pekerjaan tersebut dirasa berarti dan sangat berharga baik secara materi dan psikologis bagi pekerja tersebut maka pekerja tersebut akan menghargai dan akan
melakukan pekerjaannya sebaik mungkin sehingga keterlibatan kerja dapat tercapai dan karyawan tersebut merasa bahwa pekerjaan mereka penting bagi
harga dirinya. Berdasarkan teori di atas maka indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel keterlibatan kerja pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal yaitu: 1 Aktif berpartisipasi dalam pekerjaan; 2 Rasa memihak
terhadap pekerjaan; dan 3 Menganggap penting pekerjaan sebagai bentuk penghargaan diri.
2.3 Disiplin Kerja
2.3.1 Pengertian Disiplin Kerja
Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara 2008: 129 “Discipline is
management action to enforce organization standards ”. Dapat diartikan bahwa
disiplin kerja sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman- pedoman organisasi.
Hasibuan 2010: 193-194 menyatakan bahwa: Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap sesorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan
sadar
akan tugas
dan tanggung
jawabnya. Jadi,
dia akan
mematuhimengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan; Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang
sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku seseorang
untuk mematuhi dan menaati segala peraturan baik tertulis maupun lisan yang berlaku di dalam suatu organisasi.
2.3.2 Jenis-jenis Disiplin
Menurut Mangkunegara 2008:129 ada dua bentuk disiplin kerja, yaitu disiplin preventif, dan disiplin korektif.
1 Disiplin preventif merupakan suatu upaya untuk menggerakan pegawai dalam mengikuti dan mematuhi peraturan kerja dan aturan-
aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakan pegawai berdisiplin diri. Jadi, dengan cara
preventif ini pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan- peraturan perusahaan.
2 Disiplin korektif merupakan upaya menggerakan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi
peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korelatif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan
sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan dari pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara
peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.
2.3.3 Indikator Disiplin Kerja