Penolakan terhadap Wahyu Khusus

27 penulisan ada diskontinuitas. Para penulis Injil menulis hanya berdasarkan berita - berita yang mereka kumpulkan dan berdasarkan iman mereka, dan sangat diragukan otentitas dan historitas kebenaran tersebut. Karena itu tulisan - tulisan Injil adalah berisi mitos -mitos dari para penuilis Injil. Oleh sebab itu mereka menganjurkan dalam penafsiran Alkitab, para penafsir harus menyingkirkan mitos -mitos, khususnya berkenaan dengan hal - hal yang tidak masuk akal yang dilakukan dan dikatakan Yesus. Kaum Liberal dengan asumsi dasar dari kritik bentuknya yang menyatakan bahwa Injil - injil tidak dapat diterima sebagi laporan historis tentang masyarakat Kristen mula - mula dan Injil - injil merupakan hasil peredaksian para penulis Injil, karena fakta sejarah Yesus telah diubah menjadi cerita mistis maka mereka menolak penafsiran harafiahnya Fundamentalis. Dari hasil penafsiran tokoh - tokoh Liberal tersebut telah memberikan angin yang segar bagi kaum Pluralis. John Hick dan Knitter misalnya berusaha membuktikan bahwa Tuhan Yesus bukanlah Anak Allah, Mesias, karena pengakuan tersebut tidak keluar dari mulut Tuhan Yesus secara langsung. dan mengapa orang Kristen sekarang ini mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah, Kristus dan pribadi kedua Allah Tritunggal? Mereka menjawabnya dengan menyatakan bahwa orang Kristen mula - mula temasuk para penulis Injil telah menambahkannya karena perkembangan pemikiran dan iman mereka. Jadi hal itu bukanlah Yesus yang sesungguhnya, melainkan mitos para penulis Injil. Sementara itu Song dengan tegas menyatakan bahwa orang Kristen yang sekarang ini, yang menyembah Yesus sebagai Allah adalah hidup dalam penyembahan berhala. Karena Yesus sendiri tidak pernah memahami diriNya sebagai Allah, justru Yesus memberitakan tentang Allah Bapa, bukan diriNya . Begitu juga dengan Willfred Cantwell Smith, beliau mengatakan bahwa semua ajaran adalah hasil pemikiran manusia, maka itu adalah keliru apabila pikiran manusia memutlakkan hasil karya mereka sendiri, memutlakkan gambaran mereka tentang kekristenan adalah berhala. Lebih jauh ia menambahkan bahwa orang Kristen yang berpikir kekristenan adalah benar, final dan yang menyelamatkan, adalah suatu bentuk penyembahan berhala. Bagi orang Kristen, membayangkan bahwa Allah yang telah mendirikan agama Kristen...lebih daripada Dia yang telah menginspirasikan kepada kita, maka itu adalah berhala. Pada dasarnya kaum Pluralis dari sikap dan pernyataannya, mereka sama sekali menolak doktrin Inspirasi Alkitab yang verbal planery.Dengan demikian mereka juga menolak finalitas kebenaran Alkitab dan semua yang tercatat didalamnya termasuk finalitas Yesus Kristus.

b. Penolakan terhadap Wahyu Khusus

Wahyu adalah sebuah pernyataan Allah bagi manusia. Allah yang tidak terbatas memberi bimbingan kepada manusia yang terbatas dengan menyatukan pendapatNya, baik yang menyangkut kehidupan sehari - hari maupun yang bersifat prinsip. Proses pewahyuan ialah proses penyingkapan hal - hal yang tertutup agar manusia dapat mengetahui hal yang tertutup itu dengan jelas. Dalam menyatakan eksistensiNya kepada manusia maka Allah memakai juga dua penyataan yaitu Wahyu Umum dan Wahyu Khusus. Wahyu Umum yaitu wahyu yang bersifat universal artinya yang dapat diakses oleh setiap manusia yaitu alam ciptaan, perjalanan sejarah umat manusia dan hati nurani. Sedangkan wahyu khusus Allah adalah wahyu yang lebih spesifik dari Allah untuk membimbing manusia kepada pengenalan akan Allah dengan lebih mendalam, terutama dengan pernyataan khusus Allah di dalam Kristus Yesus. Kaum Pluralis juga tidak mengakui adanya pernyataan khusus, bagi mereka semua sejarah adalah sejarah Allah dan sekaligus sejarah keselamatan. C.S Song melihat bahwa semua sejarah adalah sejarah Allah, karena Allah adalah yang awal dan yang akhir. Lagipula waktu adalah milik Allah, ia beralasan bahwa : 28 Karena sejarah berlangsung dalam waktu pertama dan terakhir meliputi seluruh sejarah, sejarah dari permulaan sampai kepada akhirnya, sejarah yang berisi semua bangsa - bangsa termasuk Israel. Semua sejarah adalah sejarah Allah. Sejarah Persia adalah sejarah Allah sebagaimana sejarah Israel, sejarah Timur dari orang - orang yang menyembah berhala, tidak kurang dari pada sejarah Allah di dalam sejarah kekristenan Barat. Tidak ada sejarah, bahkan sejarah Cina atau Vietnam yang berada di luar sejarah Allah. Sejarah ada di dalam Allah. Itu datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Allah tidak menentang sejarah tetapi berada di dalam sejarah. Dan inilah Allah yang bekerja dalam sejarah melalui nabi -nabi dan orang - orang bijak, melalui raja - raja dan para petani, melalui kita semua . Dari pernyataan di atas sangat jelas Song tidak mengakui adanya penyataan khusus ia hanya melihat melalui wahyu umum, manusia sudah memperoleh keselamatan. Pandangan Song diatas juga searah dengan beberapa Pluralis lainnya, diantaranya, Paul F Knitter dan Raimundo Panikkar serta Lesslie Newbigin. Khususnya Knitter, dengan berpedoman pandangan Ernest Troeltsch, ia menolak pernyataan khusus, dengan menyatakan bahwa seperti ahli modern, Troeltsch tidak puas dengan konsep pernyataan bahwa Allah menukikkan diri-Nya dari surga dan ikut campur tangan dalam sejarah pada satu titik yang khusus. Sementara Newbigin yang mengikuti pandangan James Barr menolak adanya pernyataan khusus, sebaliknya hanya mengakui penyataan Allah dalam semua sejarah manusia. Lebih jauh lagi, Panikkar mengemukakan mengenai penyataan Allah yang ada di semua agama, bahwa Yesus Kristus hanya salah satu penyataan Allah dari sekian banyaknya penyataan Allah yang ada di semua agama. Penekanan kepada penyataan umum dan sejarah keselamatan umum adalah bentuk penyangkalan kaum Pluralis terhadap penyatan Allah yang khusus di dalam dan melalui Tuhan Yesus. Sebab dengan pengakuan akan penyatan khusus akan menghalangi mereka dalam membangun teologi agama - agama.

c. Penolakan terhadap Konsep Sentrisme.