Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel 4.26. di atas dapat dilihaat hasil uji glejser yaitu nilai signifikansi 0,05 alpha maka variabel tersebut tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas yang diperoleh melalui uji glejser nilai signifikansinya 0,05 baik variabel X 1 , X 2 , dan X 3 . Untuk variabel keterlibatan kerja nilai signifikansinya sebesar 0,543, variabel disiplin kerja nilai signifikansinya sebesar 0,891, dan variabel kompensasi nilai signifikansinya sebesar 0,515. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

4.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui bentuk pengaruh antara keterlibatan kerja X 1 , disiplin kerja X 2 , dan kompensasi X 3 pada kinerja pegawai Y secara simultan, untuk menguji apakah secara parsial variabel bebas tersebut berpengaruh secara signifikan serta untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi baik secara simultan maupun parsial. Hasil uji analisis regresi berganda dengan SPSS dapat dilihat pada tabel 4.27. berikut ini: Tabel 4.27. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .550 7.389 .074 .941 Keterlibatan Kerja .312 .127 .310 2.450 .020 Disiplin Kerja .270 .077 .469 3.493 .002 Kompensasi .304 .137 .261 2.218 .034 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil pengolahan data penelitian Tahun 2016 Lampiran 24 Halaman 219 Berdasarkan tabel 4.27. di atas diperoleh koefisien regresi untuk variabel keterlibatan kerja sebesar 0,312, untuk variabel disiplin kerja sebesar 0,270, untuk variabel kompensasi sebesar 0,304, dan konstanta sebesar 0,550. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persamaan regresi berganda yang diperoleh yaitu: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Persamaan regresi berganda di atas, mempunyai makna sebagai berikut: Konstanta = 0,550 artinya bahwa, jika variabel keterlibatan kerja X 1 , disiplin kerja X 2 dan kompensasi X 3 sebesar 0, maka kinerja pegawai nilainya sebesar 0,550. Koefisien regresi keterlibatan kerja X 1 = 0,312 menunjukkan bahwa, jika variabel keterlibatan kerja meningkat sebesar 1 poin, sementara variabel disiplin kerja dan kompensasi tetap, maka akan menyebabkan kinerja mengalami kenaikan sebesar 0,312. Koefisien regresi bernilai positif, artinya setiap kenaikan 1 poin keterlibatan kerja, maka akan diikuti kenaikan kinerja sebesar 0,312 pada konstanta 0,550. Sebaliknya, jika keterlibatan kerja mengalami penurunan sebesar 1 poin, maka kinerja akan mengalami penurunan sebesar 0,312. Koefisien regresi disiplin kerja X 2 = 0,270 menunjukkan bahwa, jika variabel disiplin kerja meningkat sebesar 1 poin, sementara variabel keterlibatan kerja dan kompensasi tetap, maka akan menyebabkan kinerja mengalami kenaikan sebesar 0,270. Koefisien regresi bernilai positif, artinya setiap kenaikan 1 poin keterlibatan kerja, maka akan diikuti kenaikan kinerja sebesar 0,270 pada Y = 0,550 + 0,312X 1 + 0,270X 2 + 0,304X 3 + e konstanta 0,550. Sebaliknya, jika disiplin kerja mengalami penurunan sebesar 1 poin, maka kinerja akan mengalami penurunan sebesar 0,270. Koefisien regresi kompensasi X 3 = 0,304 menunjukkan bahwa, jika variabel keterlibatan kerja meningkat sebesar 1 poin, sementara variabel keteerlibatan kerja dan disiplin kerja tetap, maka akan menyebabkan kinerja mengalami kenaikan sebesar 0,304. Koefisien regresi bernilai positif, artinya setiap kenaikan 1 poin keterlibatan kerja, maka akan diikuti kenaikan kinerja sebesar 0,304 pada konstanta 0,550. Sebaliknya, jika kompensasi mengalami penurunan sebesar 1 poin, maka kinerja akan mengalami penurunan sebesar 0,304.

4.1.4 Uji Hipotesis