Kesadaran Diri Yesus Tentang Sifat IlahiNya.

68 - Ia memiliki kelemahan manusia, seperti lapar Mat. 4:2, Kantuktidur Mat. 8:24, Letih Yoh. 19:28, berdoa Mark. 1:35, marah Mark. 3:5, gelisahsedih Yoh. 12:27. - Ia tumbuh normal seperti manusia lain. - Menderita kematian sama seperti manusia lain, mencucurkan keringat, air mata, mencucurkan darah . c. Kristus mempunyai kelemahan dan kebutuhan manusia tetapi tidak mempunyai dosa. d. Ia mempunyai nama yang dikenakan manusia kepadaNya.

6. Kesadaran Diri Yesus Tentang Sifat IlahiNya.

Kaum Pluralis selalu menyatakan bahwa Yesus sendiri tidak pernah mengajukan tentang diriNya dan juga Ia tidak pernah menyebut dirinya sebagai Allah. Namun jika kita melihat Alkitab dengan seksama maka kita akan melihat bahwa Ia banyak sekali berbicara tentang dirinya sendiri. Memang Dia banyak menyebut Allah Bapa tetapi selalu ditambah dengan pernyataan bahwa Dia Anak Allah, dari hubunganNya yang istimewa dengan Allah Bapa. Kesadaran diri Kristus Pribadi Kristus tentang diriNya adalah sebuah kesadaran akan keAllahan di dalam DiriNya dan di dalam pribadi itu juga tumbuh kesadaran akan kemanusiaanNya. Kesadaran diri Kristus sebagai pribadi Allah sangat banyak disinggung dalam Injil Yohanes. Perikop yang paling terkenal dalam Yohanes adalah dalam Pasal 10:30-33, disitu dikatakan, “Aku dan Bapa adalah Satu” . Dalam ayat ini muncul arti yang dalam dan menarik, dalam bahasa Yunani dari A.T Robertson, kita mendapatkan : “Satu Hen bersifat netral, bukan maskulin Heis. Jadi bukan satu orang bdg. Heis dalam Gal. 3:28, tapi satu inti atau satu sifat dasar”. Robertson menambahkan kemudian, “Pernyataan yang tegas dan mengenai ini adalah puncak dari pengakuan Kristus tentang hubungan di antara Bapa dan diriNya sendiri Anak. Ia membangkitkan luapan amarah orang - orang Farisi . Kemudian dalam Yohanes 5:17, 18, tentang Yesus menyebut Allah BapaNya sendiri. Lebih lanjut A.T Robertson menjelaskan bagian ini; “Yesus dengan jelas mengatakan, ‘BapaKu’ Ho pater muu. Bukan ‘Bapa kita’ yang menunjukkan suatu hubungan khas dengan Bapa. Bekerja sampai sekarang heos arti ergazetai...Yesus menempatkan diriNya sebagai teman sekerja Allah, dengan demikian Dia berhak untuk menyembuhkan pada hari Sabat . Yohanes 3:34; 5:36,38: 7:29; 11:42 yang membahas tentang gelar Yesus sebagai Anak Allah mendukung ajaran tentang keadaan Yesus yang sudah ada sebelum segala sesuatu, karena ia tidak dapat diutus kecuali jika Ia sudah ada sebelum segala sesuatu ada. Hubungan antara Bapa dan Anak terlihat sebagai kesinambungan hubungan yang sudah ada sebelum inkarnasi. Hal lain yang terlihat di dalam Injil Yohanes seperti 6:64, 8:19, 14:8-9, 10:15, 10:18, 15:15,12:49-50 sangat-sangat jelas menunjukan keyakinan Yesus yang teguh bahwa pikiran dan kata-katanya seluruhnya dikuasai oleh kesadaranNya akan Allah . Hal lain yang menarik masalah kesadaran pribadi Yesus sebagai Allah adalah Ego Eimi Akulah. Kata-kata ini sangat jelas menunjukan pernyataan Yesus sendiri mengenai keAllahanNya. Pernyataan- pernyataan yang terdapat di dalam Injil Yohanes ini sangat tidak disukai oleh kaum Pluralis. Oleh sebab itu mereka sangat menolak Injil Yohanes dan banyak menyerangnya. Padahal kitab ini ditulis oleh murid Yesus sendiri secara langsung, yang merupakan Rasul yang paling dikasihi oleh Yesus, Rasul yang hidup paling terakhir. Dan kitab ini juga ditulis untuk menghadapi bidat- bidat yang menyangkal keIlahian dan kemanusian Kristus yang notabene sama dengan kaum Pluralis. 69

7. Inkarnasi Pribadi Kedua Allah Tritunggal