Unik Dalam Pengaruhnya Terhadap Kesusastraan Di Sekitarnya

60 The Cambridge History of the Bible : “Tidak ada buku lain yang dapat menyaingi Alkitab dalam kemantapan sirkulasinya”. Ada kritikus yang mengatakan : “Hal itu tidak membuktikan bahwa Alkitab adalah firman Al- lah” Tetapi fakta ini menunjukan bahwa Alkitab adalah unik.

c. Unik Dalam Penerjemahannya

Alkitab adalah salah satu diantara buku-buku utama yang pertama kali diterjemahkan Septuaginta. Alkitab telah diterjemahkan dan diterjemahkan ulang dan ditafsirkan lebih banyak dari buku manapun juga. Dalam Encyclopedia Britannica dikatakan bahwa “Sampai Tahun 1964 Alkitab secara keseluruhan telah tersaji ... dalam 240 bahasa dan diolah ... satu atau lebih Alkitab dalam 739 bahasa lain, dimana secara keseluruhannya telah diterbitan dalam 1280 bahasa. Ada 3000 penerjemah Alkitab antara tahun 1950 sampai 1960 yang bekerja keras menerjemahkan Alkitab.

d. Unik Dalam Kemampuannya Bertahan

- Bertahan melawan waktu. Meskipun ditulis di atas bahan-bahan yang mudah rusak harus disalin dan disalin ulang selama ratusan tahun sebelum teknik pencetakan ditemukan, gaya, ketepatan, dan keberadaannya tetap dapat dipertahankan. Alkitab, dibandingkan dengan karya sastra kuno lainnya, didukung oleh lebih banyak bukti naskah daripada 10 karya sastra digabungkan menjadi satu. - Bertahan terhadap berbagai kritik. H.L. Hosting, sebagaimana dikutip oleh John W.Lea, telah menggambarkan dengan penuh semangat keunikan Alkitab dalam bertahan menghadapi serangan dan ketidakpercayaan or- ang-orang skeptis. - Bertahan terhadap penindasan. Alkitab telah bertahan terhadap penindasan keji dari musuh-musuhnya lebih dari buku manapun, sudah banyak yang berusaha membakarnya, mencekalnya dan membasminya sejak zaman kekaisaran Roma sampai hari ini di banyak negara yang dikuasai komunis, tetapi Alkitab tetap ada.

e. Unik Dalam Ajarannya.

- Wilbur Smith yang mempunyai koleksi perpustakaan pribadi sebanyak 25.000 jilid berpendapat bahwa “apapun pendapat orang tentang otoritas dan amanat yang disajikan didalam buku yang kita sebut Alkitab, ada suatu kesepakatan buku paling istimewa yang pernah dihasilkan oleh bangsa manusia selama lima ribu tahun. Alkitab satu-satunya buku yang ditulis oleh sekelompok orang dimana di dalamnya terdapat sejumlah besar nubuat tentang bangsa-bangsa. Penganut Nabi dari agama tertentu tidak dapat menunjukkan adanya nubuat khusus tentang kedatangan Nabinya yang diucapkan ratusan tahun tentang kelahirannya, tetapi Alkitab dapat. - Sejauh dalam Alkitab kita menemukan catatan yang paling lengkap tentang sejarah bangsa Israel, dan bangsa- bangsa lain yang sangat tepat dalam pencatatannya. - Kepribadian Alkitab mengupas semua dosa para tokohnya secara amat jujur. Baca saja biografi-biografi zaman sekarang dan lihatlah bagaimana mereka berusaha menutupi, mengabaikan atau menghilangkan sisi-sisi gelap demi orang yang mereka tulis. Tetapi Alkitab tidak seperti itu. Ia menyatakan sesuatu apa adanya.

f. Unik Dalam Pengaruhnya Terhadap Kesusastraan Di Sekitarnya

Cleland B.McAfee menulis dalam The Greatest English Clasics: “Bila semua Alkitab dalam semua kata dimusnahkan, kitab itu dapat disusun kembali dari bagian-bagian pentingnya yang dikutip oleh buku-buku 61 diatas rak-rak perpustakaan umum kota itu. Banyak karya tulis, dari hampir semua penulis telah dipengaruhi oleh Alkitab.” Hal lain yang dapat dilihat dari keunikan Alkitab adalah ia merupakan buku kerohanian yang dibawa keruang angkasa dalam bentuk mikro Film. Ia juga merupakan salah satu buku yang paling mahal. Alkitab versi bahasa latin Gutterberg laku seharga 1.000.000,- orang Rusia menjual kodeks Sinaitikus kepada Inggris seharga 510.000. Dan Telegram terpanjang di dunia adalah versi PB yang diperbaharui yang dikirim dari New York ke Chicago.

C. Keesaan Allah Sepanjang Sejarah Manusia

Kemajemukan agama bukanlah sesuatu yang baru dan bukan pula suatu tantangan baru bagi kebenaran Allah. Alkitab sebagai firman Allah sudah jauh - jauh sebelumnya menegaskan hal ini, bahwa manusia itu sarat dengan berbagai kepercayaan tetapi keesaan Allah itu sendiri sudah dinyatakan dan dipertahankan keberadaannya dalam sepanjang sejarah umat manusia.

1. Keesaan Allah dalam Perjanjian Lama

Secara umum manusia mempunyai sebuah kesadaran bahwa di luar dirinya ada suatu pribadi yang lebih tinggi, menyadari dirinya yang terbatas dan kesadaran mengenai kelebihan sesuatu di luar dirinya sendiri. Kesadaran inilah yang membuat manusia mempunyai sisi religius dan keinginan untuk menyembah yang lebih tinggi itu. Demikian juga yang seperti Paulus ungkapkan dalam Roma 1:19-21 bahwa manusia mengetahui tentang Allah sebab Allah telah menyatakannya pada mereka. Namun sekalipun mereka mengetahui Allah, mereka tidak memuliakan Dia. Tanggapan manusia terhadap pernyataan umum ini juga berbeda - beda, yang akhirnya melahirkan kemajemukan iman dan pandangan terhadap Allah, apalagi iblis banyak campur tangan di dalamnya untuk mengacaukan pikiran manusia. Sekalipun begitu, dalam penyataan umum Allah kepada manusia melahirkan berbagai kemajemukan, karena itu Allah tetap memakai konteks penyataan Allah secara khusus, untuk menggambarkan keesaanNya, dibarengi dengan anugerah Allah yang mengaruniakan iman kepada manusia untuk memahami dan mengimani pernyataanNya. Dan ini terus menerus berlangsung sepanjang sejarah umat manusia.

a. Keesaan Allah Pada Zaman Mula - Mula

Pada awal kitab Kejadian digambarkan tentang penciptaan manusia menurut gambar dan rupa Allah, dan mereka mempunyai kesadaran akan Allah. Pada bagian awal kitab Kejadian menggambarkan tentang keesaan Allah yang Tritunggal itu. Namun setelah manusia berdosa akibatnya mereka kehilangan hubungan yang langsung dengan Allah. Pemutusan hubungan yang langsung dengan Allah itu tidak serta merta membuat mereka kehilangan kesadaran akan Allah. Hal itu dapat terlihat dalam praktek keagamaan mereka dengan perkataan maupun perbuatan misalnya dalam Kejadian 4:1,3,26. Dan sesungguhnya setelah keberadaan manusia jatuh ke dalam dosa, maka Allah sendiri membuat suatu ketetapan tentang janji seorang Juruselamat yaitu Allah sendiri yang akan melepaskan manusia dari dosa. Dan untuk menjaganya maka Allah menetapkan suatu ibadah simbolik yaitu Domba Korban, yang juga berfungsi untuk menyatakan keesaan Allah. Kesadaran itu masih terus berlangsung sampai kepada zaman Nuh, sekalipun manusia dengan sifatnya itu cenderung menyukai dosa. Dalam Kejadian 6:18; 9:8-17 terlihat bahwa dalam pandangan Allah semua manusia masih terikat. Sekaligus berusaha untuk menjaga kemurnian janji yang sudah ditetapkan oleh Allah Nuh mendapat kasih karunia di mata Allah dan mempunyai kesalehan di antara sesamanya. Dan janji Allah tentang Domba Korban juga keesaan Allah kembali diteguhkan.