4.1.1.4 Analisis Deskriptif Persentase Variabel Kinerja Pegawai
Variabel kinerja pegawai terdiri dari 6 indikator, yaitu kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektifitas biaya, kebutuhan supervisi, dan dampak interpersonal.
Ditinjau dari jawaban 34 responden pada variabel kinerja pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal diperoleh hasil seperti tertera
pada tabel 4.17. berikut:
Tabel 4.17. Deskriptif Persentase Variabel Kinerja Pegawai
No. Interval
Frekuensi Kriteria
1. 84,01 ≤ skor ≤ 100
0,00 Sangat Baik
2. 68,01 ≤ skor ≤ 84
17 50,00
Baik 3.
52,01 ≤ skor ≤ 68 17
50,00 Kurang Baik
4. 36,01 ≤ skor ≤ 52
0,00 Tidak Baik
5. 20 ≤ skor ≤ 36
0,00 Sangat Tidak
Baik Jumlah
34 100,00
Sumber: Hasil pengolahan data penelitian Tahun 2016 Lampiran 22 Halaman 202
Hasil penelitian tentang variabel kinerja pada tabel 4.17. sebanyak 50,00 responden menyatakan bahwa kinerja pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Tegal tergolong kurang baik dan 50,00 responden menyatakan bahwa kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Tegal termasuk dalam kategori baik. Hal ini disebabkan karena masih ada beberapa pegawai yang belum memiliki kualitas kerja yang
baik, masih ada pegawai yang belum mengerjakan tugas-tugasnya dengan cepat dan mengumpulkan tugas-tugas tersebut melebihi batas waktu yang telah
ditentukan oleh pimpinan. Selain itu, masih ada pegawai yang menyelesaikan tugasnya dengan baik apabila diawasi oleh pimpinan saja.
Pada penelitian ini, variabel kinerja dijabarkan dalam 6 indikator yaitu: kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas biaya, kebutuhan supervisi dan
dampak interpersonal. Hasil perhitungan deskriptif persentase dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Kualitas
Kualitas merupakan seberapa jauhbaik proses atau hasil menjalankan aktivitas mendekati kesempurnaan, ditinjau dari kesesuaian dengan cara ideal
menjalankan suatu kegiatan atau memenuhi tujuan yang dikehendaki oleh suatu aktivitas. Hasil analisis deskriptif pada indikator kualitas dapat dilihat pada tabel
4.18. berikut:
Tabel 4.18. Deskriptif Persentase Kualitas
No. Interval
F Kategori
Rata- rata
1. 84,01 ≤ skor ≤ 100 1
2,94 Sangat Baik
58,82 2.
68,01 ≤ skor ≤ 84 8 23,53
Baik 3.
52,01 ≤ skor ≤ 68 15 44,12 Kurang Baik
4. 36,01 ≤ skor ≤ 52 10 29,41
Tidak Baik 5.
20 ≤ skor ≤ 36 0,00
Sangat Tidak Baik Jumlah
34 100,00 Kurang
Baik Sumber: Hasil pengolahan data penelitian Tahun 2016 Lampiran 22 Halaman
200
Berdasarkan tabel 4.18. menunjukkan bahwa dari 34 responden terdapat 15 responden yang menyatakan bahwa kualitas kerja dari pegawai Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dalam kategori kurang baik yaitu sebesar
44,12. Hal ini disebabkan karena pada saat mengoreksi pekerjaan bawahan, pimpinan sering melihat adanya ketidakcocokan atau kesalahan hasil pekerjaan
bawahan dengan yang seharusnya. Selain itu, sebagian pegawai belum teliti dan benar dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
2 Kuantitas
Kuantitas disini merupakan jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam nilai dollarrupiah, jumlah unit atau jumlah siklus kegiatan yang telah diselesaikan.
Hasil analisis dari indikator kuantitas dapat dilihat dalam tabel 4.19. berikut:
Tabel 4.19. Deskriptif Persentase Kuantitas
No. Interval
F Kategori
Rata- rata
1. 84,01 ≤ skor ≤ 100 6
17,65 Sangat Baik
68,82 2.
68,01 ≤ skor ≤ 84 15 44,12 Baik
3. 52,01 ≤ skor ≤ 68 6
17,65 Kurang Baik
4. 36,01 ≤ skor ≤ 52 7
20,58 Tidak Baik
5. 20 ≤ skor ≤ 36
0,00 Sangat Tidak Baik
Jumlah 34 100,00
Baik Sumber: Hasil pengolahan data penelitian Tahun 2016 Lampiran 22 Halaman
200
Berdasarkan tabel 4.19. menunjukkan bahwa dari 34 responden terdapat 15 responden menyatakan bahwa kuantitas pekerjaan yang dihasilkan pegawai
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dalam kategori baik yaitu sebesar 44,12. Hal ini disebabkan karena hampir seluruh kegiatan dapat dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan sebagian besar pegawai juga dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik sesuai dengan jumlah tugas
yang dibebankan kepada pegawai tersebut.
3 Ketepatan waktu
Ketepatan waktu merupakan seberapa jauhbaik sebuah aktivitas diselesaikan, atau hasil yang diproduksi, pada waktu yang paling awal yang
dikehendaki dari sudut pandang koordinasi dengan output yang lain maupun memaksimumkan waktu yang ada untuk kegiatan-kegiatan lain. Hasil analisis
deskriptif dari indikator ketepatan waktu dapat dilihat dalam tabel 4.20. berikut:
Tabel 4.20. Deskriptif Persentase Ketepatan Waktu
No. Interval
F Kategori
Rata- rata
1. 84,01 ≤ skor ≤ 100 1
2,94 Sangat Baik
62,94 2.
68,01 ≤ skor ≤ 84 11 32,36 Baik
3. 52,01 ≤ skor ≤ 68 12 35,29
Kurang Baik 4.
36,01 ≤ skor ≤ 52 10 29,41 Tidak Baik
5. 20 ≤ skor ≤ 36
0,00 Sangat Tidak Baik
Jumlah 34 100,00
Kurang Baik
Sumber: Hasil pengolahan data penelitian Tahun 2016 Lampiran 22 Halaman 200
Berdasarkan tabel 4.20. menunjukkan bahwa dari 34 responden terdapat 12 responden yang menyatakan bahwa ketepatan waktu pegawai dalam
menyelesaikan tugas termasuk dalam kategori kurang baik yaitu sebesar 35,29. Hal ini disebabkan karena pegawai belum dapat menyelesaikan tugas-tugasnya
dengan cepat dan masih terdapat beberapa pegawai yang terlambat dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, sehingga dapat mengganggu tugas-tugas lain yang
perlu untuk diselesaikan.
4 Efektivitas Biaya
Efektivitas biaya merupakan seberapa jauhbaik sumber daya organisasi misalnya manusia, moneter, teknologi, bahan dimaksimumkan dalam pengertian
memperoleh keuntungan tertinggi atau pengurangan dalam kerugian dari masing- masing nit atau contoh penggunaan sumber daya. Hasil analisis deskriptif dari
indikator efektivitas biaya dapat dilihat dalam tabel 4.21. berikut:
Tabel 4.21. Deskriptif Persentase Efektivitas Biaya
No. Interval
F Kategori
Rata- rata
1. 84,01 ≤ skor ≤ 100 6
17,65 Sangat Baik
78,53 2.
68,01 ≤ skor ≤ 84 25 73,53 Baik
3. 52,01 ≤ skor ≤ 68 3
8,82 Kurang Baik
4. 36,01 ≤ skor ≤ 52 0
0,00 Tidak Baik
5. 20 ≤ skor ≤ 36
0,00 Sangat Tidak Baik
Jumlah 34 100,00
Baik Sumber: Hasil pengolahan data penelitian Tahun 2016 Lampiran 22 Halaman
202
Berdasarkan tabel 4.21. menunjukkan bahwa dari 34 responden terdapat 25 responden yang menyatakan bahwa kualitas kerja dari pegawai Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dalam kategori baik yaitu sebesar 73,53. Hal ini terbukti dari, sebagian besar pegawai sudah dapat memanfaatkan dengan baik
segala sumber daya yang ada di instansi seperti: uang, fasilitas, dan lain-lain, untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara efektif dan efisien.
5 Kebutuhan supervisi
Kebutuhan supervisi merupakan seberapa jauhbaik seorang pegawai dapat melaksanakan fungsi kerja tanpa harus meminta bantuan pengawasan atau
memerlukan intervensi pengawasan untuk mencegah hasil yang merugikan. Hasil analisis deskriptif dari indikator kebutuhan supervisi dapat dilihat dalam tabel
4.22. berikut:
Tabel 4.22. Deskriptif Persentase Kebutuhan Supervisi
No. Interval
F Kategori
Rata- rata
1. 84,01 ≤ skor ≤ 100 1
2,94 Sangat Baik
62,94 2.
68,01 ≤ skor ≤ 84 8 23,53
Baik 3.
52,01 ≤ skor ≤ 68 20 58,82 Kurang Baik
4. 36,01 ≤ skor ≤ 52 5
14,71 Tidak Baik
5. 20 ≤ skor ≤ 36
0,00 Sangat Tidak Baik
Jumlah 34 100,00
Kurang Baik
Sumber: Hasil pengolahan data penelitian Tahun 2016 Lampiran 22 Halaman 202
Berdasarkan tabel 4.22. menunjukkan bahwa dari 34 responden terdapat 20 responden yang menyatakan bahwa kebutuhan supervisi pegawai Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dalam kategori kurang baik yaitu sebesar 58,82. Hal ini disebabkan karena terdapat sebagian pegawai yang mengerjakan
tugas-tugas dengan baik ketika diawasi oleh pimpinan dan ketika tugas-tugas tersebut akan diperiksa oleh pimpinan. Sebaliknya, ketika pekerjaan pegawai
tidak diperiksa pimpinan, maka pegawai akan mengerjakan tugas sebisanya. 6
Dampak Interpersonal Dampak
interpersonal merupakan
seberapa jauhbaik
pegawai meningkatkan harga diri, itikad baik, dan kerja sama antar sesama karyawan dan
bawahan. Hasil analisis deskriptif dari indikator dampak interpersonal dapat dilihat dalam tabel 4.23. berikut:
Tabel 4.23. Deskriptif Persentase Dampak Interpersonal
No. Interval
F Kategori
Rata- rata
1. 84,01 ≤ skor ≤ 100 17 50,00
Sangat Baik 85,00
2. 68,01 ≤ skor ≤ 84 15 44,12
Baik 3.
52,01 ≤ skor ≤ 68 2 5,88
Kurang Baik 4.
36,01 ≤ skor ≤ 52 0 0,00
Tidak Baik 5.
20 ≤ skor ≤ 36 0,00
Sangat Tidak Baik Jumlah
34 100,00 Sangat
Baik Sumber: Hasil pengolahan data penelitian Tahun 2016 Lampiran 22 Halaman
202
Berdasarkan tabel 4.23. menunjukkan bahwa dari 34 responden terdapat 17 responden atau sebanyak 50,00 menyatakan dampak interpersonal pegawai
pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dalam kategori sangat baik. Hal ini disebabkan karena terdapat terjalin hubungan kerja sama yang baik antar pegawai
dalam menyelesaikan tugas. Selain itu, pegawai juga saling membantu jika terjadi kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas kantor.
4.1.2 Uji Asumsi Klasik