasi posisi postur, tahapan ini memiliki nilai 3. Di bawah ini akan dijabarkan hasil penilaian dalam bentuk tabel, yaitu tabel 5.48 sebagai berikut : Tabel 5.48 Hasil Nilai Skoring Proses Tahapan Merangkai Besi Pada Pekerja Besi Berdasarkan Metode OWAS Tahun 2015 No. Variabel Skor Keterangan 1 Punggung 2 Fleksi 30 o 2 Lengan 1 Kedua lengan berada di bawah bahu 3 Kaki 4 Berdiri atau jongkok dengan kedua kaki membentuk sudut 150 o 4 Beban 1 Berat 10 Kg Skor akhir OWAS 3 Distincly Harmful c. Metode Penilaian Risiko QEC Dari hasil pembagian kuesioner dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan hasil kuesioner yang dijelaskan dalam bentuk tabel 5.49 di bawah ini. Tabel 5.49 Hasil Kuesioner Tahapan Merangkai Besi Pada Pekerja Besi Berdasarkan Metode QEC Tahun 2015 No. Variabel Kode jawaban Keterangan 1 Punggung A2 Agak membungkuk Pergerakan B2 Statis 2 Lengan C2 Berada di sekitar dada Pergerakan D1 Jarang 3 Pergelangan E1 Pergelangan hampir lurus Repetitif F1 10 kali permenit kurang 4 Leher G3 Ya, terus menerus 5 Beban H2 cukup 6 - 10 Kg 6 Kecepatan bekerja I2 2 - 4 jam 7 Tingkat kekuatan J1 Rendah 8 Penglihatan K1 Rendah 9 Mengemudi L1 1 jam 10 Getaran M1 1 jam 11 Kesulitan N1 Tidak pernah 12 Stress O2 Cukup stress Berdasarkan data tabel diatas, dapat di ketahui bahwa data tersebut akan dianalisis dan diberikan skoring. Hasil analisis dan skoring data tersebut yaitu punggung mendapatkan skor sebesar 22, lengan mendapat skor sebesar 26, pergelangan tangan mendapatkan skor sebesar 16, leher mendapat skor sebesar 12, mengemudi mendapatkan skor 1, getaran mendapatkan skor 1, kecepatan bekerja 1, dan stress mendapatkan skor 4. Lalu semua skor ditambahkan dan dibagi dengan skor maksimal yang dapat didapatkan serta dikali dengan 100 untuk mendapatkan total exposure level, sehingga total exposure level yang didapatkan yaitu 51. Di bawah ini akan dijabarkan hasil penilaian dalam bentuk tabel, yaitu tabel 5.50 sebagai berikut : Tabel 5.50 Hasil Nilai Skoring Proses Tahapan Merangkai Besi Pada Pekerja Besi Berdasarkan Metode QEC Tahun 2015 No. Variabel Skor Keterangan 1 Punggung 22 Agak membungkuk 2 Lengan 26 Berada di sekitar dada 3 Pergelangan tangan 16 Hampir lurus 4 Leher 12 Tertekuk terus menerus 5 Mengemudi 1 1 jam 6 Getaran 1 1 jam 7 Kecepatan bekerja 1 2 - 4 jam 8 Stress 4 Cukup stress Skor akhir QEC 51 Perlu penelitian lebih lanjut dan tindakan perbaikan Pada aktivitas ini dilakukan penilaian analisis tingkat risiko ergonomi dengan menggunakan metode REBA, OWAS dan QEC. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai hasil penilaian dari ketiga metode tersebut dalam bentuk tabel 5.51, sebagai berikut : Tabel 5.51 Analisis Tingkat Risiko Ergonomi Pada Aktivitas Merangkai Besi Berdasarkan Tiga Metode Metode Skor Tingkat risiko Tindakan Perbaikan REBA 8 Tinggi Perlu segera OWAS 3 Distincly Harmful Tindakan korektif diperlukan segera QEC 51 - Perlu penelitian lebih lanjut dan tindakan perbaikan Berdasarkan tabel diatas, ketiga hasil perhitungan tersebut jika dilihat hasilnya menunjukkan tingkat risiko yang sama, yaitu aktivitas membentuk rangka besi mempunyai level risiko ergonomi yang tinggi dengan perlu segera dilakukan tindakan perbaikan.

6. Membetulkan Rangkaian Besi