Nama Peneliti
Judul Penelitian
Hasil Penelitian Perbedaan
Persamaan
PT. Bangun
Wenang Beverages
Manado pegawai
PT. Bangun Wenang
Beverages Manado.
Sedangkan kompensasi
tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja
pegawai
PT. Bangun Wenang
Beverages Manado.
menggunakan variabel disiplin
kerja, bukan
lingkungan kerja.
Objek yang
diteliti bukan
di perusahaan
melainkan di
Dinas Pendidikan,
Pemuda dan
Olahraga Kabupaten
Tegal. dependen
kinerja pegawai.
Sama-sama menggunakan
analisis regresi.
Ilham Thaief,
Aris Baharudin,
Priyono, dan
Mohamad
Syafi’i Idrus
2015 Effect
of Training,
Compensation, and
Work Discipline
against Employee
Job Performance
Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa pelatihan,
kompensasi dan disiplin
kerja secara
bersamaan dan secara
parsial berpengaruh
terhadap kinerja karyawan
di kantor PT. PLN
Persero APJ
Malang. Perbedaannya
terletak pada
variabel dan
objek penelitian, dimana
penelitian ini
menggunakan variabel
keterlibatan kerja,
bukan pelatihan. Objek
yang diteliti
yaitu Dinas
Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga
Kabupaten Tegal.
Menggunakan variabel
independen; kompensasi dan
disiplin
kerja, serta
variabel dependen
kinerja pegawai.
Sama-sama menggunakan
analisis regresi.
2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
2.6.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Berhasil tidaknya suatu organisasi atau instansi akan ditentukan oleh faktor sumber daya manusia dalam mencapai tujuannya. Seorang pegawai yang
memiliki kinerja yang baik dapat menunjang tercapainya tujuan dan sasaran yang
telah diterapkan oleh perusahaan. Kinerja pegawai merupakan hal yang penting bagi perusahaan maupun pegawai itu sendiri. Hal ini dikarenakan kinerja pegawai
menentukan bagaimana tujuan organisasi akan terlaksana dan bagaimana hasil dari tujuan organisasi. Kinerja yang dihasilkan oleh pegawai menjadi faktor utama
dalam sebuah perusahaan.
Terdapat faktor-faktor yang memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja pegawai. Seperti halnya keterlibatan kerja yang baik dari pekerja suatu
organisasi merupakan faktor kuat dalam meningkatkan kinerja di suatu organisasi yang masih dirasa kurang optimal. Menurut Robbin dan Judge 2015: 164
“keterlibatan pekerja membuat mereka merasa dihargai, merasa memiliki, merasa lebih bertanggung jawab, dan pada gilirannya meningkatkan kinerjanya
”. Pegawai harus terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan organisasi, agar nantinya dapat
meningkatkan kinerja yang nantinya berpengaruh pada tujuan organisasi agar dapat tercapai lebih cepat dan dengan hasil yang memuaskan sesuai dengan
Sasaran Kerja Pegawai SKP di instansi tersebut. Seperti telah diketahui bahwa pegawai adalah manusia biasa yang memiliki berbagai keinginan tertentu yang
diharapkan akan dipenuhi oleh instansi tempat pegawai tersebut bekerja. Dilain pihak, perusahaan juga menginginkan pegawainya untuk melakukan jenis perilaku
tertentu. Jadi, disiplin kerja di dalam suatu organisasi sangat penting untuk
diperhatikan oleh semua unit dan pelaku kegiatan di organisasi tersebut.
“Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong
gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat ” Hasibuan 2010: 193. Disiplin kerja yang tegas dan jelas yang
diterapkan di perusahaan akan mendorong pegawai untuk bekerja dengan lebih baik, walaupun terkesan ada paksaan karena ketika pegawai tidak disiplin atau
melanggar ketentuan-ketentuan maupun peraturan-peraturan yang dibuat oleh perusahaan akan mendapatkan sanksi tegas dari instansi.
Agar pegawai lebih giat dalam bekerja dan memiliki komitmen terhadap pekerjaannya, diperlukan adanya suatu kompensasi yang layak sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Kadarisman 2012: 4 menyatakan bahwa “sistem
kompensasi yang baik merupakan sistem yang mampu menjamin kepuasan para anggota
organisasiperusahaan yang
pada gilirannya
memungkinkan organisasiperusahaan memperoleh, memelihara, serta mempekerjakan sejumlah
karyawan yang berkinerja tinggiuntuk kepentingan bersama”. Apabila kompensasi yang diberikan oleh suatu organisasi sudah dikatakan cukup, maka kinerja para
pegawai akan meningkat, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik sesuai dengan harapan. Jadi, dengan adanya keterlibatan, disiplin, dan kompensasi
kerja yang baik, maka kinerja karyawan juga akan baik, sehingga tujuan organisasi akan dapat mudah tercapai.
Berdasarkan pemikiran di atas dapat ditarik suatu kerangka berpikir, yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir
Kinerja Pegawai Y 1. Kualitas
2. Kuantitas 3. Ketepatan waktu
4. Efektivitas biaya 5. Kebutuhan untuk
supervisi 6. Dampak interpersonal
Kaswan, 2012: 187 Keterlibatan Kerja X
1
1 Aktif berpartisipasi
dalam pekerjaannya
2 Rasa memihak
terhadap pekerjaan
3 Menganggap penting kinerja sebagai bentuk penghargaan diri
Robbin dan Judge, 2008: 100
Disiplin Kerja X
2
1. Tujuan dan kemampuan 2. Teladan pimpinan
3. Balas jasa 4. Keadilan
5. Waskat 6. Sanksi hukuman
7. Ketegasan 8. Hubungan kemanusiaan
Hasibuan, 2010: 194
Kompensasi X
3
1. Kompensasi finansial a. Langsung
b. Tidak langsung 2. Kompensasi non-finansial
Mondy, 2008: 4 H
1
H
4
H
3
H
2
2.6.2 Pengembangan Hipotesis