Menurut Mondy 2008: 4, komponen-komponen kompensasi total terdiri dari kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.
1 Kompensasi finansial terbagi dalam kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak langsung.
a. Kompensasi finansial langsung terdiri dari bayaran yang diterima seseorang dalam bentuk upah, gaji, komisi, dan bonus.
b. Kompensasi finansial tidak langsung tunjangan meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam kompensasi
finansial langsung. Kompensasi jenis ini meliputi beragam imbalan yang biasanya diterima secara tidak langsung.
2 Kompensasi nonfinansial meliputi kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis danatau
fisik tempat orang tersebut bekerja. Aspek kompensasi nonfinansial tersebut mencakup faktor-faktor psikologis dan fisik dalam
lingkungan kerja perusahaan.
Selain pendapat dua ahli di atas, Kaswan 2012:147 juga menyebutkan bahwa kompensasi total terdiri dari:
1 Kompensasi Finansial a. Kompensasi langsung: Gaji, upah, bonusinsentif, dan komisi.
b. Kompensasi tidak langsung: Tunjangan dan pelayanan. 2 Kompensasi Nonfinansial
a. Pujian dan penghargaan. b. Pengakuan.
c. Prestasi. d. Penyelesaian pekerjaan.
e. Otonomi. f. Pengembangan.
2.4.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi
Menurut Mangkunegara 2008:84, terdapat enam faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi antara lain sebagai berikut:
1 Faktor Pemerintah. Faktor pemerintah berupa peraturan pemerintah yang
berhubungan dengan penentuan standar gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan baku, biaya transportasiangkutan, inflasi maupun
devaluasi sangat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai.
2 Penawaran Bersama antara Perusahaan dan Pegawai. Terjadinya tawar
menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh perusahaan kepada pegawai, terutama dilakukan oleh perusahaan pada saat merekrut
pegawai yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Jadi, kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pada saat terjadinya tawar
menawar antara perusahaan dan pegawai. 3
Standar dan Biaya Hidup Pegawai. Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standar dan biaya hidup minimal pegawai, karena
kebutuhan dasar pegawai harus terpenuhi, dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pegawai dan keluarganya, maka pegawai akan merasa aman.
Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan pegawai dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan
perusahaan. 4
Ukuran Perbandingan Upah. Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi oleh ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan
pegawai, dan masa kerja pegawai. Artinya, perbandingan tingkat upah pegawai perlu memperhatikan tingkat pendidikan, masa kerja, dan ukuran
perusahaan. 5
Permintaan dan persediaan dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar.
6 Kemampuan membayar dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai
perlu didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam membayar upah pegawai. Artinya, jangan sampai menentukan kebijakan kompensasi di luar
batas kemampuan yang ada pada perusahaan.
2.4.5 Indikator Kompensasi