Membuat bekisting Analisis Postur Kerja Pada Pekerja Kayu

Tabel 5.15 Analisis Tingkat Risiko Ergonomi Pada Aktivitas Memotong Kayu Sampel II Berdasarkan Tiga Metode Tahun 2015 Metode Skor Tingkat risiko Tindakan Perbaikan REBA 9 Tinggi Perlu segera OWAS 3 Distincly Harmful Tindakan korektif diperlukan segera QEC 68 - Perlu penelitian lebih lanjut dan tindakan perbaikan Berdasarkan tabel diatas, ketiga hasil perhitungan tersebut jika dilihat hasilnya menunjukkan tingkat risiko yang sama, yaitu aktivitas memotong kayu sampel II mempunyai level risiko ergonomi yang tinggi dengan perlu segera dilakukan tindakan perbaikan.

3. Membuat bekisting

Tahapan membuat bekisting dilakukan secara manual dengan menggunakan alat palu yang dilakukan oleh salah satu pekerja kayu. Gerakan yang dilakukan adalah dengan memaku paku dengan menggunakan palu sesuai dengan bentuk yang akan digunakan untuk membuat bekisting. Gambar 5.4 Tahapan Membuat Bekisting Di bawah ini akan dijabarkan penilaian risiko ergonomi tahapan membuat bekisting berdasarkan metode REBA, OWAS dan QEC, sebagai berikut : a. Metode Penilaian Risiko REBA Pada tahapan membuat bekisting posisi punggung pada saat bekerja tidak lurus dan membentuk sudut fleksi lebih dari 20 o dan kurang dari 60 o yaitu 38 o , sehingga mendapatkan skor 3. Posisi leher pekerja pada saat bekerja yaitu 15 o sehingga mendapat skor 1. Kaki pekerja pada saat bekerja tidak tertopang dengan baik dan memiliki sudut fleksi 60 o sehingga mendapatkan skor 4. Setelah itu skor yang didapatkan di masukkan ke dalam tabel A dan didapatkan skor 6 untuk postur tubuh A. kemudian skor postur tubuh A akan dijumlahkan dengan skor beban yang akan menjadi skor akhir group A. berat beban yang digunakan oleh pekerja masih di bawah 5Kg yaitu 1,5 Kg sehingga mendapatkan skor 0. Setelah dijumlahkan dengan skor A maka skor akhir group A yaitu 6. Posisi lengan atas pekerja mengalami fleksi 61 o dari garis normal tubuh manusia, sehingga mendapatkan skor 3. Lengan bawah pekerja mengalami fleksi membentuk sudut 68 o , sehingga lengan mendapatkan skor 1. Pergelangan pekerja mengalami fleksi sebesar 13 o , sehingga mendapatkan skor 1. Hasil skor dari group B yaitu mendapatkan skor 3. Hasil tersebut akan dijumlahkan dengan skor pegangan. Pegangan pada objek benda tidak memiliki pegangan yang pas namun bisa diterima, sehingga mendapatkan skor 1. Setelah dijumlahkan maka skor yang didapatkan yaitu 4. Pada tahapan ini pekerja kayu melakukan aktivitas menahan tubuh statis lebih dari 1 menit dan adanya gerakan repetitive yang diulang lebih dari 4 kali per menit, sehingga untuk skor aktivitas mendapatkan skor 1. Setelah itu, jika dikombinasikan skor A dan skor B pada tabel C, maka akan didapatkan skor 7. Setelah hasil skor C didapatkan maka akan dijumlah kan dengan skor aktivitas. Maka total skor yang didapatkan yaitu 9. Di bawah ini akan dijabarkan hasil penilaian dalam bentuk tabel, yaitu tabel 5.16 sebagai berikut: Tabel 5.16 Hasil Nilai Skoring Proses Tahapan Membuat Bekisting Pada Pekerja Kayu Berdasarkan Metode REBA Tahun 2015 No. Variabel Skor Keterangan 1 Punggung 3 Fleksi 38 o 2 Leher 1 Fleksi 15 o 3 Kaki 4 Tidak tertopang dengan baik dan memiliki sudut fleksi 60o 4 Beban 5 Kg 5 Lengan atas 3 Fleksi 61 o 6 Lengan bawah 1 Fleksi 68 o 7 Pergelangan tangan 1 Fleksi 13 o 8 Pegangan 1 Tidak pas namun bisa diterima 9 Jenis aktivitas 2 Statis dan repetitif Skor akhir REBA 9 Tinggi b. Metode Penilaian Risiko OWAS Pada saat melakukan tahapan pemotongan kayu ini, posisi punggung pada saat bekerja tidak lurus dan membentuk sudut fleksi lebih dari 20 o dan kurang dari 60 o yaitu 38 o , sehingga mendapatkan skor 2. Posisi tangan pekerja kedua tangannya berada di bawah bahu pekerja sehingga pekerja mendapatkan skor 1. Posisi kaki pekerja tidak tertopang secara baik, yaitu pekerja jongkok dengan satu kaki yang membentuk sudut 150 o sehingga mendapatkan skor 5. Terakhir beban yang ditangani oleh pekerja masih 10 Kg, sehingga mendapatkan skor 1. Setelah semua mendapatkan skor, skor – skor tersebut akan dinilai berdasarkan tabel kombinasi posisi postur kerja dan tabel tingkat risiko dan tindakan perbaikan. Berdasarkan skor postur dan dilihat pada tabel kombinasi posisi postur, tahapan ini memiliki nilai 3. Di bawah ini akan dijabarkan hasil penilaian dalam bentuk tabel, yaitu tabel 5.17 sebagai berikut : Tabel 5.17 Hasil Nilai Skoring Proses Tahapan Membuat Bekisting Pada Pekerja Kayu Berdasarkan Metode OWAS Tahun 2015 No. Variabel Skor Keterangan 1 Punggung 2 Fleksi 38 o 2 Lengan 1 Kedua lengan berada di bawah bahu 3 Kaki 5 tidak tertopang secara baik, dan membentuk sudut 150 o 4 Beban 1 Berat 10 Kg Skor akhir OWAS 3 Distincly Harmful c. Metode Penilaian Risiko QEC Dari hasil pembagian kuesioner dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan hasil kuesioner yang dijelaskan dalam bentuk tabel 5.18 di bawah ini. Tabel 5.18 Hasil Kuesioner Tahapan Membuat Bekisting Pada Pekerja Kayu Berdasarkan Metode QEC Tahun 2015 No. Variabel Kode jawaban Keterangan 1 Punggung A3 Terlalu membungkuk Pergerakan B2 Statis 2 Lengan C2 Berada di dada Pergerakan D1 Jarang 3 Pergelangan E2 Pergelangan tertekuk Repetitif F3 20 kali permenit 4 Leher G3 Ya, terus menerus 5 Beban H2 Cukup 6 Kg – 10 Kg 6 Kecepatan bekerja I2 2 – 4 jam 7 Tingkat kekuatan J2 Sedang 8 Penglihatan K1 Rendah 9 Mengemudi L1 1 jam 10 Getaran M1 1 jam 11 Kesulitan N1 Tidak pernah 12 Stress O2 Cukup stress Berdasarkan data tabel diatas, dapat di ketahui bahwa data tersebut akan dianalisis dan diberikan skoring. Hasil analisis dan skoring data tersebut yaitu punggung mendapatkan skor sebesar 28, lengan mendapat skor sebesar 26, pergelangan tangan mendapatkan skor sebesar 34, leher mendapat skor sebesar 12, mengemudi mendapatkan skor 1, getaran mendapatkan skor 1, kecepatan bekerja 1, dan stress mendapatkan skor 4. Lalu semua skor ditambahkan dan dibagi dengan skor maksimal yang dapat didapatkan serta dikali dengan 100 untuk mendapatkan total exposure level, sehingga total exposure level yang didapatkan yaitu 65. Di bawah ini akan dijabarkan hasil penilaian dalam bentuk tabel, yaitu tabel 5.19 sebagai berikut : Tabel 5.19 Hasil Nilai Skoring Proses Tahapan Membuat Bekisting Pada Pekerja Kayu Berdasarkan Metode QEC Tahun 2015 No. Variabel Skor Keterangan 1 Punggung 28 Terlalu membungkuk 2 Lengan 26 Berada di dada 3 Pergelangan tangan 34 Tertekuk 4 Leher 12 Tertekuk Terus menerus 5 Mengemudi 1 1 jam 6 Getaran 1 1 jam 7 Kecepatan bekerja 1 2 – 4 jam 8 Stress 4 Cukup stress Skor akhir QEC 65 Perlu penelitian lebih lanjut dan tindakan perbaikan Pada aktivitas ini dilakukan penilaian analisis tingkat risiko ergonomi dengan menggunakan metode REBA, OWAS dan QEC. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai hasil penilaian dari ketiga metode tersebut dalam bentuk tabel 5.20, sebagai berikut : Tabel 5.20 Analisis Tingkat Risiko Ergonomi Pada Aktivitas Membuat Bekisting Berdasarkan Tiga Metode Tahun 2015 Metode Skor Tingkat risiko Tindakan Perbaikan REBA 9 Tinggi Perlu segera OWAS 3 Distincly Harmful Tindakan korektif diperlukan segera QEC 65 - perlu penelitian lebih lanjut dan tindakan perbaikan Berdasarkan tabel diatas, ketiga hasil perhitungan tersebut jika dibandingkan hasilnya menunjukkan tingkat risiko yang sama, yaitu aktivitas membuat bekisting mempunyai level risiko ergonomi yang tinggi dengan perlu segera dilakukan tindakan perbaikan.

4. Memasang bekisting